Setelah berhasil menumbangkan Schalke di babak 16 besar Liga Cahmpions, pemain sayap Manchaster City, Leroy Sane, justru merasa sedih. Ia mengaku bahwa hal tersebut wajar karena Schalke sendiri adalah klub terdahulu yang ia bela dan telah berjasa melambungkan namanya.
Di laga tersebut, Schalke sempat unggul terlebih dahulu. Namun, tendangan bebas Sane kemudian menyamakan kedudukan sebelum akhirnya Raheem Sterling mencetak gol kemenangan bagi City.
“Saya sedikit sedih untuk kekalahan Schalke, karena atmosfir pertandinannya sendiri sungguh luar biasa,” kata Sane saat diwawancara BT Sport. “Schalke telah bermain dengan sangat bagus. Cara mereka bertahan sungguh menyulitkan kami.”
“Tapi akhirnya, kita memenangkan pertandingan. Kita mencetak tiga gol dan itu semua adalah hal yang sangat penting. Kalian semua bisa lihat kemauanan kami untuk menang sungguh besar. Kita tidak menyerah, kita terus bertarung sampai habis.”
Sementara itu, pencetak gol penentu bagi City, Sterling, tidak merasakan kesedihan seperti apa yang dirasakan rekan satu timnya itu. Sebaliknya, Sterling merasa sangat puas dan senang dengan hasil yang didapat klubnya.
“Ini sungguh pertandingan yang sulit bagi kami. Tapi kami berjuang bersama-sama sampai habis, meski dengan 10 orang.” kata Sterling.
“Untuk gol saya, itu sebenaranya hanya sedikit sentuhan dari saya di belakang pemain bertahan lawan, dan saya ambil peluang itu dan kita dapat tiga poin. Ada banyak sekali pertandingan menylitkan di musim ini. Kita tidak bisa menang mudah dengan skor 2 – 0 tau 3 – 0,” imbuhnya.
Dalam laga tersebut, Schalke sempat diuntungkan dengan penalti yang didapatnya di babak pertama. Kemudian, ketika pertandingan memasuki menit ke 68, City terpaksa harus bermain dengan 10 pemian berkenaan dengan kartu merah yang diterima Nicolas Otamendi. Dari situ, City tampak goyah hingga mereka tertinggal.
Akhirnya, City mampu menyamakan kedudukan lewat gol Leroy Sane dan akhirnya balik memimpin setelah Sterling mampu mencetak gol kemenangan. Skor 3 – 2 pun bertahan hingga peluit panjang akhir pertandaingan.
Ucapan Sane yang mengatakan bahwa atmosfir di stadion yang sungguh luar biasa itu diamini oleh Sterling. Ia tak bisa mengelak bahwa tekanan yang dirasakannya sungguh besar.
“Di Champions League, kita tahu tim lawan bisa menikam kita dengan banyak cara, salah satunya membuat kita bermain dalam tekanan. Tapi, kita harus terbiasa dengan hal itu,” ujar Sterling.
Di leg kedua, City akan menjamu Schalke, tepatnya pada tanggal 12 Maret mendatang. Sebelum itu, anak asuh Pep Guardiola harus terlebih dahulu menghadapi Chelsea di laga final Carao Cup.