Asosiasi badminton Internasional (BWF) melakukan penelitian mendalam tentang cedera pada pemain terutama di bidang bulutangkis. Telah lama menjadi perhatian untuk badan asosiasi badminton internasional mengenai pencegahan dan penanganan cedera pemain bulutangkis. Penelitian yang dilakukan oleh asosiasi tersebut telah diterangkan pada bulan november tahun lalu.
Dalam penelitian ini BWF studi ilmu pengetahuan dan medis melibatkan sekurang-kurangnya 285 pemain dari 39 negara yang tergabung dalam kejuaraan junior di Toronto. Dalam penelitian tersebut para responden diberikan berbagai kuesioner dengan berbagai parameter-parameter tentang aspek sejarah dan rutinitas mereka selama kejuaraan. Dipimpin langsung oleh Steve Kerr dan Niels Christian Kaldau dan dibantu oleh dua asisten yang melibatkan manajer pengembangan asosiasi badminton Internasional Rodrigo pachero.
Seputar pertanyaan yang diberikan peneliti kepada responden diantaranya adalah berapa jam mereka bermain, apakah mereka pernah mengalami cedera di amsa lau dan apakah mereka memiliki perilaku kurang tidur, mengingat peran istirahat sangat vital untuk kebugaran pemain selama pertandingan berlangsung. Setelah hasil kuesioner didapat maka selanjutnya adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan secara fisik dimulai dari bagaimana para pemain bergerak dari bahu, gerakan pinggul dan gerakan pergelangan kaki.
Kaldau, yang merupakan mantan pemain internasional Denmark menambahkan bahwa pengambilan informasi beberapa tahun yang lalu akan sangat berpengaruh terhadap analisis kesehatanya dimasa yang akan datang. Dia menambahkan bahwa penelitian terhadap pemain junior seperti ini sangat jarang terjadi dan patut diapresiasi imbuhnya.
Dari penelitian yang dilakukan BWF selaku asosiasi badminton internasional, didapatkan informasi bahwa sebagian besar pemain junior di kejuaraan Toronto yang mengikuti penelitian merupakan pemain fleksibel dalam melakukan gerakan rotasi eksternal namun memiliki kekurangan untuk gerakan rotasi internal. Dan hal ini menandakan ada beberapa pemain yang mengalami kelemahan dana gerakan rotasi gerakan internal (kedalam) karena keterkaitan dengan cedera.
Dapat dilihat bahwa tujuan dari penelitian ini sebenarnya adalah untuk mempromosikan kesehatan jangka kepada para pemain yang mengikuti kejuaraan Toronto dan kejuaraan lainya. Para peneliti juga menginginkan setiap pemain badminton di seluruh dunia untuk membangun sebuah strategi yang intuitif untuk pencegahan dan proteksi terhadap diri sendiri masing-masing pemain dari cedera yang berkepanjangan.