Kenny Roberts, mantan juara dunia MotoGP kelas 500cc 3 kali berturut – turut di tahun 1978, 1979, dan 1980, berkomentar tentang MotoGP saat ini, aerodinamik, dan banyak hal lainnya.
Dirinya memuji MotoGP di era sekarang ini yang lebih hebat, lebih baik dalam hal talenta para pebalapnya, kecanggihan peralatannya, dan menurutnya MotoGP telah menjadi acara terbaik di dunia saat ini.
Mantan pebalap yang akrab disapa King Kenny ini membentuk timnya sendiri di tahun 1997. Tim yang dikomandoinya tersebut berhasil menghentikan dominasi pabrikan Jepang dengan mendesain, membangun dan menjalankan mesin grand prix KR mereka sendiri.
Roberts juga memuji kelengkapan aerodinamik saat ini yang dimanfaatkan oleh para tim MotoGP. Dirinya mengatakan bahwa dulunya bersama timnya telah memikirkan tentang aerodinamik, sayangnya mereka kekurangan dana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam hal tersebut.
Kenny Roberts juga turut mengomentari juara dunia lima kali, Marc Marquez yang menurutnya Marquez memang dapat dikalahkan tapi yang mengalahkannya adalah dirinya sendiri.
Jika pebalap lain ingin mengalahkan Marquez maka mereka seharusnya lebih menekannya sehingga Marquez lengah dan melakukan kesalahan sendiri. Akan tetapi untuk saat ini belum ada pebalap yang mampu untuk melakukan hal tersebut.
Di lain pihak, Roberts tak ketinggalan mengomentari ‘The Doctor’, julukan akrab Valentino Rossi. Valentino Rossi yang dikenal sebagai pebalap tersukses masa kini dengan mengoleksi 7 kali juara dunia di kelas utama dan bahkan masih aktif membalap diusianya yang mencapai kepala empat.
Roberts mengaku terkesima dengan kemampuan Rossi yang masih membalap diusianya yang keempatpuluh. Menurutnya diusia tersebut Rossi seharusnya pensiun dan menghabiskan waktunya seperti para pensiunan lainnya.
Namun fakta yang ada tidak seperti apa yang dipikirkannya. Roberts merasa jika kemampuan Rossi yang tidak menurun seiring bertambahnya usia dikarenakan mesin 500cc yang dulu digunakannya lebih bertenaga dan memaksa tubuh Rossi untuk bekerja lebih.
Valentino Rossi berhasil beradaptasi dengan mesin 500cc tersebut dan mengembangkan kemampuan yang lebih dimana sangat berguna untuknya hingga saat ini.
Roberts pun mengenang ketika masih banyak pebalap asal Amerika yang mendominasi grand prix dalam rentang waktu 1980an hingga 1990an. Sayangnya saat ini kondisi tersebut berbanding terbalik. Hanya ada satu nama yang masih bisa diperhitungkan yaitu Joe Roberts, yang membalap di kelas Moto2.
Dirinya menyayangkan tidak adanya regenerasi pebalap asal Amerika. Dulu para pebalap senegaranya tidak memikirkan untuk membentuk generasi baru pebalap yang bertalenta yang akan berjaya dalam waktu yang lama. Dirinya mengakui saat itu tidak ada pebalap yang mau berkarir di Eropa. Mereka kebanyakan mengeluhkan hal – hal perbedaan kultur dimasa itu.
Roberts akui bahwa saat itu kondisi dunia balap motor tidak seperti sekarang. Sekarang para pebalap lebih sejahtera. Tidak perlu bersusah-susah seperti dirinya dahulu.Lepas dari itu semua, Kenny Roberts dikenang sebagai pebalap yang meraih 24 kemenangan, 44 podium, 22 kali pole positions dan 27 kali mencatatkan putaran tercepat dari 60 balapan yang diikutinya di grand prix.