Bagi para penggemar bulu tangkis nama Yuta Watanabe tentu tidak asing di telinga. Yuta Watanabe sering kali wara wiri di turnamen – turnamen besar BWF sebagai perwakilan tim nasional Jepang. Yuta yang pada dua hari lalu, Kamis (13/06/2019), berulang tahun yang ke 22 tahun.
Pemain kidal ini dikenal karena permainannya yang defensif. Tidak jarang pemain lawan tampak frustrasi menembus pertahanan Yuta. Padahal secara fisik Yuta Watanabe dengan tinggi badan 167 cm bisa dibilang cukup kecil untuk pemain bulu tangkis pria. Namun kemampuannya mengembalikan serangan – serangan lawan tidak diragukan lagi.
Pemain kelahiran Suginami, Jepang ini didapuk untuk bermain dalam dua sektor sekaligus. Yuta dipercaya pada sektor ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra Yuta dipasangkan dengan Hiroyuki Endo yang usianya terpaut jauh dengannya.
Terpaut usia 11 tahun ternyata bukan masalah bagi Yuta dan Endo. Keduanya mampu meramu strategi dan berkomunikasi dengan baik di lapangan. Terbukti keduanya mampu bertengger di peringkat lima dunia.
Sementara di sektor ganda campuran Yuta berpasangan dengan Arisa Higashino. Berbeda dengan pasangannya di sektor ganda putra, usia Yuta dan Arisa hanya terpaut satu tahun.
Walaupun keduanya terbilang pasangan ganda campuran dengan usia yang relatif muda, namun perpaduan keduanya cukup sukses merepotkan pasangan ganda campuran top dunia. Pasangan Yuta dan Arisa saat ini menghuni peringkat tiga besar dunia.
Di usia yang masih relatif muda, catatan prestasi Yuta Watanabe tidak bisa dipandang sebelah mata. Di awal karirnya sebagai pemain level junior, Yuta telah mengoleksi tiga medali perunggu untuk turnamen World Junior Championships.
Tahun 2014 silam, pertama kalinya Yuta meraih medali perunggu di World Junior Championships sektor ganda campuran dan Mixed Team. Setahun kemudian masih di ajang yang sama, Yuta kembali meraih medali perunggu untuk sektor Boys’ Doubles.
Di ajang tahunan BWF pun Yuta juga mengukir prestasi. Tahun lalu Yuta berhasil naik podium tertinggi di tiga turnamen yaitu Korea Open, Hong Kong Open, bahkan All England Open.
Kemenangan di Korea Open diraihnya bersama Hiroyuki Endo. Sementara podium Hong Kong Open dan All England Open diraihnya bersama pasangan ganda campurannya, Arisa Higashino. Tahun lalu Yuta dan Endo bahkan mencapai babak final BWF World Tour Final walaupun pada akhirnya harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan pasangan Li Junhui / Liu Yuchen.
Tahun ini Yuta baru dua kali mengukir kemenangan di ajang Malaysia Masters bersama Arisa Higashino dan German Open bersama Hiroyuki Endo. Di final Malaysia Masters keduanya mengalahkan pasangan asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh / Sapsiree Taerattanachai. Sedangkan final German Open mempertemukan Yuta / Endo dengan pasangan Takeshi Kamura / Keigo Sonoda.
Sayangnya Yuta bersama Arisa gagal mempertahankan gelar juara All England tahun ini setelah dikalahkan di partai final oleh pasangan ganda campuran peringkat satu dunia saat ini, Zheng Siwei / Huang Yaqiong.
Di usia yang masih sangat muda, karir profesional Yuta Watanabe sebagai seorang pemain bulu tangkis masih sangat panjang dan cerah. Kemampuan pertahanannya yang sulit ditembus lawan sering menjadi momok bagi lawan – lawannya yang tentunya menjadi tontonan menarik bagi para penggemar bulu tangkis. Dengan kemampuannya Yuta Watanabe sudah barang tentu masih akan terus bersinar di bertahun – tahun mendatang.