Home » motogp » Page 4
Tag:

motogp

Andrea Dovizioso : Di Mugello Apapun Bisa Terjadi
FeaturedMoto GP

Andrea Dovizioso : Di Mugello Apapun Bisa Terjadi

by Syara
written by Syara

Menyambut seri balapan keenam Gran Premio d’Italia Oakley di Sirkuit Mugello, Italia, beberapa pebalap mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers tersebut hadir Marc Marquez (Repsol Honda Team), Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati), Danilo Petrucci (Mission Winnow Ducati, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha), Jack Miller (Pramac Racing) dn Lorenzo Baldassari (FlexBox HP 40).

Dalam konferensi pers tersebut para pebalap menjawab  berbagai pertanyaan yang membuat penasaran para penggemar MotoGP. Kira – kira siapa yang akan menghentikan laju Marc Marquez di Mugello ? Akankah Ducati menjadi yang tercepat dikandangnya sendiri ?

Seminggu sebelumnya pebalap asal Spanyol, Marc Marquez menjadi yang tercepat di Le Mans, Perancis. Dibelakangnya menyusul tiga pebalap pabrikan Bologna, Ducati. Andrea Dovizioso berhasil finish ditempat kedua disusul Danilo Petruci ditempat ketiga dan Jack Miller ditempat keempat. Sementara tim Yamaha diwakili oleh The Doctor di tempat kelima.

Marc Marquez memang menjadi jawara pada balapan Le Mans, namun jarak poinnya dengan posisi kedua, Andrea Dovizioso tidak terlalu jauh. Keduanya hanya berbeda 8 poin. Membalap di Sirkuit Mugello, tentu akan berbeda ceritanya bagi Andrea Dovizioso dan Ducati. Mugello adalah rumah bagi para pebalap Italia termasuk Dovizioso dan Ducati. Mereka khususnya Dovizioso cukup stabil saat tampil di Mugello.

Dua musim lalu Dovizioso membuktikannya dengan merebut podium juara dan setahun kemudian Jorge Lorenzo membawa kemenangan untuk Ducati. Sementara Marc Marquez kurang bersahabat dengan Sirkuit Mugello.

“Kita semua tahu bahwa Sirkuit Mugello ini tidak terlalu bersahabat untukku. Sirkuit ini menjadi salah satu sirkuit dimana kami harus berusaha ekstra keras walaupun tentunya kami telah memberikan yang terbaik.” Ujar Marquez. Marquez masih ingat ketika musim lalu dirinya tampil baik diawal. Apalagi Honda di musim ini telah menunjukkan hasil yang positif sejauh ini.

“Tahun lalu kami tidak terlalu buruk. Awal yang baik sebelum kami mengalami kecelakaan saat balapan. Tahun ini kami datang dengan motor dan mesin yang baru. Seharusnya keadaan akan jauh lebih baik bagi kami. Sejak dari latihan sesi pertama kami telah menganalisa segalanya dan berusaha untuk merebut podium juara hari Minggu nanti.”

“Kami hanya perlu untuk menganalisa para lawan. Kami tahun balapan ini sangat penting untuk tim Ducati. Tentunya untuk para pebalap Italia juga sama pentingnya. Mereka pasti akan berusaha untuk menang. Namun yang terpenting saat ini kami memimpin klasemen dan terus berusaha untuk fokus.”

Dilain pihak, Dovizioso tentu tidak akan tinggal diam. Balapan di Mugello kali ini akan menjadi balapan ke 300 baginya. Tentu hal ini akan menjadi penyemangat sendiri untuknya. Ducati pun mengincar kemenangan ketiga kali setelah dua musim lalu mampu merebut podium juara.

“Saya pikir semua pebalap Ducati akan tampil kompetitif minggu ini, namun saya berharap kompetisi akan semakin kuat dibandingkan musim lalu. Semua pebalap punya kesempatan untuk meraih podium juara. Apapun bisa saja terjadi. Penting untuk memulai balapan dengan baik. Semua orang mengharapkan kemenangan Ducati, untuk itu kami harus lebih cerdas dan berusaha semaksimal mungkin.” Kata Dovizioso.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Ducati Incar Kemenangan Ketiga Di Mugello
FeaturedMoto GP

Ducati Incar Kemenangan Ketiga Di Mugello

by Syara
written by Syara

Jelang seri balapan keenam MotoGP, Mission Winnow Ducati mengincar kemenangan tim untuk yang ketiga kalinya di Sirkuit Mugello. Pekan ini seri keenam balapan MotoGP akan digelar di Sirkuit Mugello Italia tepatnya pada 2 Juni mendatang.

Ducati akan melawat ke Mugello dengan status sebagai tuan rumah. Berbagai emosi tengah dirasakan tim Mission Winnow Ducati saat ini. Setelah sebelumnya mengukir sukses di balapan Le Mans dengan torehkan dua kemenangan di tiga besar. Podium kedua dan ketiga yang dipersembahkan oleh Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.

Podium kedua yang diraih oleh Dovizioso mengikis jarak poin dengan pemuncak klasemen saat ini, Marc Marquez (Repsol Honda Team). Poin kedua pebalap tersebut kini hanya berjarak delapan poin. Makin terbuka lebar kesempatan bagi Dovizioso untuk mengejar Marquez.

Dovizioso tentu berharap akan kembali mengulang momen saat balapan pertama di Sirkuit Losail Qatar. Saat itu dirinya untuk pertama kali mengungguli Marc Marquez dengan finish di posisi pertama dan berhak atas podium tertinggi.

Kembali ke balapan Gran Premio d’Italia Oakley, Dovizioso masih mengingat jelas balapan terakhir tim Ducati seminggu lalu di Sirkuit Bugatti, Perancis. Menurutnya hasil yang diraih di French GP merupakan hasil yang sangat positif. Menempatkan tiga pebalap di posisi lima besar tentunya raihan yang sangat impresif bagi tim Ducati.

Namun Dovizioso dan Ducati tidak ingin terlena dengan hasil yang diraihnya seminggu lalu di Le Mans. Pabrikan Bologna ini dan para pebalapnya masih haus akan capaian yang lebih baik lagi.

Kini setelah mengecap hasil positif di Le Mans, tim Ducati bergerak ke Italia. Bagi Dovizioso pribadi, balapan kali ini di Sirkuit Mugello akan menjadi momen khusus baginya. Selain berlaga di tanah kelahirannya sendiri, Dovizioso juga akan mencatatkan penampilan ke 300 saat melintas di Sirkuit Mugello.

Dovizioso memang cukup berjaya di Sirkuit Mugello. Tercatat selama dua musim terakhir dirinya berhasil finish di posisi pertama dan kedua. Seperti pada musim balapan 2017 lalu, Dovizioso mampu menjadi juara di Sirkuit Mugello dan setahun kemudian finish di posisi kedua.

Dovizioso tentu percaya diri akan mencatatkan hasil sempurna di Sirkuit Mugello. Melihat kembali ke balapan seri Le Mans, Dovizioso didukung oleh rekan pebalap setimnya yang mampu tampil apik sepanjang balapan. Saingan terberat mereka adalah Marc Marquez. Namun penampilan Marquez di Sirkuit Mugello tidak seimpresif Dovizioso. Hal ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Dovizioso dan Ducati.

“Bertandang ke Mugello dengan raihan positif di Le Mans adalah sesuatu yang sangat positif untuk tim. Namun kami menginginkan lebih. Kami akan balapan di rumah kami sendiri. Tentu saja kami akan sangat kompetitif dan cepat. Tujuan akhir kami tentu saja menjadi juara. Walaupun tidak kami pungkiri saingan kami juga sangat sulit untuk dikalahkan.” Ujar Dovizioso.

Ducati pun tentu mengejar kemenangan ketiga mereka di Mugello yang berhasil diraih dalam dua musim terakhir. Setelah tahun 2017 lalu, Ducati lewat Andrea Dovizioso berhasil meraih podium juara, dan setahun kemudian Jorge Lorenzo menyumbang kemenangan kedua untuk Ducati di rumah mereka sendiri. Tahun ini dengan performa positif dari lima seri balapan terakhir, bukan tidak mungkin Ducati akan mewujudkan mimpi hattrick mereka.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Valentino Rossi : Balapan Di Mugello Selalu Spesial Untuk Pebalap Italia
FeaturedMoto GP

Valentino Rossi : Balapan Di Mugello Selalu Spesial Untuk Pebalap Italia

by Syara
written by Syara

Pekan ini seri balapan MotoGP kembali berlangsung. Setelah sebelumnya telah digelar lima seri balapan sejak Maret lalu. Terakhir Sirkuit Bugatti Perancis menjadi tempat dilangsungkannya ajang balap motor ini.

Kini giliran Sirkuit Mugello, Italia yang akan mengemban kehormatan digelarnya seri keenam balap motor MotoGP. Para pebalap terlihat antusias menyambut balapan kali ini. Tidak terkecuali para pebalap asal Italia. Termasuk diantaranya adalah Valentino Rossi.

Para penggemar sejati MotoGP tentunya tahu pasti sejarah yang terukir antara Valentino Rossi dan Sirkuit Mugello. Hanya dengan menyebut dua kata, Rossi dan Mugello, orang – orang akan diingatkan akan kejayaan Rossi di sirkuit tersebut. Tak hanya dengan sirkuitnya, para penggemar setempat yang kerap memadati sirkuit Mugello untuk menyaksikan pebalap kesayangannya dikenal akrab dengan Valentino Rossi.

Hubungan yang kuat antara Rossi, Sirkuit Mugello dan para penggemarnya menciptakan atmosfer tersendiri yang berbeda dengan seri balapan lain. Raihan tujuh kemenangan berturut-turut sejak 2002 hingga 2008 mengonfirmasi Valentino Rossi sebagai pahlawan Mugello.

Rentetan kemenangan tersebut tentunya menempatkan Rossi di tempat kehormatan sebagai pebalap yang akan selalu dikenang di Tuscany, kota tempat Sirkuit Mugello berada.

Sebelas tahun berlalu, Mugello tidak lagi menjadi sirkuit andalan Valentino Rossi sejak kemenangan terakhirnya di tahun 2008 lalu. Prestasi terbaiknya yang diukir di podium Mugello saat dirinya finish ditempat ketiga sebanyak empat kali dengan yang terakhir kalinya terjadi saat balapan musim lalu.

“Saya senang ini saatnya balapan di Mugello, ini pekan dan balapan yang special untuk para pebalap Italia. Mugello punya atmosfer yang fantastis. Namun cukup rumit juga jika menyangkut para fans disini. Namun secara keseluruhan semua ini menyenangkan.” Ujar Rossi.

Valentino Rossi saat ini disibukkan dengan persiapan untuk mengikis kesenjangan poinnya dengan pemuncak kemenangan saat ini, Marc Marquez. Rossi dan Marquez hanya berjarak 23 poin.

Namun meskipun mengakui dirinya bersemangat menyambut balapan di kandangnya sendiri, Valentino Rossi tidak lantas menganggap enteng balapan di Mugello. Persaingan antara para pebalap akan semakin tinggi di sirkuit ini. Kondisi trek Sirkuit Mugello memungkinkan para pebalap melaju kencang ditambah lagi dengan lintasan lurusnya yang sangat panjang.

Sirkuit Mugello dikenal dengan trek lurus yang sangat panjang. Selain itu ada pula tikungan – tikungan yang lambat dan cepat. Sayangnya seperti diketahui oleh para penggemar The Doctor, lintasan lurus kurang bersahabat dengan Valentino Rossi.

Valentino Rossi mengakui jika Sirkuit Mugello termasuk salah satu sirkuit yang terindah. Ia pun sangat menyukai sirkuit tersebut. Namun tidak menampik adanya persaingan yang berat di sana dengan para pebalap yang semakin cepat.

Mugello yang memiliki lintasan lurus yang sangat panjang pun diakui Rossi sebagai kelemahan timnya. Namun Ia memprediksi akan lebih cepat dibandingkan saat membalap di Le Mans, Perancis. Lintasan lurus mungkin akan menjadi titik kelemahan timnya, namun Rossi dan tim tidak akan mudah menyerah.

Sudah lama para penggemar Rossi tidak menyaksikan pebalap kesayangannya berada di puncak podium. Hampir dua tahun lamanya. Semoga saja Sirkuit Mugello menjadi akhir penantian tersebut.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Jorge Lorenzo Berharap Mengulang Kejayaan Di Sirkuit Mugello Italia
FeaturedMoto GP

Jorge Lorenzo Berharap Mengulang Kejayaan Di Sirkuit Mugello Italia

by Syara
written by Syara

Balapan MotoGP akan kembali digelar. Kali ini memasuki seri keenam dan akan berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia. Balapan kali ini akan berlangsung dari 31 Mei hingga 2 Juni mendatang.

Dari lima seri balapan sebelumnya yang telah digelar, pemilik nomor 99, Jorge Lorenzo belum bisa berbuat banyak. Seri pertama di Sirkuit Qatar Lorenzo hanya mampu finish di posisi 13, kemudian berlanjut di Sirkuit Argentina dimana Lorenzo finish sedikit lebih baik di posisi 11.

Seri berikutnya di Grand Prix of The America, Lorenzo mencatat hasil terburuk dengan finish di urutan ke 19, disusul kemudian di posisi ke 12 saat melawat ke Sirkuit Spanyol. Seri terbaru di Sirkuit Bugatti Perancis Lorenzo menempati posisi ke 11.

Jorge Lorenzo kembali akan menjajal Sirkuit Mugello, Italia pada pekan ini. Sirkuit ini dikenal cukup ramah untuk Jorge Lorenzo. Terbukti pada musim sebelumnya Lorenzo berhasil berada di podium kemenangan bersama Ducati. Pertanyaan pentingnya akankah Lorenzo kembali mencatatkan hasil positif seperti musim lalu di Sirkuit Mugello ?

Merunut pada hasil buruknya di lima seri sebelumnya, Jorge Lorenzo tetap merasa optimis akan adanya peningkatan performa pada motornya. Hal tersebut terbukti Lorenzo menjajal motornya di Perancis sebelumnya. Progressnya menunjukkan hasil yang signifikan.

Kepercayaan diri Lorenzo semakin meningkat mengingat sirkuit yang akan dijajalnya kemudian adalah Sirkuit Mugello. Saat bersama Ducati di musim lalu, di sirkuit inilah Lorenzo mendapatkan kemenangan pertamanya setelah membalap selama 23 seri. Jika dihitung sejak dirinya naik kelas ke kelas premier total Lorenzo telah mengoleksi enam kemenangan sejak 2008 lalu.

Rekan setim Lorenzo, Marc Marquez pun turut berkomentar. Marquez meyakini Lorenzo akan memberikan penampilan terbaiknya saat berlaga di Mugello nanti. Baby Alien, panggilan akrab Marquez, menambahkan bahwa jika Lorenzo diberikan segala apa yang diinginkannya dan diberikan kesempatan berimprovisasi maka hal itu akan sangat positif dampaknya untuk Lorenzo.

Marquez meyakini Lorenzo akan kembali tampil impresif di Sirkuit Mugello. Lepas dari buruknya penampilan Lorenzo pada lima seri terakhir. Marquez tahu bahwa Sirkuit Mugello adalah sirkuit yang cocok untuk Lorenzo.

Lorenzo bertolak menuju Tuscany dengan semangat penuh mengingat progress performanya belakangan ini. Walaupun memang Lorenzo belum mampu finish di posisi 10 besar belakangan ini namun Ia mengakui bahwa dirinya membuat progess yang signifikan sejak balapan MotoGP kembali ke Benua Eropa.

Jika Lorenzo ingin membuktikan performanya bersama Honda, maka Sirkuit Mugello menjadi tempat yang tepat untuk itu. Pebalap asal Spanyol ini hanya finish di luar posisi dua besar sebanyak dua kali di sirkuit tersebut. Pertama kali adalah saat Lorenzo mencicipi kelas premiernya untuk yang pertama kali dan yang kedua terjadi pada dua tahun lalu saat musim pertamanya bersama Ducati.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Kenny ‘King Kenny’ Roberts Memuji MotoGP Masa Kini
FeaturedMoto GP

Kenny ‘King Kenny’ Roberts Memuji MotoGP Masa Kini

by Syara
written by Syara

Kenny Roberts, mantan juara dunia MotoGP kelas 500cc 3 kali berturut – turut di tahun 1978, 1979, dan 1980, berkomentar tentang MotoGP saat ini, aerodinamik, dan banyak hal lainnya.

Dirinya memuji MotoGP di era sekarang ini yang lebih hebat, lebih baik dalam hal talenta para pebalapnya, kecanggihan peralatannya, dan menurutnya MotoGP telah menjadi acara terbaik di dunia saat ini.

Mantan pebalap yang akrab disapa King Kenny ini membentuk timnya sendiri di tahun 1997. Tim yang dikomandoinya tersebut berhasil menghentikan dominasi pabrikan Jepang dengan mendesain, membangun dan menjalankan mesin grand prix KR mereka sendiri.

Roberts juga memuji kelengkapan aerodinamik saat ini yang dimanfaatkan oleh para tim MotoGP. Dirinya mengatakan bahwa dulunya bersama timnya telah memikirkan tentang aerodinamik, sayangnya mereka kekurangan dana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam hal tersebut.

Kenny Roberts juga turut mengomentari juara dunia lima kali, Marc Marquez yang menurutnya Marquez memang dapat dikalahkan tapi yang mengalahkannya adalah dirinya sendiri.

Jika pebalap lain ingin mengalahkan Marquez maka mereka seharusnya lebih menekannya sehingga Marquez lengah dan melakukan kesalahan sendiri. Akan tetapi untuk saat ini belum ada pebalap yang mampu untuk melakukan hal tersebut.

Di lain pihak, Roberts tak ketinggalan mengomentari ‘The Doctor’, julukan akrab Valentino Rossi. Valentino Rossi yang dikenal sebagai pebalap tersukses masa kini dengan mengoleksi 7 kali juara dunia di kelas utama dan bahkan masih aktif membalap diusianya yang mencapai kepala empat.

Roberts mengaku terkesima dengan kemampuan Rossi yang masih membalap diusianya yang keempatpuluh. Menurutnya diusia tersebut Rossi seharusnya pensiun dan menghabiskan waktunya seperti para pensiunan lainnya.

Namun fakta yang ada tidak seperti apa yang dipikirkannya. Roberts merasa jika kemampuan Rossi yang tidak menurun seiring bertambahnya usia dikarenakan mesin 500cc yang dulu digunakannya lebih bertenaga dan memaksa tubuh Rossi untuk bekerja lebih.

Valentino Rossi berhasil beradaptasi dengan mesin 500cc tersebut dan mengembangkan kemampuan yang lebih dimana sangat berguna untuknya hingga saat ini.

Roberts pun mengenang ketika masih banyak pebalap asal Amerika yang mendominasi grand prix dalam rentang waktu 1980an hingga 1990an. Sayangnya saat ini kondisi tersebut berbanding terbalik. Hanya ada satu nama yang masih bisa diperhitungkan yaitu Joe Roberts, yang membalap di kelas Moto2.

Dirinya menyayangkan tidak adanya regenerasi pebalap asal Amerika. Dulu para pebalap senegaranya tidak memikirkan untuk membentuk generasi baru pebalap yang bertalenta yang akan berjaya dalam waktu yang lama. Dirinya mengakui saat itu tidak ada pebalap yang mau berkarir di Eropa. Mereka kebanyakan mengeluhkan hal – hal perbedaan kultur dimasa itu.

Roberts akui bahwa saat itu kondisi dunia balap motor tidak seperti sekarang. Sekarang para pebalap lebih sejahtera. Tidak perlu bersusah-susah seperti dirinya dahulu.Lepas dari itu semua, Kenny Roberts dikenang sebagai pebalap yang meraih 24 kemenangan, 44 podium, 22 kali pole positions dan 27 kali mencatatkan putaran tercepat dari 60 balapan yang diikutinya di grand prix.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Akankah Meksiko Ikuti Langkah Indonesia Untuk Menggelar Ajang MotoGP ?
FeaturedMoto GP

Akankah Meksiko Ikuti Langkah Indonesia Untuk Menggelar Ajang MotoGP ?

by Syara
written by Syara

Beberapa waktu lalu Indonesia dipastikan akan menggelar ajang balap motor paling terkenal di dunia, MotoGP, setelah pihak Dorna Sport melalui CEO Carmelo Ezpeleta menandatangani kontrak kerjasama dengan pihak Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) di Madrid, Spanyol, bulan Januari lalu.

Setelahnya CEO Dorna Sport kemudian memperkenalkan ke publik mengenai Indonesia yang akan menjadi salah satu tuan rumah MotoGP di tahun 2021. Perkenalan ini dilakukan oleh Carmelo Ezpelata di konferensi pers latihan bebas MotoGP Qatar bulan Maret lalu. Nantinya Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat akan menjadi tempat penyelenggaraan ajang MotoGP Indonesia.

Setelah Indonesia yang mendapat kepastian di bulan Januari lalu, kabarnya ada tiga negara yang akan segera menyusul langkah Indonesia bergabung dalam tim tuan rumah MotoGP. Keempat negara tersebut adalah Finlandia, Brazil dan Meksiko.

Sirkuit The Kymi Ring di Litti, Kymenlaakso, Finlandia direncakan akan digelar pengujian sirkuit di bulan Agustus mendatang dan diharapkan dapat bergabung menjadi bagian MotoGP di tahun 2020. Sementara Brazil sama halnya dengan Indonesia direncanakan untuk tahun 2021.

Meksiko dilain pihak secara mengejutkan menyatakan keinginannya untuk bergabung di musim ini. Namun para pebalap kemudian mempertanyakan faktor keamanan di sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez.

Sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez biasanya diperuntukkan bagi ajang Formula 1. Jika memang dipikir perlu untuk dilakukan beberapa perubahan dalam beberapa hal demi kepentingan MotoGP maka hal tersebut akan dilakukan sehingga kepastian bergabungnya Meksiko mungkin akan terlaksana di musim depan.

“Kami mengetahui bahwa kami tentunya berkesempatan untuk menjajal sirkuit tersebut lebih awal dan tentunya kami akan dengan senang hati menggelar balapan di Meksiko. Namun yang paling utama adalah sirkuit tersebut perlu dibenahi untuk memenuhi standar keamanan MotoGP.” terang Marc Marquez saat ditanya mengenai balapan di sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez.

Valentino Rossi pun turut memberikan pendapat terkait hal tersebut. Menurutnya Meksiko adalah tempat yang menyenangkan untuk digelarnya balapan.

Namun sependapat dengan Marc Marquez, menurutnya adalah hal yang penting untuk memastikan sirkuit tersebut dalam kondisi yang baik, khususnya masalah keamanannya. Jika hal tersebut terjamin maka dipastikan MotoGP akan digelar di Meksiko.

Lain halnya dengan pebalap asal Australia, Cal Crutchlow. Dirinya lebih memilih untuk membalap di sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez F1 dengan kondisi sirkuit yang apa adanya.

Dalam artian sirkuit yang biasanya dipergunakan untuk balapan F1 tersebut dibiarkan apa adanya tanpa dilakukan perubahan untuk menyesuaikan dengan MotoGP.

Menurut Crutchlow faktor keamanan tentunya tidak bisa dikesampingkan. Sebaliknya hal tersebut tetap perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar sesuai dengan standar MotoGP.

Di akhir kata dirinya belum bisa memastikan apakah MotoGP benar – benar akan diselenggarakan di Meksiko, namun seperti Marquez dan Rossi, Crutchlow berharap hal tersebut dapat terlaksana suatu saat nanti.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Marquez dan Rossi Komentari Mesin Moto2
FeaturedMoto GP

Marquez dan Rossi Komentari Mesin Moto2

by Syara
written by Syara

Valentino Rossi belum pernah merasakan membalap dengan motor yang menjadi tunggangan kelas Moto2. Namun tak ada yang menyangkal jika dirinya telah berkompetisi hampir disemua tipe mesin Grand Prix dibandingkan dengan pebalap manapun dalam sejarah.

Tercatat kesuksesannya di kelas 125 cc, 250 cc dan 500 cc yang diikuti dengan kelas 900 cc, 800 cc dan 1000 cc MotoGP. Valentino Rossi juga pernah menjadi bagian dari tim Aprilia, Honda, Yamaha dan Ducati dengan menggunakan beragam jenis ban mulai dari Michelin, Dunlop dan Bridgestones.

Kelas Moto2 saat ini berada pada 765cc dengan mesin Triumph. Kelas ini bahkan tidak ada saat Valentino Rossi merintis karir balapnya. Kelas ini menggantikan kelas 250cc di tahun 2010 dan awalnya menjalankan mesin Honda 600cc hingga muncul Triumph bersamaan dengan peningkatan di bagian elektronik untuk awal musim ini.

“Saya ingat ketika awal mula masa Moto2,  saat itu orang – orang sangat takut dan marah karena mesinnya,” kata Rossi. “Hal tersebut bukan merupakan hal yang baik untuk persiapan ke kelas MotoGP.”

“Mesin 250cc fantastis namun dalam beberapa tahun Saya pikir mereka telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik terkait Moto2.” tambah Rossi.

Menurut Rossi balapan di kelas Moto2 selalu menyenangkan untuk disaksikan khususnya dengan penggunaan mesin Triumph dan elektronika lainnya. Masih menurutnya, motor balap di Moto2 sudah cukup baik jika memang sebagai persiapan untuk kelas MotoGP selanjutnya karena motor tersebut berciri khas berat sehingga pebalap pun dapat lebih berkreasi dibagian mesin rem dan lainnya.

Rossi juga menambahkan bahwa para pebalap tampaknya merasa puas dengan penggunaan mesin Triumph karena mesin tersebut memiliki lebih banyak torsi dari bagian bawahnya. Mesinnya yang lebih besar dan tentunya lebih cepat menjadikan level Moto2 lebih baik menurut Rossi.

Marc Marquez pun turut memberikan komentarnya mengenai penggunaan mesin Triumph di Moto2. Menurutnya mesin tersebut bekerja dengan baik di Honda.

Marquez yang diketahui memiliki seorang adik yang berkompetisi di kelas tersebut mengatakan bahwa Triumph saat ini lebih mengarah ke mesin balap. Hal tersebut diamini oleh sang adik dan beberapa pebalap kelas Moto2 lainnya yang diajak tukar pikiran dengan Marquez.

“Sebelumnya mesinnya lebih seperti mesin biasa yang dilintasan balap, tapi sekarang mesinnya memang seperti untuk balapan dan pebalap pun dimungkinkan untuk berkreasi dengan elektronika dan tentunya lebih bertenaga. Kami memperhatikan jika mesin tersebut mampu hingga 300km/jam di akhir lintasan lurus. Menurutku hal itu baik karena mendekati motor di kelas MotoGP.” terang Marquez.

Sebelumnya di kelas Moto2 dua balapan dimenangkan oleh Lorenzo Baldassari (Pons Kalex) dan Thomas Luthi (Intact GP Kalex) memenangkan balapan di COTA.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Valentino Rossi Komentari Performa Motornya
FeaturedMoto GP

Valentino Rossi Komentari Performa Motornya

by Syara
written by Syara

Valentino Rossi tidak menunjukkan performa yang positif di musim balap tahun lalu. Rossi harus menderita puasa gelar selama sembilan putaran di musim lalu. Untungnya di musim balap tahun ini, Rossi mengawalinya dengan cukup baik.

Valentino Rossi membuka awal musim dengan dua kali menempati podium dari tiga kali balapan. Hasil ini membuat pebalap Monster Yamaha saat ini berada di posisi kedua klasemen sementara. Hanya berbeda tiga poin saja dengan Andrea Dovizioso yang saat ini berada di posisi pertama.

Dua kali menempati podium di awal musim menjadi pemutus mata rantai kekalahan Rossi sejak Sirkuit Assen 2017 hingga Phillip Island 2018. Namun hasil positif ini bukan berarti  Rossi dan tim mampu bernapas lega. Ada tekanan khususnya bagi tim Yamaha untuk membuat motor balap Rossi mampu konsisten berada di depan.

Tidak seperti rekannya di tim Yamaha, Maverick Vinales yang merasa optimis dengan hasil tes motornya, Valentino Rossi malah was – was. Dirinya mengatakan bahwa tim Yamaha saat ini memang bekerja di arah yang tepat namun tentunya  membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mengejar Ducati dan Honda.

Di lain pihak, rekan sesama pebalap, Andrea Dovizioso berkomentar bahwa Rossi pasti akan berusaha keras untuk merebut gelar juara musim ini. Dovizioso meyakini jika musim ini kondisi Rossi lebih baik dibandingkan musim lalu, begitupula dengan kondisi motornya.

Diatas kertas perkembangan Rossi memang menunjukkan hasil yang signifikan, terbukti dengan raihannya pada musim ini yang hingga saat ini berhasil menempati posisi kedua dengan catatan poin 51 poin. Sementara jika dibandingkan dengan musim lalu, Rossi menempati posisi ketujuh dengan raihan 29 poin.

Namun yang tidak boleh dilupakan adalah perkembangan motornya. Hal – hal apa saja yang berubah dari tunggangan Rossi ?

Rossi menyatakan bahwa tim Yamaha dan dirinya berusaha mengembangkan bagian elektronik M1 untuk meningkatkan akselerasinya karena selama ini Rossi dan tim selalu merasa kesulitan jika berurusan dengan sudut lintasan.

Selain itu, Rossi menambahkan bahwa dirinya dan tim mengembangkan keseimbangan yang lebih baik pada M1 dibandingkan pada musim lalu. Menurutnya M1 saat ini bekerja dengan lebih baik.

Rossi mengakui jika tahun 2017 lalu adalah bencana bagi dirinya dan tim Yamaha. Tahun 2018 sedikit lebih baik namun tidak begitu memuaskan dengan dirinya yang cukup menderita selama sesi latihan dan di akhir pekan. Saat itu lintasan bukan menjadi masalah baginya, namun sepertinya memang dua tahun belakangan bukanlah tahun untuknya dan tim Yamaha.

Rossi merasa penting untuk meyakini bahwa dirinya dan tim mampu untuk berbuat sesuatu di sirkuit. Bahkan kondisi aspal lintasan yang baru pun tidak lepas dari perhatiannya. Namun satu pasti musim ini barulah permulaan dan Rossi mampu untuk setidaknya kembali unjuk gigi. Rossi dan tim pasti belajar dari pengalaman mereka di  dua tahun belakangan. Semoga musim yang baru ini menjadi awal yang cerah untuk Rossi dan tim Yamaha.

0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Raja COTA Diapit Duo Yamaha Di Sesi Latihan Bebas Kedua MotoGP
FeaturedMoto GP

Raja COTA Diapit Duo Yamaha Di Sesi Latihan Bebas Kedua MotoGP

by Syara
written by Syara

Pebalap MotoGP kembali menjalani sesi latihan bebas kedua. Sebelumnya hasil sesi latihan bebas pertama memunculkan nama Marc Marquez (Repsol Honda Team), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Jack Miller (Pramac Racing) sebagai tiga pebalap tercepat.

Pada sesi latihan bebas kedua, posisi Marc Marquez tergantikan oleh pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Maverick Vinales. Maverick Vinales berhasil mencatatkan waktu 2’03.857. Sebelumnya Vinales  mencatat waktu 2’05.389 di sesi latihan bebas pertama. Catatan waktu ini lebih lama dibandingkan sesi latihan kedua.

Marc Marquez harus turun ke posisi kedua dengan mencatatkan waktu 2’03.901. Walaupun turun ke posisi kedua catatan waktu Marquez masih lebih cepat dibandingkan saat memimpin di sesi latihan bebas pertama. Pada sesi latihan bebas pertama, Marquez mencatatkan waktu 2’05.311.

Posisi ketiga diisi oleh Valentino Rossi. Rossi merangkak naik dua posisi dari posisi lima di sesi latihan bebas pertama. Di sesi latihan bebas kedua ini Rossi mencatat waktu 2’04.003. Catatan waktu ini jauh unggul dibanding sesi latihan bebas pertama yang mencatat waktu 2’06.042.

Jack Miller yang sebelumnya berada di posisi ketiga turun satu tingkat ke posisi keempat. Pebalap Pramac Racing asal Australia ini mencatatkan waktu 2’04.005. Catatan waktu ini meningkat drastis setelah sebelumnya hanya mencatatkan 2’05.936.

Cal Crutchlow  sebelumnya berada  di posisi kedelapan pada sesi latihan bebas pertama. Pada sesi latihan bebas kedua pebalap LCR Honda Castrol ini memantapkan posisinya di lima besar. Crutchlow mencatatkan waktu 2’04.118. Setelah sebelumnya hanya mencatatkan waktu 2’06.482.

Pebalap Team Suzuki Ecstar, Alex Rins, menyusul Crutchlow di posisi keenam. Padahal sebelumnya Rins berada diposisi lima belas pada sesi latihan bebas pertama. Rins mencatatkan waktu 2’04.353 di sesi latihan bebas kedua sedangkan sebelumnya hanya berhasil meraih catatan waktu 2’06.883.

Sementara itu dua rookie besutan tim Petronas Yamaha SRT berhasil masuk dalam posisi sepuluh besar. Fabio Quartararo yang sebelumnya berada di posisi ketujuh pada sesi latihan bebas pertama, harus turun ke posisi sembilan dengan  catatan waktu 2’04.589. Sedangkan rekannya, Franco Morbidelli, naik tiga level ke posisi delapan dengan catatan waktu 2’04.548.

Berikut catatan waktu lengkap sesi latihan bebas kedua :

  1. Maverick Vinales : 2’03.857
  2. Marc Marquez : 2’03.901
  3. Valentino Rossi : 2’04.003
  4. Jack Miller : 2’04.005
  5. Cal Crutchlow : 2’04.118
  6. Alex Rins : 2’04.353
  7. Pol Espargaro : 2’04.364
  8. Franco Morbidelli : 2’04.548
  9. Fabio Quartararo : 2’04.589
  10. Francesco Bagnaia : 2’04.630
  11. Andrea Dovizioso : 2’04.714
  12. Joan Mir : 2’04.851
  13. Danilo Petrucci : 2’04.906
  14. Aleix Esparagaro : 2’04.953
  15. Takaaki Nakagami : 2’05.020
  16. Jorge Lorenzo : 2’05.169
  17. Johann Zarco : 2’05.491
  18. Andrea Iannone : 2’05.955
  19. Karel Abraham : 2’06.162
  20. Tito Rabat : 2’06.204
  21. Miguel Oliveira : 2’06.276
  22. Hafizh Syahrin : 2’06.850
0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Marquez Puncaki Sesi Latihan Bebas Pertama Austin, Rossi Posisi Kelima
FeaturedMoto GP

Marquez Puncaki Sesi Latihan Bebas Pertama Austin, Rossi Posisi Kelima

by Syara
written by Syara

Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez mengakhiri pembukaan sesi  latihan bebas pertama Red Bull Grand Prix of the America sebagai yang tercepat. Menyusul dibelakangnya ada pebalap tim Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales.

Marquez dan Vinales hanya terpaut sekitar 0.078 detik. Marc Marquez berhasil mencatatkan raihan waktu 2:05.311 sementara Maverick Vinales diposisi kedua dengan catatan waktu 2:05.389.

Catatan waktu Marc Marquez di Austin kali ini hanya berbeda dua detik lebih lambat dibandingkan catatan waktunya di sirkuit yang sama pada tahun 2014 lalu. Sementara itu ada Jack Miller, pebalap dari Pramac Racing yang berhasil membawa Ducati di posisi ketiga dibelakang Maverick Vinales. Jack Miller berhasil mencatatkan waktu 2:05.938 atau berbeda sekitar +0.625 dari Marc Marquez.

Catatan waktu yang diraih Jack Miller ini hanya berbeda 0.027 detik lebih cepat dibandingkan rekannya sesama Ducati, Andrea Dovizioso. Dengan catatan waktu 2:05.963, Dovizioso berada di posisi keempat. Tertinggalnya Dovizioso dari Miller dikarenakan pebalap Mission Winnow Ducati ini harus mengalami masalah teknis yang mengharuskannya memarkir motornya.

Di posisi kelima ada pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi, yang mencatatkan waktu 2:06.042. Rossi tertinggal +0.731 detik dibandingkan Marc Marquez. Menyusul kemudian diposisi keenam, ada Pol Espargaro,  pebalap Red Bull KTM Factory Racing dengan catatan waktu 2:06.327, atau tertinggal +1.016 detik dibelakang Marc Marquez.

Sementara itu Fabio Quartararo mencatatkan namanya sebagai rookie tercepat di sesi latihan bebas pertama kali ini. pebalap Petronas Yamaha SRT ini berada ditempat ketujuh dengan catatan waktu 2:06.332, mencatatkan perbedaan waktu +1.012 detik dari pebalap tercepat.

Pebalap tim LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow harus puas diposisi kedelapan. Cal Crutchlow tertinggal +1.171 detik dibelakang Marquez dan mencatatkan waktu 2:06.482. Posisi kesembilan dihuni pebalap Aprilia Racing Team Gresini dengan catatan waktu 2:06.497. sementara menutup posisi 10 besar ada Andrea Iannone masih dari tim Aprilia Racing Team Gresini dengan perbedaan waktu +1.381 dengan Marquez atau 2:06.692.

Rekan setim Marc Marquez, Jorge Lorenzo, merosot dibelakang tepatnya diposisi kedelapan belas. Lorenzo hanya mencatatkan waktu 2:07.234, atau berbeda +1.923 detik dari Marquez.

Berikut hasil catatan waktu lengkap sesi latihan bebas pertama :

  1. Marc Marquez : 2’05.311
  2. Maverick Vinales : 2’05.389
  3. Jack Miller : 2’05.936
  4. Andrea Dovizioso : 2’05.963
  5. Valentino Rossi : 2’06.042
  6. Pol Espargaro : 2’06.327
  7. Fabio Quartararo : 2’06.332
  8. Cal Crutchlow : 2’06.482
  9. Aleix Espargaro : 2’06.497
  10. Andrea Iannone : 2’06.692
  11. Franco Morbidelli : 2’06.729
  12. Karel Abraham : 2’06.732
  13. Danilo Petrucci : 2’06.807
  14. Joan Mir : 2’06.863
  15. Alex Rins : 2’06.883
  16. Johann Zarco : 2’06.888
  17. Takaaki Nakagami : 2’06.978
  18. Jorge Lorenzo : 2’07.234
  19. Francesco Bagnaia : 2’07.407
  20. Miguel Oliveira : 2’08.035
  21. Tito Rabat : 2’08.175
  22. Hafizh Syahrin : 2’09.338
0 comment
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail
Newer Posts
Older Posts