Pertandingan tinju dunia bergengsi hari ini :
Tokyo
- Title fight: Moruti Mthlane vs. Masayuki Kuroda, 12 rounds, for Mthlane’s IBF flyweight title
Pertandingan tinju dunia paling ditunggu hari ini :
Pertandingan tinju bergengsi hari ini :
Pascakemenangannya kontra Daniel Jacobs, Saul Canelo Alvarez langsung menyambangi Eddie Hearn dan menanyakan perihal kandidat penantangnya. Eddie Hearn menyebutkan nama Demetrius Andrade, juara WBO dan Callum Smith, juara WBA Super World kelas super middleweight.
Hearn memang hanya menyebut dua nama tersebut. Namun tetap mengharapkan Canelo naik ring melawan mantan juara kelas middleweight, Gennady Golovkin (38-1-1, 34 KO) untuk trilogi laga keduanya pada bulan September mendatang di DAZN.
Jika Hearn memang mengharapkan Canelo dan Golovkin bertemu untuk ketiga kalinya maka sebaiknya Hearn sesegera mungkin merealisasikannya. Pasalnya Golovkin saat ini tidak lagi muda. Jika Canelo dan promotornya terus menunda pertemuan keduanya, maka bukan tidak mungkin para penikmat tinju akan kehilangan antusiasnya untuk menyaksikan partai ketiga mereka.
Mengesampingkan pertemuan Canelo dan Golovkin, Hearn sepertinya serius ingin mempertemukan Canelo dengan Callum Smith (25-0, 18 KO) dan Demetrius Andrade (27-0, 17 KO). Callum Smith dan Demetrius Andrade memang petinju yang bertalenta. Keduanya juga bergabung dengan DAZN. Sayangnya Smith dan Andrade kurang dikenal oleh penikmat tinju di Amerika.
Saul Canelo Alvarez berkeinginan untuk menyatukan gelar di divisi berat 160 kelas middleweight. Canelo sebenarnya berkesempatan untuk melawan Demetrius Andrade di bulan September untuk mewujudkan keinginannya, sayangnya Andrade telah terlebih dahulu terikat kontrak untuk melawan Maciej Sulecki pada 29 Juni mendatang.
Andrade yang harus meladeni pertarungan mandatory pada Juni mendatang akan kekurangan waktu untuk mempersiapkan dirinya jika harus meladeni Canelo di bulan September nantinya. Begitu pula dengan Callum Smith.
Smith akan menggelar pertandingan pada awal bulan Juni. Apa yang dialami Andrade pun berpotensi terjadi pada Smith. Canelo sempat menyebutkan bahwa dirinya ingin bertarung melawan juara WBO kelas light heavyweight Sergey Kovalev, namun lagi – lagi Kovalev punya jadwal lainnya dalam waktu dekat ini.
Lagi pula akan aneh jika Canelo menantang Kovalev sebelum bertemu dengan Callum Smith yang berada di kelas super middleweight. Terlalu jauh lompatannya jika Canelo yang sebelumnya melawan Daniel Jacobs kemudian melawan Kovalev.
Canelo akan diuntungkan saat berhadapan dengan Callum Smith. Smith tipe petinju yang bertarung jarak dekat, artinya Smith akan berada dalam jangkauan Canelo. Beberapa pertandingan Smith dengan Holzken, Groves Skoglund dan Vladine Biosse pun tidak terlalu menguntungkannya.
Pertemuannya dengan Groves pun tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur kemampuan Smith yang sebenarnya. Saat keduanya bertemu Groves tidak berada dalam kondisi yang sempurna untuk bertarung.
Sepertinya Canelo dan promotornya melihat celah kelemahan pada diri Smith. Oleh karena itu mereka berani untuk menyebut nama Callum Smith sebagai kandidat penantang Canelo berikutnya. Promotor Canelo bahkan tidak menyebutkan nama – nama petinju seperti Dmitry Bivol dan Artur Beterbiev. Mereka sadar bahwa kedua nama itu adalah mimpi buruk bagi Canelo.
Eddie Hearn memberikan penawaran sejumlah uang senilai $7 Juta pada Luis Ortiz untuk pertarungannya melawan Anthony Joshua. Kenyataannya, Ortiz menolak tawaran tersebut. Hearn tak menampik dirinya bingung dengan keputusan Ortiz. Namun tetap memberikan kesempatan kedua untuknya jika berubah pikiran suatu saat nanti.
Sementara itu Anthony Joshua akan melakoni laga kontra Andy Ruiz Jr. (32 – 1, 21 KO) pada 1 Juni mendatang di Madison Square Garden, New York. Sebelumnya Hearn juga menjelaskan bahwa keputusannya menawarkan pertarungan tersebut pada Luis Ortiz karena Anthony Joshua sendiri yang menginginkan Ortiz.
“Keputusan tersebut adalah pilihan pertama Anthony. Tidak ideal memang,” terang Hearn pada Boxing Social. “Laga tersebut adalah laga dimana Rob McCracken mengatakan, ‘Jika kau menginginkannya dan merasa nyaman dengan ‘southpaw sparring’, maka kami akan melakukannya.’ Awalnya kami menawarkan $6 juta, namun tidak diterima. Kami menambahnya menjadi $7 juta.”
“Tawaran senilai $7 juta itu delapan kali lebih besar dibandingkan apa yang diperolehnya saat melawan Deontay Wilder. Tapi dia tetap menolaknya. Sebenarnya ini menunjukkan apa yang ingin kau ketahui.”
“Siapa sebenarnya yang menolaknya ? Apakah Luis Ortiz sendiri ? Ataukah manajernya ? Penasehatnya ? Promotornya ? Jaringannya ? Orang – orang sangat menantikan kesempatan ini untuk mengubah hidupnya dan ini menyedihkan. Tapi dengar, jika Ortiz ingin pertandingan ini, maka dia pasti akan mendapatkannya.”
Di lain pihak promotor Ortiz tentunya berusaha mendapatkan tawaran yang terbaik untuknya jika harus bertemu Anthony Joshua. Jika promotornya berpikir bahwa tawaran yang diberikan Hearn tidak menguntungkannya maka keputusan Ortiz untuk menolaknya tentu masuk akal.
Tawaran senilai $7 juta memang terdengar sangat banyak. Namun nilai ini tidak berarti apa – apa jika dibandingkan dengan jumlah yang akan diperoleh pihak Canelo. Hearn sepertinya memberikan tawaran pada pihak Ortiz menggunakan sistem flat fee dan bukannya sistem persentase dimana akan lebih menguntungkan pihak Ortiz.
Jika benar Hearn berhasil memaksakan tawarannya pada pihak Ortiz, maka keuntungan yang besar bagi Hearn. Ortiz akan menggelar rematch melawan Deontay Wilder pada Desember mendatang atau mungkin di awal tahun 2020. Laga Ortiz kontra Wilder tentunya sangat menarik bagi para pecinta tinju di Amerika.
Sementara Anthony Joshua membutuhkan lawan yang sebanding dengannya setelah dirinya selesai menggelar laga kontra Andy Ruiz Jr pada 1 Juni mendatang. Luis Ortiz adalah pilihan yang sempurna. Jika manajemennya tidak berhasil mendatangkan Ortiz, maka Joshua harus rela bertanding melawan Adam Kownacki atau Kubrat Pulev.
Kownacki dan Pulev adalah petinju yang bertalenta, tapi keduanya kemungkinan akan menarik sedikit atensi dari para penikmat tinju di Amerika. Tidak seperti laga Joshua kontra Ortiz.
Jika Hearn benar – benar cerdik, maka seharusnya dia memikirkan kembali tawarannya pada Ortiz.
CEO Golden Boy Promotions, Oscar De La Hoya baru – baru ini menyebut nama Errol Spence Jr. yang digadang – gadang sebagai kandidat penantang anak didiknya, Saul Canelo Alvarez. Oscar menuturkan hal ini di ESPN bahwa dirinya ingin menginisiasi negosiasi pertemuan Canelo kontra Spence untuk September mendatang.
Pertemuan antara Canelo kontra Spence mungkin saja terjadi asalkan Spence berkesempatan untuk naik kelas ke middleweight. Seperti diketahui Spence saat ini berada di kelas welterweight. Sayangnya Oscar tidak merinci langkah apa saja yang dilakukannya untuk menjembatani perbedaan kelas di antara Canelo dan Spence.
“Saya ingin memberitahukan pada Anda bahwa kami tentunya menyukai laga tersebut dan seperti yang selalu saya katakan mengenai Errol Spence adalah salah satu petinju berbakat,” terang Oscar pada Dan Rafael ESPN.com.
“Tidak ada alasan yang menghambat Spence untuk naik kelas ke middleweight sedangkan Mikey Garcia juga melakukan hal yang dengan naik kelas dari lightweight ke welterweight saat Garcia bertemu Spence. Tentunya laga Spence kontra Canelo akan menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan laga – laganya selama ini.
Untuk menjembatani perbedaan kelas Canelo dan Spence, keduanya sebaiknya menggelar catchweight di berat 155 lbs. Hal ini untuk menjamin keadilan bagi keduanya. Selain itu, kemungkinan akan ada pemberlakuan klausa rehidrasi.
Seperti yang dikatakan Oscar, pertarungan antara Canelo kontra Spence (25-0, 21 KO) kemungkinan akan menarik banyak penonton untuk pihak DAZN. Antusias penonton untuk menyaksikan keduanya di atas ring bisa dikatakan cukup besar.
Kemungkinan hal tersebutlah yang Oscar sadari. Sebelumnya Oscar menyebutkan empat nama calon penantang Canelo di bulan September nanti, mereka diantaranya adalah Gennady Golovkin, Callum Smith dan Sergey Kovalev.
Namun kemungkinan Callum Smith kurang begitu dikenal di publik pecinta tinju Amerika. Walaupun tidak dipungkiri Callum Smith adalah petinju yang berbakat. Begitu pula dengan Sergey Kovalev. Kovalev diharuskan menggelar pertandingan mandatory melawan Anthony Yarde dalam waktu dekat ini, sehingga cukup sulit baginya untuk kembali menantang Canelo di bulan September.
Lepas dari keinginan Oscar untuk mempertemukan Canelo dan Spence, semuanya kembali lagi pada Spence. Spence sendiri masih akan disibukkan dengan pertandingan – pertandingan di kelas welterweight. Alangkah lebih baik jika Spence fokus dikelasnya saat ini.
Jika Spence merasa suatu saat nanti telah cukup berpetualang di kelas welterweight, tidak ada masalah baginya untuk mencoba naik kelas. Saat itu tiba mari berharap Canelo masih dikelas yang sama dan dalam kondisi yang tidak jauh berbeda dari saat ini. Pertemuan keduanya di kelas yang sama tentunya lebih menarik untuk disaksikan.
Spence masih harus membuktikan bahwa dirinya adalah petinju terbaik di kelas 147 saat ini. Merujuk pada laga yang dilakoninya, tercatat Spence belum pernah bertemu petinju top sebelumnya. Walaupun dirinya memang telah bertemu dengan Mikey Garcia, Chris Van Heerden, Lamont Peterson, dan Brook.
Pascakemenangannya atas pemegang juara IBF kelas middleweight Daniel Jacobs, Saul Canelo Alvarez (52-1-2, 35 KO) beserta tim manajemennya, Golden Boy Promotions segera mengeluarkan pernyataan mengenai siapa saja yang kemungkinan akan menjadi lawan Canelo berikutnya di bulan September mendatang.
CEO Golden Boy Promotions, Oscar De La Hoya, menyebut empat nama yang berpotensi untuk bertarung kontra Canelo. Keempat nama tersebut adalah Gennady Golovkin, Demetrius Andrade, Callum Smith, dan Sergey Kovalev.
Gennady Golovkin menjadi nama pertama yang disebutkan dan paling memungkinkan. Pasalnya para penonton masih penasaran dengan laga ketiga antara Golovkin kontra Canelo. Hal ini tentu merupakan suatu keuntungan yang harus dimanfaatkan oleh pihak DAZN untuk menarik sebanyak mungkin penonton.
Golovkin juga sempat memberikan pernyataan yang mengindikasikan bahwa dirinya memang berniat menggelar partai ketiganya dengan Canelo suatu saat nanti. Keputusan akhir tentunya ada di pihak Canelo.
Nama kedua ada Demetrius Andrade. Andrade adalah petinju asal Amerika Serikat pemegang gelar juara WBO kelas middleweight sejak 2018 lalu. Kabarnya Andrade akan menggelar laga yang mempertemukan dirinya dengan Maciej Sulecki pada 29 Juni mendatang.
Callum Smith menjadi nama ketiga yang disebut. Pertemuan Canelo kontra Smith diprediksi akan menjadi laga yang menyenangkan untuk disaksikan. Smith pun diketahui akan menjamu mantan juara WBA kelas middleweight Hassan N’Dam bulan depan bersamaan dengan digelarnya laga Anthony Joshua kontra Andy Ruiz Jr. yang akan disiarkan DAZN dan digelar di Madison Square Garden New York.
Callum Smith punya kesempatan yang terbuka lebar untuk menantang Canelo di bulan September nanti asalkan dirinya berhasil melewati laganya kontra Hassan N’Dam tanpa cedera ataupun mengalami kekalahan.
Nama terakhir yang disebutkan adalah Sergey Kovalev. Mungkin dari beberapa nama yang telah disebutkan, Kovalev adalah kandidat yang cukup sulit untuk diwujudkan pertarungannya dengan Canelo. Pasalnya secara fisik Kovalev lebih mendominasi belum lagi kekuatan dan kemampuan bertinjunya yang tidak bisa dianggap enteng. Tentunya hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Canelo.
Namun dari kesemuanya, Golovkin masih menjadi kandidat terkuat untuk menjadi penantang Canelo. Selain Golovkin (38-1-1, 34 KO) yang jelas – jelas menyatakan keinginannya untuk kembali bertemu dengan Canelo, ada antusias tersendiri dari para penonton yang masih penasaran dengan laga ketiga Canelo kontra Golovkin.
Pihak DAZN tentunya akan lebih tertarik dengan laga yang mampu mendatangkan banyak penonton untuk menyaksikan streaming laga dari saluran mereka. Golovkin kontra Canelo berada di posisi atas untuk mewujudkan harapan DAZN. Pihak Golden Boy Promotions tentunya tidak bisa menutup mata dengan kenyataan ini. walaupun Canelo terkesan menghindari Golovkin pascalaga yang mempertemukan dirinya dengan Daniel Jacobs.
Saul Canelo Alvarez baru saja menggelar laga kontra Daniel Jacobs, pemegang juara IBF kelas middleweight. Canelo berhasil mengalahkan Daniel Jacobs dalam 12 ronde melalui unanimous decision yang disiarkan di saluran streaming DAZN di T-Mobile Arena.
Pertarungan Canelo kontra Jacobs menarik perhatian Gennady Golovkin. Golovkin menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu menyukai laga yang dipertontonkan Canelo kontra Jacobs. Menurutnya jalannya pertarungan tersebut membosankan, kurang emosi , seakan – akan penonton sedang disuguhkan sesi latihan antara dua petinju.
“Jujur, saya mengharapkan lebih dari pertarungan keduanya. Sayangnya yang terjadi malah lebih seperti sesi latihan,” kata Golovkin. “Pertarungan keduanya membosankan. Canelo dan Jacobs adalah petinju top dunia, seharusnya mereka mampu memberikan sesuatu yang lebih untuk para penonton. Saya juga tidak melihat adanya emosi di laga tersebut. Tidak ada yang special.”
Di lain pihak Golovkin mengungkapkan keinginannya untuk membalaskan kekalahannya atas Canelo di bulan September lalu di T-Mobile Arena. Menurutnya pertemuannya dengan Canelo untuk ketiga kalinya sangat dimungkinkan pasalnya keterikatan mereka dengan pihak DAZN.
Golovkin tampaknya masih penasaran dengan kekalahannya atas Canelo. Sebelumnya Golovkin kalah 12 ronde dengan majority decision September lalu. Meskipun begitu, Golovkin menampik hal tersebut. Dirinya menyatakan bahwa sama sekali tidak terganggu dengan kenyataan tersebut.
Sementara itu, Canelo sepertinya menghindari Golovkin. Dalam konferensi persnya pascalaga, Canelo sempat menuturkan keinginannya untuk menggabungkan gelar di kelas berat 160 dan 168. Secara tidak langsung Canelo menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk meladeni Golovkin.
Meskipun begitu, Canelo kemungkinan tidak akan bisa menghindar terlalu lama. Besar kemungkinan partai lanjutan ketiga mereka akan terjadi sesuai harapan Golovkin. Semuanya kembali pada kepentingan finansial. Canelo menandatangani kerja sama dengan pihak DAZN senilai $365 juta.
Tentunya dengan kontrak kerja sama sebesar itu, pihak DAZN tidak ingin Canelo menghadapi petinju – petinju yang kurang memberikan keuntungan pada DAZN. DAZN pasti akan memastikan Canelo bertarung melawan petinju yang sudah barang tentu akan menarik perhatian para penonton seperti halnya Golovkin.
Dilain pihak Golovkin sendiri mengambil langkah yang cukup blunder untuk kesempatannya bertemu dengan Canelo. Golovkin menyepakati kesepakatan untuk menggelar pertarungan kontra petinju yang belum terlalu terkenal, Steve Rolls (19-0, 10 KO). Laga keduanya akan digelar di Madison Square, New York pada 8 Juni mendatang.
Golovkin seharusnya bertarung melawan petinju bertalenta kelas middleweight seperti halnya Demetrius Andrade atau Jermall Charlo untuk menarik perhatian Canelo dan tim manajemennya sehingga partai ketiga keduanya dapat terwujud.
Canelo sempat menyatakan keinginannya untuk menyatukan gelar unifikasinya. Sayangnya Golovkin tidak mengindahkan arahan CEO Golden Boy Promotions Oscar De La Hoya untuk bertarung melawan Demetrius Andrade dalam perebutan gelar WBO kelas middleweight. Jika Golovkin mengikuti arahan tersebut, maka Canelo tentunya punya alasan kuat untuk tidak menghindarinya dan malah berbalik mengejar Golovkin demi keinginannya menyatukan gelar unifikasinya.
Daniel Jacobs merasa dirinya telah melakukan segala hal yang perlu dilakukannya untuk meraih kemenangan saat dirinya menghadapi Saul Canelo Alvarez. Hal tersebut dikatakan Daniel Jacobs dalam wawancara pascapertandingan dengan media setempat. Daniel Jacobs bertemu Saul Canelo Alvarez di atas ring pada Sabtu (04/05/2019) malam waktu setempat di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada.
Sebelumnya Daniel Jacobs, 32 tahun, menggembar-gemborkan bahwa dirinya mampu mengatasi perlawanan Canelo Alvarez. Dirinya meyakinkan publik akan tampil agresif di atas ring. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Jacobs memang bertarung dengan cukup baik dari ronde ketujuh hingga ronde kesepuluh. Sayangnya Jacobs tidak berbuat banyak sejak awal ronde dan melempem di dua ronde terakhir. Jacobs terkesan menghindari serangan – serangan yang dilancarkan Canelo.
Padahal penampilan yang ditampilkan Canelo sendiri masih belum bisa dikatakan sebagai penampilan terbaiknya saat itu. Di permulaan ronde Canelo tampil menawan namun kehilangan arah di ronde – ronde terakhir.
Seandainya Jacobs sedari awal tampil agresif dan terus memanfaatkan kesempatan yang ada kemungkinan dirinya memenangkan laga terbuka lebar.
“Saya pikir saya telah berbuat banyak untuk menang,” kata Jacobs pada konferensi pers pascalaga. “Saat saya mendapatkan ritmenya, saya mulai mendorongnya (Canelo), dan kemudian laga tersebut berkembang semakin kompetitif. Memang saya akui tidak berada dalam kondisi terbaikku, namun saya telah lakukan yang seharusnya saya lakukan, khususnya saat saya berdiskusi dengan tim saya,” terangnya kemudian.
Apa yang dirasakan Jacobs mungkin berkiblat saat dirinya bertemu dengan Gennady Golovkin di Maret 2017 lalu. Saat itu Jacobs juga merasa bahwa dirinya telah melakukan apa yang seharusnya dia lakukan saat berhadapan dengan Golovkin. Padahal pada kenyataannya Jacobs pun tidak tampil agresif di permulaan ronde saat itu.
Sementara itu masih dalam sesi konferensi persnya pascalaga, Jacobs menyatakan jika dirinya berkeinginan untuk naik kelas ke divisi 168 pound. Jacobs beralasan tubuhnya agak sulit untuk kembali menyesuaikan di kelas 160 pound.
Namun naik kelasnya Jacobs kemungkinan tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. Pasalnya ada hal yang lebih menguntungkan jika Jacobs mau bertahan dikelas yang sekarang. Kemungkinannya untuk kembali bertarung melawan Golovkin cukup besar.
Seperti diketahui bahwa kemungkinan Canelo akan kembali menghadapi Golovkin untuk partai ketiga mereka. Namun jika hal tersebut batal, maka Golovkin mau tidak mau harus mencari lawan yang sepadan dengannya. Jacobs menjadi salah satu kandidat yang ideal untuk Golovkin.
Lepas dari hal tersebut, keinginan Jacobs untuk naik kelas mungkin sedikit sulit untuknya. Jika memutuskan untuk naik kelas, Jacobs seharusnya telah memikirkan calon pesaingnya kedepannya yang lebih muda darinya. Nama – nama seperti David Benavidez, Caleb Plant, Callum Smith dan Billy Joe Saunders tidak bisa dipandang sebelah mata.
Gennadiy Golovkin baru saja mengumumkan pelatih barunya. Golovkin mempercayakan latihannya pada seorang Johnathan Banks. Banks sebelumnya dikenal pernah bekerja sama dengan Wladimir Klitschko dan Cecilia Braekhus.
Mengomentari kerjasamanya dengan Golovkin, Banks menyatakan bahwa dirinya ingin memberikan sentuhan yang berbeda pada gaya bertinju Golovkin. Golovkin selama ini dikenal dengan gaya bertinju yang menyerang lawannya.
Banks ingin agar pola bertinju Golovkin yang kerap kali melancarkan satu pukulan diikuti pukulan lainnya lebih bervariasi dengan kombinasi pukulan yang terus – menerus dilancarkan ke lawan.
Saat ini Banks dan Golovkin meningkatkan pola pelatihan mereka dibandingkan sebelumnya. Dengan begitu kemampuan Golovkin akan semakin berkembang terutama untuk menghadapi laganya melawan Steve Rolls pada 8 Juni mendatang di Madison Square Garden, New York.
Dilansir dari Fighthub, Banks menyatakan bahwa dirinya bersama Golovkin tengah bersama – sama fokus pada apa yang akan dilakukannya ketika diatas ring nantinya. Banks berharap Golovkin lebih aktif di atas ring. Buat lawannya susah payah meladeni pukulan – pukulan yang dilancarkannya.
Banks menambahkan bahwa ketika kita mampu melancarkan serangan pukulan yang bertubi – tubi tentunya akan berdampak pada lawan di atas ring. Lawan akan bersusah payah menghindari serangan tersebut. Hal ini tentunya akan membuat lawan tidak nyaman dan susah untuk berkembang.
Namun di sisi lain yang menjadi pertanyaan adalah apakah Golovkin mampu untuk mengikuti arahan Banks ketika di atas ring nantinya. Selama ini Golovkin telah terbiasa dengan pola bertinjunya sejak dirinya masih menjadi petinju amatir.
Dengan gaya bertinju yang diinginkan Banks untuk dipraktekkan Golovkin kemungkinan besar Golovkin akan sedikit kesulitan. Kemungkinan masih ada harapan untuk Golovkin mempraktekkan arahan Banks di permulaan ronde, namun besar kemungkinan Golovkin akan kembali ke gaya bertinjunya yang asli.
Jika menilik pada dua laga Golovkin saat menghadapi Saul Canelo Alvarez sebelumnya, kemungkinan besar Golovkin akan tampil maksimal jika mempraktekkan arahan bertinju dari Banks. Gaya bertinju Canelo hampir sama dengan Golovkin yang kerap kali melancarkan satu pukulan di satu waktu.
Canelo seringkali beristrahat setelah melancarkan dua sampai tiga pukulan. Hal ini dikarenakan tenaganya terkuras habis. Jika Golovkin memanfaatkan hal ini dengan melancarkan pukulan yang bertubi – tubi pada Canelo, tentunya akan membuat Canelo semakin kelelahan dan keuntungan untuk Golovkin.
Kesalahan Golovkin di dua pertemuannya dengan Canelo saat itu adalah Golovkin kerap menunggu momen yang tepat untuk melancarkan pukulannya. Kondisi ini malah memberikan waktu bagi Canelo untuk beristrahat.
Rencananya akan ada partai ketiga yang mempertemukan Canelo kontra Golovkin nantinya. Banks mengharapkan Golovkin tidak lagi memakai pola bertinju yang sama saat berhadapan dengan Canelo nantinya. Banks yakin bahwa dirinya mampu untuk meningkatkan kemampuan Golovkin dengan membuatnya lebih aktif di atas ring.