Cek Berita sepak bola terbaru dari berbagai belahan dunia dan liga – liga top eropa, amerika latin dan sebagainya.
[sc name=”sepakbola_topstaticlink”]
Cek Berita sepak bola terbaru dari berbagai belahan dunia dan liga – liga top eropa, amerika latin dan sebagainya.
[sc name=”sepakbola_topstaticlink”]
Merebaknya virus Corona yang menyebabkan penyakit ini menjadi persoalan serius di berbagai negara di dunia. Dampaknya pun terasa bagi dunia olahraga khususnya sepakbola. Pertandingan final Copa Italia leg 2 antara Juventus vs AC Milan yang sedianya dipertandingkan pada hari Kamis ini pun harus rela digelar tanpa adanya penonton. Beberapa suporter dari wilayah Lombardia, Veneto atau Emilia-Romagna tidak diperbolehkan untuk menonton pertandingan. Keputusan ini di berikan oleh Gubernur wilayah Piedmont Alberto Cirio.
Alberto mengatakan bahwa Penggemar yang merupakan penduduk di wilayah Lombardia, Emilia-Romagna, dan Veneto tidak dapat meninggalkan daerah asal mereka untuk mendukung tim kebanggaan seperti dilansir dari Bolasport.com. Cirio mengatakan bahwa pertandingan ini tetap berjalan namun tidak memperbolehkan adanya penonton untuk melihat laga seru ini dan tentunya pertandingan ini terlibat untuk umum. Cirio menuturkan bahwa laga ini tetap berjalan tapi penduduk wilayah Lombardia baik suporter dari AC Milan ataupun Juventus tidak boleh menghadiri pertanda ini terkait adanya virus Corona.
Seperti diketahui wilayah Lombardia, Vineto, Romagna dan Emile saat ini paling riskan terkait penyebaran virus Corona. Ketiga wilayah itu tercatat memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Italia. Pemerintah setempat bahkan menghentikan beberapa kegiatan olahraga salah satunya Liga Italia. Bahkan final Copa Italia yang mempertemukan antara Juventus dan AC Milan terkena dampak dari larangan ini. Hingga Minggu (1/3/2020), wabah virus Corona telah merenggut beberapa nyawa di Italia. Menurut laporan media Italia Agenzia Nazionale Stampa (Ansa), sebanyak 34 orang meninggal dunia dan 1.577 orang terinfeksi virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China ini. Selain laga antara Juventus dan AC Milan pertandingan antara Sampdoria dan Hellas Verona juga menambah daftar laga yang ditunda terkait virus Corona.
Menurut Bolasport.com Sampdoria menentang terkait dengan digelarnya pertandingan secara tertutup. Mereka beranggapan bahwa jika pertandingan digelar dengan tertutup maka akan membuat keunggulan mereka berpengaruh tanpa hadirnya penonton. Lega Serie A, yang mengelola kompetisi sepak bola profesional di Italia, kemudian mengubah rencana dengan menjadwalkan ulang pertandingan menjadi menjadi Rabu (13/5/2020).
Sementara di Serie B (kasta kedua Liga Italia), Cremonese yang seharusnya menggelar laga di kandang Ascoli berakhir pulang kembali dengan menempuh perjalanan 480 kilometer. Pertandingan yang seharusnya digelar pada Minggu (23/2/2020) itu dibatalkan sekitar satu jam sebelum kick-off karena COVID-19. Atas alasan serupa, pada hari Jumat (28/2/2020), laga Inter Milan melawan Ludogorets berlangsung secara tertutup di Stadion Guissipe Meazza.
Putaran kelima piala FA kembali digelar tadi malam. Pertandingan yang mempertemukan klub papan bawah liga Inggris dan papan atas kembali bersaing untuk memperebutkan piala FA. Salah satu pertandingan seru tadi malam antara Portsmouth dan Arsenal. Pertandingan tadi malam the Gunners sukses menumbangkan Portsmouth dengan skor 2-0. Laga ini digelar di stadion fratton Park selasa dini hari waktu Indonesia. Dua gol kemenangan Arsenal dicetak oleh Sokratis Papasthopaulus di akhir babak pertama.
Pada babak kedua Arsenal kembali menambah gol lewat Edie Nkeitah. Hasil ini membuat Arsenal berhak melaju ke perempat final bakal digelar pada pekan depan. Kemenangan ini menjadi pengobat lara karena pada pekan lalu Arsenal harus rela angkat kaki dari Europa league dengan kalah dari Olimpiacos dengan agregat 3-2. Arsenal saat ini masih menjaga peluang bersaing di Piala FA untuk membuktikan bahwa the Gunners masih tetap eksis ditanah Britania Raya.
Sebagai tuan rumah Portsmouth mencoba tampil secara agresif dengan mencoba perlawanan di awal-awal babak pertama. Meski demikian Portsmouth belum mampu mencetak gol ke gawang Arsenal. The Gunners mendapatkan kerugian setelah Lucas toreira harus menuju ke ruang ganti lebih cepat. Setelah dilanggar oleh pemain Portsmouth James Bolton. Sehingga Lucas harus ditandu kepinggir lapangan dan digantikan oleh Dani Cebbalos. Arsenal yang bertindak sebagai tuan rumah masih kesulitan untuk mendapatkan peluang di babak pertama karena rapatnya pertahanan Portsmouth.
Namun, Portsmouth tidak kalah dengan Arsenal dalam menyerang. Mereka melancarkan beberapa serangan lewat Emiliano Martinez. Peluang demi peluang terus dilancarkan oleh Edie Nkeitah dan Matteo Geundozi untuk menjebol gawang lawan. Setelah beberapa kali meningkatkan serangan Arsenal akhirnya mampu menjebol gawang lawan lewat tendangan dari Sokratis meneruskan assist Reiss Nelson. Keunggulan 1-0 The Gunners pun bertahan hingga turun minum.
Setelah turun minum Arsenal masih terus menerus menggempur pertahanan lawan Portsmouth. Hasilnya Arsenal mampu menceploskan gol kembali lewat Edie Nkeitah dimenit 51. Portsmouth sebagai tuan rumah kembali menyerang untuk dapat mengejar ketertinggalannya dari Arsenal dengan dua gol dari Arsenal. Namun, serangan Portsmouth mentah di sepertiga pertahanan terakhir Arsenal yang digawangi oleh David Luiz. Tak ada peluang yang berarti hingga akhir pertandingan babak kedua. Arsenal berhak untuk mendapatkan tiket ke babak perempat final yang akan digelar pada pekan depan.
Manchester United melawan Club’ Brudge dalam lanjutan babak 32 besar Europa league pada dini hari tadi. Pertandingan ini digelar di stadion Old Trafford Jumat malam. Tim tuan rumah Manchester United memegang kendali permainan sejak awal laga. Oleh Gunnar Solskjaer tampaknya menurunkan beberapa pemain pelapisnya seperti Juan Mata, Bruno Fernandez dan Luke Shaw. Diposisi kiper sendiri Manchester United dijaga oleh kiper kebangsaan Argentina Sergio Romero.
Setan merah tercatat menguasai pertandingan sebanyak 86 persen. Hal ini membuat Manchester United dengan mudahnya melancarkan serangan dari sisi kanan dan sisi kiri pertahanan lawan. Dominasi ini membuat Manchester United berbuah kemenangan atas Club Brudge dengan skor telak 5-0. Manchester United sendiri berhasil lolos ke babak 16 besar Europa League dengan agregat 5-1.
Manchester United memulai babak pertama dengan sangat bagus. Bruno Fernandez dan kawan-kawan memulai serangan dengan cara pressing. Setan merah memaksa Brudge untuk bertahan total sepanjang babak pertama. Meskipun beberapa kali mereka bisa melancarkan serangan balik. Namun, pemain MU belum dapat menyarangkan gol ke gawang Simone Mignolet. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Manchester United mampu mendapatkan keuntungan melalui titik putih. Simon Deli melakukan handsball di area dekat kotak penalti. Sehingga membuat penalti bagi Manchester United.
Simon Deli dikartu merah karena secara sengaja menghalangi bola ke gawang. Bruno Fernandez maju sebagai eksekutor penalti dalam laga tersebut. Dengan tendangan pelan yang mengecoh kiper Simon Mignolet ke sisi kanan gawang akhirnya Brunei mencatatkan namanya di papan skor. Manchester United berhasil memperoleh gol kedua setelah Odion Ignalo pada menit 34. Selang beberapa menit kemudian Scott MC Tominay menggandakan keunggulan menjadi 3-0 setelah menendang dengan jarak jauh.
Pada babak kedua Manchester United masih terus menguasai pertandingan. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan oleh pasukan setan merah untuk memburu gol. Akan tetapi masih belum ada peluang yang menjanjikan sampai menit 60. Pertahanan Brudge masih lebih tangguh menahan gempuran Manchester United. Sampai menit 82 setan merah kembali menaikkan intensitas serangannya. Gol ke empat akhirnya datang setelah luke Shaw memberi operan kepada Jesse Lingard. Umpan Lingard kembali menuju Fred yang akhirnya mengoyak jaring gawang Brugge pada menit 82. Keunggulan Man United kembali bertambah pada menit 90+3, saat sepakan keras Fred dari luar kotak penalti membobol gawang Brugge lagi.
Pertandingan Pra musim Piala Gubernur Jatim kali ini akan memasuki semifinal. Sederet pertandingan akan tersaji pada hari Sabtu ini. Dimana tim terkuat asal Jawa timur Arema FC akan bersua tim asal ibukota Jakarta Persija Jakarta dalam lanjutan Piala Gubernur Jatim 2020. Kedua tim secara mulus sudah memastikan masuk ke semifinal setelah berhasil meraih kemenangan beruntun. Meskipun sama-sama masih berada di satu grup tapi persaingan nanti malam akan membuat kedua tim atau Kesebelasan harus rela baju hantam untuk dapat merebut puncak klasemen grup. Apalagi sekuat kedua tim baik Arema FC maupun Persija Jakarta sama-sama memiliki pemain yang sangat kuat dalam permainan dan individu. Laga ini kemungkinan akan berlanjut cukup seru dan diprediksikan akan menghasilkan banyak gol dan bagi tim tamu maupun tuan rumah diperkirakan akan tampil menyerang.
Persija sebagai tim undangan dari Jakarta bertekad memuluskan langkahnya ke final. Pasalnya selama ini setelah merengkuh gelar pada tahun 2018 sampai sekarang Persija belum mampu tampil maksimal. Selain itu, Persija Jakarta tentunya memilih keuntungan yang didapat di dua laga sebelum menghadapi Arema FC. Pasalnya Persija mampu tampil apik dan mencetak banyak gol sepanjang pertandingan. Walaupun begitu Arema FC juga akan mendapatkan keuntungan yang didapat karena berlaga di Kandang mereka sendiri.
Aremania nantinya akan mendukung klub kebanggaan mereka Arema FC dengan suporter fanatiknya. Menarik disimak pertandingan ini karena kedua kesebelasan mempunyai sejarah panjang dalam sepakbola Indonesia. Laga ini akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang mulai pukul 18.30 dan disiarkan langsung oleh MNC TV. Lalu seperti apa strategi kedua kesebelasan untuk meraih poin penuh. Simak prediksinya berikut ini :
Kekuatan Arema FC saat ini kian bertambah setelah Jonathan Bauman masuk ke skuat Arema FC musim ini. Mantan pemain Persib Bandung ini mampu mencetak gol kemenangan saat menghadapi Persela Lamongan. Singo Edan tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk meraih kemenangan apalagi nanti akan didukung oleh ratusan suporter fanatiknya Aremania dan Aremanita yang siap mendukung Arema FC. Prediksi startegi dari Coach Mario Gomez pada pertandingan ini yaitu akan tampil menyerang dan mengandalkan kecepatan dan ketajaman Jonathan Bauman dan M. Rafli.
Kemampuan mencetak gol bagi mesin gol Persija Marco Simic tidak perlu diragukan lagi. Sebab pemain bertubuh tambun ini kian hari menunjukkan ketajaman sebagai penyerang. Hal ini terbukti saat Persija Jakarta menghancurkan Sabah FC dengan skor 2-0. Simic tampil gemilang dengan mencetak gol ke gawang Sabah FC. Pada pertandingan ini tentunya Persija tak mau kalah dengan permainan Arema FC. Walaupun bermain di luar kandang tapi permainan Persija diprediksikan akan tampil menyerang.
Arema FC (4-4-2)
Teguh Amiruddin; Johan Farizi, Bagas Adi Nugroho, Matias Malvino, Alfin Tuasalamony; Kushedya Hari Yudo, Hanif Sjahbandi, Dave Mustaine, Dendi Santoso; Jonathan Bauman, Elias Alderete.
Persija Jakarta (4-2-3-1)
Andritany Ardhiyasa; Alfath Fathier, Ryuji Utomo, Otavio Dutra, Marco Motta; Marc Klok, Rohit Chand; Osvaldo Haay, Evan Dimas, Riko Simanjuntak; Marko Simic.
Pertandingan ini akan menghasilkan skor Arema FC 2-2 Persija Jakarta
Laga seru Copa Italia tersaji pada dini hari tadi. Sederet pertandingan tersaji untuk merebutkan piala super Copa Italia pada tahun ini. Pertandingan yang tak kalah serunya antara Inter Milan melawan Napoli berakhir dengan kekalahan tim Nerazzurri. Kekalahan 1-0 ini membuat peluang inter untuk meraih titel juara Copa Italia bersama pelatih baru mereka Antonio Conte semakin kecil dengan gol tunggal dari Fabian Ruiz di semifinal Copa Italia. Seperti diketahui Inter Milan bertanding dihadapan pendukungnya sendiri di Stadion Giuseppe Meazza Kamis (12/2/20).
Dibabak pertama permainan kedua klub imbang tanpa adanya gol. Serangan yang dilancarkan kedua kesebelasan dalam tempo sedang dan masih sedikitnya peluang ke gawang masing-masing lawan. Gol tunggal akhirnya datang setelah rehat dari babak pertama. Dimana sang eksekutor Fabian Ruiz dapat menceploskan bola ke gawang yang dijaga oleh Danielle Padeli. Gol tunggal dari pria asal Spanyol ini lewat sontekan jarak jauh dengan tendangan bebas yang mengarah ke pojok sisi gawang.
Dengan kemenangan ini membuat langkah Napoli untuk melangkahkan kaki ke final terbuka lebar. Pasalnya di leg kedua nanti secara bergantian Napoli akan melakoni laga kandang melawan Inter Milan. Leg kedua sendiri bakal berlangsung di San Paolo 6 Maret mendatang. Skuat Gennaro Gattuso hanya butuh hasil imbang di laga tersebut untuk melaju ke partai final. Selama pertandingan Inter Milan menguasai pertandingan selama hampir 30 menit. Dengan striker tajam mereka Romelu Lukaku.
Inter Milan berhasil menciptakan beberapa peluang untuk menghasilkan sebuah gol. Ancaman pertama dari Nerazzurri datang pada tujuh menit awal babak pertama. Dimana Victor Moses, Marcelo Brozovic melepas sepakan mendatar dari tepi kotak penalti. Upayanya ini masih tepat dipelukkan David Ospina. Napoli begitu kesulitan dalam mengembangkan permainan. Karena pada laga ini Napoli menerapkan strategi defense atau bertahan layaknya parkir bus.
Nerazzurri kembali mengancam pertahanan Napoli dengan umpan terobosan dari Milan Skinar yang mampu disambut dengan baik oleh Lautaro Martinez. Namun, sayang tendangan yang dilepaskan oleh Lautaro Martinez masih mampu di tangkap dengan baik oleh Ospina. Selang berapa menit Lautaro Martinez mempunyai kesempatan kembali untuk mencetak gol akan tetapi Ospina masih sigap menghalau tendangan dari Martinez.
Tim tamu Napoli memulai serangan pada pertengahan babak pertama dimana Mertens melepaskan tendangan keras ke arah Danielle Padeli. Beruntung kiper andalan Inter Milan ini masih bisa menepis tendangan. Banyak pertama pertandingan ini tanpa gol. Babak kedua berjalan Inter Milan dikejutkan dengan gol dari Fabian Ruiz pada menit 57. Fabian Ruiz beraksi di depan kotak penalti Nerazurri.
Fabian Ruiz melepaskan tendangan melengkung ke pojok gawang Padeli dan membuat skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Napoli. Cristian Eriksen sebagai pemain anyar Inter Milan kembali menebar ancaman lewat sepakan dari luar kotak penalti. Inter Milan sebenarnya mampu untuk menyamakan kedudukan jika sundulan Daniel Ambrosio mampu di tepis oleh Ospina. Hingga peluit jalan pertandingan ini berakhir membuat skor tidak berubah masih 1-0.
Kebangkitan Tottenham Hotspur bisa dikatakan tidak seperti umum. Tidak seperti Manchester City yang kesuksesannya dikarenakan aliran dana segar selama beberapa tahun ini, Tottenham perlahan namun pasti menempatkan dirinya di jajaran kelas atas Premier League berkat determinasi dan ketekunannya.
Sebelumnya Tottenham yang kerap kali menjadi bahan lelucon rival sengit mereka, Arsenal, hampir dalam semua aspek tidak diragukan lagi telah melampaui rival London Utara mereka tersebut. Namun, terlepas dari kebangkitannya, belum ada yang berbuah trofi silverware.
Melansir dari Sportskeeda, Tottenham pernah hampir memenangkan gelar Premier League dimusim 2015/16 dan kalah tipis dari Liverpool di final Piala Champions , namun hal tersebut tentunya belum cukup.
Cepat atau lambat para pemain terbaik Tottenham tampaknya akan mulai mencari kesana kemari jika kemarau trofi terus berlanjut. Tentunya kita dapat mengeyampingkan kesempatan Tottenham untuk mendapatkan gelar Premier League musim ini. Bahkan menjangkau posisi 4 pun terlampau berat di musim ini.
Parahnya Tottenham telah tersingkir di awal musim dari Piala Carabao dari Colchester United. Sehingga satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan silverware musim ini melalui Premier League, Piala Champions atau Piala FA.
Kehadiran manajer baru Tottenham, Jose Mourinho yang dikenal terlahir sebagai pemenang dan tentunya diberikan mandate untuk menggembleng Tottenham menjadi tim juara.
Resume Jose Mourinho tentu tak diragukan lagi. Mourinho pun tidak sulit beradaptasi dengan klub manapun dibandingkan pelatih lainnya. Real Madrid yang terkenal dengan serangannya di awal 2010 dan Inter Milan dengan pola pertahanannya di akhir 2000an diubahnya menjadi klub pemenang.
Mourinho memang tidak selalu merasakan kemenangan, namun Mourinho adalah pemenang dan tampaknya penunjukkanya di Tottenham adalah langkah yang tepat. Peran manajerialnya terakhir kali saat bersama Manchester United, dimana Mourinho memenangkan Liga Eropa EUFA, Community Shield dan Piala Liga sebelum akhirnya dipecat.
Seperti yang kita ketahui bersama, United punya masalah pelik, sehingga saat Mourinho dipercaya menangani United dan membawa tim tersebut meraih tiga trofi merupakan suatu hal yang dapat dianggap keajaiban.
Menilik pada apa yang pernah Mourinho raih, mungkin saja ia pun akan kembali mampu melakukan hal yang sama pada Tottenham sebelum pemain terbaiknya memilih meninggalkan klub tersebut dan berisiko kehilangan segala hal yang telah dicapai sebelumnya.
Permasalahan Tottenham saat ini adalah bagian pertahanan mereka. Barisan penyerang mereka cukup baik di pentas Piala Champions dan mereka bahkan mencetak gol terbanyak kedua musim ini dikompetisi sejauh ini dengan 13 gol.
Mourinho mampu mengatasi masalah yang sedang mendera Tottenham. Ia dikenal akan kemampuannya mengubah barisan pertahanan tak dapat ditembus. Namun begitu peta persaingan di kancah Piala Champions tampaknya masih terlalu sulit untuk Tottenham mengingat kehadiran klub-klub raksasa lainnya.
Harapan terbaik Tottenham ada pada Piala FA dan sejujurnya dengan memenangkan Piala FA akan menjadi salah satu hal terbaik untuk mereka semakin berkembang.
Jendela transfer di bulan Januari mendatang sama pentingnya dengan transfer musim panas. Tiap klub biasanya akan memanfaatkan jendela transfer kedua untuk memperbaiki kesalahan dan menyelesaikan urusan yang belum rampung di transfer musim panas sebelumnya.
Transfer bulan Januari menawarkan pada para pemain kesempatan untuk mengatur ulang dan terpenting mengatur karir mereka. Beberapa pemain senior jelas-jelas terlampau lama tinggal di klub mereka. Transfer di bulan Januari akan memberikan kesempatan pada mereka untuk menyelamatkan sisa karir mereka.
Melansir dari Sporstkeeda, ini dia 3 nama pemain yang dianggap sebaiknya memanfaatkan jendela transfer bulan Januari.
Gareth Bale
Cukup anehkan jika para fans Real Madrid memilih untuk melepaskan Gareth Bale mengingat fakta Gareth Bale adalah seorang yang bersama Madrid meraih gelar UCL 4 kali ? Sayangnya bagi Bale, standarnya tidak setinggi Cristiano Ronaldo.
Saat pemegang gelar Ballon d’Or lima kali, Cristiano Ronaldo memutuskan angkat kaki ke Juventus, Bale seharusnya menempati posisi yang ditinggalkan Ronaldo. Namun yang terjadi Bale malah lebih sering berada di ruang fisio. Di atas semua itu, rumor yang beredar mengatakan betapa terisolasinya Bale dari rekan-rekan setimnya.
Nemanja Matic
Mendarat di Manchester United dengan status sebagai anak didik Jose Mourinho kala itu, Nemanja Matic belum menemukan ramuan yang tepat dibawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Saat di Stamford Bridge, pemain asal Serbia ini diagung-agungkan sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia berkat performa solidnya yang konsisten.
Matic bahkan kerap kali dilabeli sebagai tembok penghalang karena kepiawaiannya menjaga pertahanan sembari menginisiasi serangan secara simultan. Sayangnya, para penggemar bola belum melihat skill Matic yang satu ini saat bermain di Old Trafford.
Musim ini pemain berusia 31 tahun ini hanya tampil di tiga laga Premier League. Ole tampaknya menganggap Matic tidak terlalu pantas mengenakan seragam kebesaran United. Belum lagi rumor yang berkembang tentang kemungkinan hengkangnya Matic menyusul aksinya memberi tanda like pada sebuah postingan Instagram yang menghubungkanya dengan kepindahan ke Tottenham.
Dan mungkin saja hal tersebut akan terwujud mengingat hubungannya dengan sang mentor yang saat ini melatih Tottenham, Jose Mourinho.
Granit Xhaka
Dari seorang kapten tim yang fantastis ke seseorang yang dianggap asing, Granit Xhaka pun terpuruk. Setelah perseteruannya dengan para fans saat menjamu Crystal Palace, pemain asal Swiss ini tidak nampak berlari di lapangan lagi.
Xhaka dijadikan kambing hitam oleh media dan fans Arsenal menyusul performa Arsenal yang memburuk musim ini. Bahkan Unai Emery pun memberikan kesan akan ketidakpastian pemain berusia 27 tahun ini untuk kembali bermain bersama the Gunners.
Selama tiga tahun di Arsenal, Xhaka kerap kali dicap kurang baik karena tackling keras dan posisinya yang kurang pas. Rumor yang mencuat adalah duo Milan tampaknya tertarik untuk meminjam mantan kapten tim Arsenal ini hingga berakhirnya musim. Tampaknya pergantian suasana akan lebih baik baik reputasi Xhaka dan keberadaan keluarganya.
Pep Guardiola tidak memiliki keraguan pada timnya, Manchester City. Guardiola yakin Manchester City akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan walaupun perebutan gelar juara Premier League mungkin akan segera berakhir.
City akhirnya mengklaim kemenangan vitalnya 2-1 atas Chelsea pada Sabtu (23/11) lalu, setelah klub penghuni papan atas dan belum terkalahkan, Liverpool, kembali menciptakan jurang 12 poin dari sang juara bertahan berkat kemenangannya saat melawan Crystal Palace.
Namun, dengan kesenjangan antara Liverpool dan para pengejarnya – termasuk Leicester City yang menghuni posisi kedua klasemen sementara serta Chelsea yang berada di tempat keempat – semakin menganga, Guardiola mengakui bahwa the Reds, julukan Liverpool, mungkin saja telah meletakkan satu tangannya di trofi gelar juara Premier League.
Meski begitu mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini bersikeras bahwa dirinya tidak akan pernah meragukan hasrat timnya untuk berjuang demi kemenangan.
“Satu-satunya tekanan yang kami punya adalah kami akan kalah dalam perebutan gelar Premier League. Ok. Itulah tekanannya. Kami akan kalah dalam perebutan Premier League,” ujar Guardiola seperti dikutip dari Sportskeeda.
“Ini bukanlah kali pertama Manchester City kalah dalam perebutan gelar Premier League. Jadi walaupun kami sepertinya akan kalah dalam mempertahankan gelar Premier League, kami akan mencobanya kembali di musim depan.”
“Kami tidak menyerah di musim lalu dan itulah alasan kami memenangkannya kembali. Mungkin memang kami akan kalah, namun tim ini tidak pernah menyerah. Tim ini terus mencoba.”
“Sekarang ini sudah sangat jauh (poin), dengan poin Liverpool yang tak terhentikan. Namun jika anda mengira Saya akan meragukan para pemain karena mereka tidak mencoba, maka anda salah.”
“Kami tidak akan mencapai apa yang telah kami capai, 100 poin, empat gelar, ini belum penah terjadi dan bahkan musim ini kami ada disana dan anda sendiri melihat jalannya laga. Pertama, nilailah hasilnya, namun saya berusaha untuk menilai performa, dan tiap pagi saya melihatnya, setiap hari tim dan saya dan saya tidak punya keraguan sedikit pun bahwa kami akan terus mencoba.”
Anak asuh Guardiola telah kehilangan tiga laga musim ini, dibandingkan dengan musim lalu yang hanya kalah empat kali. Namun Guardiola percaya bahwa sangat menggelikan untuk berharap City akan terus di level seperti yang mereka tunjukkan musim lalu.
“Tampaknya karena kami telah memenangkan dua gelar Premier League maka kami pun harus memenangkannya tujuh kali berturut-turut dan harus mencetak 200 poin di tiap musim.”
“Hal ini tidak berjalan seperti itu di level yang tinggi. Di tenis, para pemain kehilangan games. Di golf, tidak selalu Tommy Fleetwood yang memenangkan turnamen, begitupun juga kami.”
Guardiola juga merasa jika terlalu membebani pasca kekalahan akan memberikan kekhawatiran pada semuanya.
“Kami melakukannya sepanjang 24 bulan belakangan ini. Jika anda menang, anda akan bersemangat, karakter positif anda muncul, semuanya positif. Namun jika kalah maka semuanya berakhir. Sangat ketat.”
“Para pemenang dan pecundang, hanya itu. Menurutku bagi olahraga, inilah pesan untuk masyarakat, tidak cukup baik untuk anak-anak kita untuk menunjukkan bahwa hanya pemenanglah yang sempurna.”
“Yang penting adalah komitmen. Di setiap olahraga kita selalu inginkan kemenangan. Namun kekalahan bukanlah bencana. Itulah mengapa saya katakan pada para pemain, santai saja, lakukan tugas kalian, dan mari kita lihat apa yang terjadi.”
Jose Mourinho baru saja resmi memegang posisi manajer baru Tottenham Hotspur yang ditinggalkan Mauricio Pochettino. Kerjasama Tottenham dan Mourinho direncakan selama tiga tahun kedepan.
Meski Mourinho mewarisi salah satu skuat terbaik di Premier League, ada kemungkinan Mourinho akan aktif di jendela transfer Januari mendatang untuk menambah skuatnya demi mengejar tiket Liga Champions musim depan.
Dilansir dari Sportskeeda, ini dia 3 nama pemain yang bisa Mourinho masukkan dalam pertimbangannya.
Bruno Fernandes
Bruno Fernandes merupakan salah satu pemain paling diminati selama masa transfer musim panas lalu. Saat bersama Sporting Lisbon Fernandes sukses mencetak 32 gol dan memberikan 18 assists di semua kompetisi yang diikutinya.
Gelandang berusia 24 tahun sepertinya ditakdirkan untuk berlabuh di Manchester United di musim panas lalu. Namun hal ini tidak pernah menjadi kenyataan karena United tidak tertarik padanya. Di sisi lain, Tottenham menunjukkan minatnya namun sayangnya Tottenham tidak mampu mewujudkannya.
Bulan Januari akan datang tampaknya Christian Eriksen akan meninggalkan Tottenham. Mourinho kemungkinan akan segera mencari penggantinya dan sepertinya Fernandes merupakan kandidat yang sempurna. Fernandes tidak hanya akan menambah kreativitas City tapi juga akan berperan dalam gol-gol penting saat dibutuhkan.
Sepertinya Tottenham akan mampu mewujudkan keinginannya kali ini di bulan Januari karena Sporting Lisbon memberikan lampu hijau.
Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic telah menjadi salah satu penembak jitu paling mematikan di sepakbola selama hampir lebih dari satu dekade. Bahkan diusianya yang telah mencapi 37 tahun, penyerang asal Swedia ini terus mencetak gol terbukti dari 31 gol yang diciptakannya dalam 31 penampilan bersama LA Galaxy musim ini.
Zlatan Ibrahimovic saat ini berstatus free agent setelah berakhirnya kontrak dua tahunnya bersama LA Galaxy dan sedang berusaha untuk kembali bermain di Eropa.
Ibrahimovic pernah menjadi salah satu Jenderal terpercaya Mourinho dan tidak mengejutkan jika Mourinho kembali merangkulnya ke Tottenham.
Gareth Bale
Gareth Bale tampaknya siap angkat kaki dari Real Madrid di musim panas setelah Zinedine Zidane memastikan bahwa pemain asal Wales tersebut bukan merupakan bagian dari rencananya.
Namun pemain berusia 30 tahun ini bertahan di Santiago Bernabeau setelah transfer musim panas, meskipun tampaknya Bale tidak akan berada di ibukota Spanyol di akhir transfer musim dingin mendatang.
Mourinho mengagumi Bale dan pernah mencoba untuk mengontraknya saat masih melatih Manchester United namun gagal karena suatu hal. Namun tampaknya keadaan kini berubah dan Mourinho sepertinya akan lebih mudah untuk membawa mantan pemain Tottenham ini ke London Utara.
Jose Mourinho baru saja resmi menggantikan posisi Mauricio Pochettino yang telah melatih Tottenham selama lima setengah tahun belakangan, menyusul pemecatan Pochettino oleh tim manajemen Spurs.
Segera setelah menduduki kursi kepelatihan setelah absen selama kurang lebih 11 bulan pasca kerjasamanya dengan Manchester United, Mourinho pun dihadapkan pada laga eksebisi perdananya bersama Tottenham pada Sabtu (23/11) lalu melawan West Ham, klub asal London yang juga merupakan rival Tottenham.
Seolah semesta mendukung perannya sebagai manajer baru Tottenham meski mendapatkan kritikan dari banyak pihak, Tottenham akhirnya meneguk kemenangan dan memutus catatan buruk mereka.
Namun tak seperti lazimnya para pelatih yang bersorak pasca kemenangan timnya, Mourinho malah menyingkir dari fans Tottenham segera setelah timnya memastikan kemenangan.
Jose Mourinho menjelaskan bahwa ia menghindari fans Tottenham Hotspur setelah menang 3-2 melawan West Ham karena ia tak ingin fokus pada performa para pemainnya teralihkan.
Ahli strategi lapangan asal Portugis ini menjalankan peran pertamanya sebagai pelatih pada Sabtu lalu dan menghasilkan kemenangan impresif kontra rival London mereka.
Deretan gol-gol dari Son Heung-min, Lucas Moura dan Harry Kane memastikan tiga poin untuk klub asal London Utara ini, menjadikan the Lilywhites merangsek naik ke posisi sembilan klasemen sementara Premier League.
Terlepas dari comeback yang telat dari tuan rumah, tim Mourinho mampu menjalankan tugasnya, mengakhiri 12 laga tanpa kemenangan.
Ini merupakan kebangkitan empatik di papan atas Premier League bagi mantan bos Manchester United ini, namun ia memilih untuk menyingkir setelah peluit dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan, demi membiarkan segala perhatian dari para fans tertuju pada anak asuhnya.
“Di akhir pertandingan Saya tak ingin menghampiri fans kami karena Saya merasa tidak semestinya melakukannya, semua ini adalah tentang para pemain, bukan tentang Saya, maaf untuk hal tersebut,” ujar Mourinho di situs resmi klub seperti dikutip dari Squawka.
“Saya menyingkir tapi menghargai para fans yang telah hadir dan mendukung kami, menikmati dan memahami serta mendukung – mereka bahagia saat ini seperti halnya kami.”
Mourinho: Gol dari Moura adalah bukti kepelatihanku memberikan hasil instan
Berdasarkan penilaiannya selama jalannya pertandingan, Mourinho sangat terkesan dengan gol kedua Spurs, berupa umpan silang dari Son untuk Lucas. Ini merupakan gol kedua pemain asal Brazil tersebut musim ini – yang dieksekusi maksimal – dan menjadi produk langsung dari sebuah hasil pelatihan di lapangan, menurut Mourinho.
Mourinho menambahkan bahwa pertandingan tersebut sangat hebat. Tidak hanya sekadar passion – menurutnya mereka membuktikan apa yang selama ini menjadi bagian dari proses kepelatihan selama di lapangan. Lucas berada diposisinya merupakan konsekuensi dari kedinamisan yang telah dilatih di lapangan.
Menurut Mourinho bahwa pelatih dan para staf telah memikirkannya, bersiap untuk hal apapun, melatihnya di lapangan dan saat hal tersebut terjadi, itulah momen terbaik bagi seorang pelatih.