Category:

Liga Italia

Jadwal Liga Italia | Klasemen Liga Italia | Hasil Pertandingan Liga Italia

Hasil Liga Italia 2018-2019: AS Roma Imbang, Udinese Sukses Amankan 3 poin dari SPAL

by Nico Fikri Hermawan 19 May 2019

Pekan ke-37 Serie A Italia musim 2018-2019 telah merampungkan tiga pertandingan pada malam hari tadi, dimana salah satu laga yang digelar menghadirkan kesebelasan yang sedang berjuang masuk ke zona Liga Champions musim depan, yakni AS Roma. Sedangkan sisanya menghadirkan laga Udinese vs SPAL dan Genoa vs Cagliari.

Alih alih meraih kemenangan demi menjaga asa lolos ke kompetisi Eropa Roma justri gagal meraih poin penuh usai diimbangi Sassuolo. Sementara itu Udinese yang bermain kandang sendiri sukses amankan poin penuh setelah kalahkan SPAL dengan skor 3-2, dan satu laga lainnya yakni Genoa vs Cagliari juga berakhir dengan skor imbang 1-1.

Dengan hasil ini AS Roma hanya naik 1 strip ke posisi 5 klasemen, posisi mereka rawan longsor kembali lantaran pesaing mereka, yakni AC Milan, Atalanta, dan Inter Milan baru akan bermain malam nanti. Sedangkan kemenangan bagi Udinese sukses jauhkan mereka dari jurang degradasi ke posisi 15 klasemen.

Roma vs Sassuolo dan Genoa vs Cagliari Berakhir Imbang

Partai penting dilakoni AS Roma saat menyambangi markas Sassuolo di Mapei Stadium. Menargetkan kemenangan demi menjaga peluang lolos ke UCL musim depan, skuad asuhan Claudio Ranieri bermain menyerang sejak awal awal pertandingan.

Akan tetapi sayang sekali serangan demi serangan yang dilancarkan Roma, gagal berbuah hasil karena terbentur solidnya pertahanan Il Neroverdi, sampai laga berakhir skor 0-0 tak berubah. Tambahan 1 poin hanya membuat Roma naik satu peringkat dan dipastikan gagal menempati posisi 3 klasemen.

Sementara itu satu laga lainnya yang berakhir imbang adalah pertandingan antara Genoa yang menjamu Cagliari. Bermain di Luigi Ferrari, Genoa yang mengincar kemenangan demi lolos dari jurang degradasi bermain sedikit lebih dominan.

Namun sayang mereka justru kebobolan terlebih dahulu lewat aksi Leonardo Pavoletti yang bawa Cagliari unggul. Beruntung di menit akhir Domenico Criscito cetak gol sehingga Genoa tak jadi kalah. Satu poin belum amankan posisi mereka, lantaran hanya berjarak 2 poin dari jurang degradasi.

Udinese Kunci Kemenangan atas SPAL

Sedangkan laga lainnya menghadirkan pertandingan menarik antara tuan rumah Udinese menghadapi SPAL. Bermain di kandang Udines langsung menekan sejak awal, dan sukses unggul 3 gol di babak pertama lewat aksi Samir Santos dan brace Stefano Okaka.

Di babak kedua, SPAL bangkit akan tetapi sayangnya mereka hanya mampu cetak dua gol balasan melalui Andrea Petagna dan Mattia Valoti, sehingga seko 3-2 tak berubah hingga akhir pertandingan.

Hasil Liga Italia 2018-2019 Pekan ke-37

Sassuolo 0-0 AS Roma
Genoa 1-1 Cagliari
Udinese 3-2 SPAL

19 May 2019 0 comment

Liga Italia

Preview Liga Italia 2018-2019 Napoli vs Inter Milan: Kemenangan Harga Mati Bagi Nerazzuri

by Nico Fikri Hermawan 18 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Laga Big Match lainnya di pekan ke-37 ini juga akan hadir stadion San Paulo markas dari Napoli saat sang tuan rumah akan berhadapan dengan tamunya, Inter Milan. Sang tamu yang mengincar kemenangan demi amankan diri lolos ke Liga Champions musim depan, jelas akan kerahkan segala cara demi bisa hempaskan Il Partenope di markasnya sendiri. Sedangkan sang tuan rumah jelas tak ingin markasnya dinodai dengan kemenangan tim tamu.

Inter Milan saat ini berada di peringkat 3 klasemen dengan koleksi 66 poin, hanya berjarak 1 poin dari Atalanta, dan juga 4 poin dari AC Milan dan AS Roma di bawah mereka. Tambahan 3 poin pada pertandingan nanti tentu saja akan mengamankan posisi mereka di zona UCL.

Ketangguhan Napoli akan jadi ujian bagi Inter Milan

Namun sayang lawan yang akan mereka hadapi adalah Napoli, tim peringkat 2 klasemen yang selalu tampil apik saat bermain di kandangnya sendiri. Kendati sudah gagal mengejar Juventus di puncak klasemen, namun anak asuhan Carlo Ancelotti tak akan segan menjegal siapapun yang datang ke markas mereka.

Lini Depan Pincang Inter akan Berhadapan dengan Kokohnya Barisan Belakang Napoli

Inter Milan diprediksi akan sedikit kesulitan lantaran belum kembalinya Mauro Icardi ke penampilan terbaiknya pasca alami masalah dengan manajemen. Meskipun ada nama nama alternatif seperti Matteo Politano ataupun Lautaro Martinez, namun perlu diakui bahwa melempemnya Icardi sedikit banyak mempengaruhi ketajaman Inter Milan.

Masalah lainnya kemudian hadir saat lini depan yang masih kurang stabil, akan dihadapkan dengan kokohnya lini belakang Napoli. Dikomandoi oleh Kalidou Koulibaly, musim ini lini belakang Partenope menjadi salah satu yang terbaik. Dilengkapi dengan second line yang gesit juga akan memudahkan transisi menyerang ke bertahan begitu juga sebaliknya.

Apabila Inter Milan hanya memfokuskan pada penyerangan, bahaya besar akan dihadapi anak anak Luciano Spaletti, lantaran serangan balik Napoli ini terkenal sangat mematikan.

Statistik Pertandingan Napoli vs Inter Milan

Inter Milan juga perlu was was karena bila melihat dari statistik, meski unggul tipis namun Napoli masih unggul dengan 11 kali kemenangan, sedangkan Inter hanya mampu menang 9 kali, dan 7 sisanya berakhir imbang dari total 27 kali bertemu.

Sementara itu pada pertemuan terakhir, Inter bisa sedikit jumawa lantaran mereka sukses kalahkan Napoli di pertemuan pertama, saat bermain di Giuseppe Meazza. Bila mampu konsisten di depan dan stabil serta menjaga konsenstrasi di belakang, mencuri poin dari markas Napoli tentu bukanlah hal yang tak mungkin.

Lima Pertandingan Terakhir Napoli vs Inter Milan

Inter Milan 1-0 Napoli
Inter Milan 0-0 Napoli
Napoli 0-0 Inter Milan
Inter Milan 0-1 Napoli
Napoli 3-0 Inter Milan

18 May 2019 0 comment

Liga Italia

Preview Liga Italia 2018-2019 Juventus va Atalanta: Ujian Berat Atalanta Raih Tiket Liga Champions

by Nico Fikri Hermawan 18 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Partai menarik akan tersaji di pekan ke-37 Serie A Italia 2018-2019 saat sang juara, Juventus, akan berhadapan dengan klub yang sedang berjuang raih tiket ke Liga Champions musim depan, yakni Atalanta. Kendati Juventus akan tampil di kandang sendiri, namun semangat juang anak anak Atalanta yang berambisi lolos ke UCL musim depan harus sangat diwaspadai oleh skuad Bianconeri.

Apalagi melihat dari performa Atalanta musim ini yang begitu gemilang di bawah asuhan Gian Piero Gasperini, jelas mereka punya potensi yang besar untuk bisa kalahkan Ronaldo dan kawan kawan. Saat ini Atalanta berada di posisi 4 klasemen, dengan koleksi 65 poin hanya selisih 1 poin dengan Inter Milan di peringkat 3, dan terpaut 3 poin dari AS Roma dan AC Milan di bawah mereka.

Bagi Atalanta kemenangan akan sangat berarti karena menjaga peluang mereka lolos ke UCL musim depan. Sedangkan bagi Juventus, meski sudah kunci gelar juara, namun bermain di hadapan supporter sendiri jelas sangat haram bagi mereka untuk kalah, apalagi di pekan lalu mereka juga baru saja takluk dari AS Roma.

Perang Lini Depan antara Juventus vs Atalanta

Duel menarik akan tersaji khususnya di lini depan masing masing kesebelasan. Juventus yang musim ini kedatangan Cristiano Ronaldo sangat buas saat berada di kotak penalti lawan. Bahkan dari sumbangan pria Portugal saja Juve sudah kantongi 20 gol. Ditemani dengan pelayan idela seperti Miralem Pjanic dan tandem yang sama buasnya seperti Moise Kean ataupun Mario Mandzukic, tentu lini belakang Atalanta akan dapat masalah besar.

Lini depan yang tajam dan lini belakang yang solid membuat Juventus juara musim ini

Sementara itu Atalanta sendiri datang ke Turin bukan dengan skuad yang biasa saja. Bahkan dari 4 besar tim di klasemen, Atalanta muncul sebagai tim yang paling produktif dengan koleksi 73 gol. Duvan Zapata akan tetap jadi andalan di depan yang akan dibantu gelandang mereka seperti Alejandro Gomez, Josip Ilicic, ataupun Timothy Castagne.

Juventus bisa saja mengincar rapuhnya lini belakang Atalanta, akan tetapi mereka juga harus waspada dengan counter attack sang tamu yang terkenal memiliki transisi permainan yang sangat baik.

Statistik Pertandingan Juventus vs Atalanta

Apabila menilik statistik antara kedua kesebelasan, Atalanta memang masih tertinggal sangat jauh dimana dari 27 kali pertemuan, Juventus sangat mendominasi dengan 21 kemenangan, sedangkan Atalanta hanya mampu menang sekali, dengan 5 sisanya berakhir imbang.

Di bawah asuhan Gian Piero Gasperini, musim ini Atalanta menjelma sebagai kuda hitam paling diperhitungkan

Meskipun begitu khusus musim ini sepertinya akan jadi pengecualian, karena penampilan Atalanta yang luar biasa mengejutkan. Pada pertemuan terakhir di Liga Italia, mereka mampu tahan imbang Juve dengan skor 2-2. Lalu pada ajang Coppa Italia, meski gagal juara namun Atalanta sukses singkirkan Juve usai menang dengan skor 3-0.

Apabila Juventus masih terlena dengan gelar juaranya tanpa perhatikan agresifitas pemain pemain Atalanta, bukan mustahil bila klub berjuluk La Dea mampu curi poin dari markas Juventus.

Lima Pertandingan Terakhir Juventus vs Atalanta

Atalanta 3-0 Juventus
Atalanta 2-2 Juventus
Juventus 2-0 Atalanta
Juventus 1-0 Atalanta
Atalanta 0-1 Juventus

18 May 2019 0 comment

Liga Italia

Resmi, Massimiliano Allegri Akan Tinggalkan Juventus Akhir Musim ini

by Nico Fikri Hermawan 18 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Kabar mengejutkan datang dari markas Juventus, dimana sang pelatih, Massimiliano Allegri tidak akan memperpanjang masa baktinya bersama Juventus. Pelatih asal Italia tersebut akan meninggalkan Bianconeri pada akhir musim ini setelah kurang lebih 5 tahun mengabdi untuk klub asal Kota Turin tersebut.

Sebelumnya banyak spekulasi memang yang bergulir mengenai masa depan Allegri. Banyak yang mengatakan bahwa ia akan bertahan, tak sedikit pula yang mengatakan ia akan hengkang. Sejatinta kontrak Allegri bersama Juve sendiri tersisa satu musim lagi, akan tetapi usai mengadakan pertemuan dengan para petinggi Juventus, seperti Andrea Agnelli, akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk tidak meneruskan kerjasama.

Kabar kepergian Allegri dari Juventus ini langsung dikonfirmasikan langsung oleh pihak klub. Melalui situs resminya Juventus umumkan tak akan dilatih Allegri lagi musim depan.

“Massimiliano Allegri tidak akan duduk di kursi bench Juventus pada musim 2019-2020. Pelatih dan Presiden, Andrea Agnelli akan bertemu dengan media bersamaan pada konfrensi pers yang akan digelar besok 18 Mei 2019 di ruang konfrensi pers Allianz Stadium,” tulis pihak Juventus di situs resminya.

Prestasi Allegri Bersama Juventus

Didatangkan dari AC Milan, Massimiliano Allegri hadir sebagai suksesor Antonio Conte yang menyebrang ke Chelsea pada tahun 2014. Dalam periode 5 tahun tersebut Allegri sukses menjadikan Juve sebagai penguasa Serie A dalam beberapa musim belakangan ini.

Massimiliano Allegri rutin berikan trofi Serie A untuk Juventus setiap musimnya

Dirinya sukses hadirkan 11 gelar untuk Si Nyonya Tua, termasuk diantaranya 5 gelar Scudetto. Setiap musimnya Allegri nyaris tak pernah gagal menghadirkan perfoma yang stabil bagi Juventus, yang membuat Juve selalu keluar menjadi juara di akhir musim.

Namun satu satunya keburukan Allegri mungkin hanya di kompetisi Eropa, dimana dari 5 tahun ia menjadi pelatih dengan bermaterikan skuad berkelas, ia tak pernah sekalipun membawa Juventus mengangkat trofi Liga Champions. Kendati sempat dua kali masuk final, namun selalu gagal di tangan klub Spanyol. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan manajemen tak menggunakan jasa Allegri di musim depan.

Perkiraan Karir Allegri Usai Pergi dari Juventus

Setelah dikonfirmasikan akan pergi dari Juve, jelas langsung banyak klub yang sudah mengantri untuk menggunakan jasa pelatih sehebat Allegri. Akan tetapi sang pelatih tersebut memang saat ini hanya sedang ingin fokus untuk menyelesaikan ilmu bersama Juventus.

Chelsea dan Bayern Munchen siap tampung Allegri

Saat ini sudah ada dua kesebelasan terdepan yang bersiap menampung jasa Allegri selepas dari Juventus. Dua klub tersebut adalah raksasa Jerman, Bayern Munchen, dan klub asal London, Chelsea.

18 May 2019 0 comment

Liga Italia

AS Roma Resmi Tunjuk Gian Piero Gasperini Sebagai Pelatih Musim Depan

by Nico Fikri Hermawan 17 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

AS Roma resmi menunjuk Gian Piero Gasperini sebagai nahkoda anyar mereka musim depan. Hal tersebut terjadi usai Gasperini sepakat dengan tawaran yang Roma ajukan. Kedua belah pihak pun setuju dengan kontrak berdurasi selama 3 tahun kedepan.

Dilansir dari Football Italia, Gialorossi melabuhkan pilihannya kepada Gasperini usai mereka batal menjalin kesepakatan dengan eks Juventus, Antonio Conte. Gasperini bersama Roma akan segera menandatangani kontrak baru selama tiga tahun dengan gaji yang diterima sebesar 2,5 juta euro belum termasuk dengan bonus yang akan diterima.

Kesepakatan antara Roma dan Gasperini seolah menjadi titik terang siapakah pelatih Roma selanjutnya. Seperti yang diketahui saat ini AS Roma dilatih caretaker Claudio Ranieri yang menolak untuk dipermanenkan. Nama nama besar awalnya santer diberitakan akan melatih Roma, dari mulai Antonio Conte bahkan hingga Jose Mourinho, namun setelah proses panjang, Il Lupi menjatuhkan pilihan pada Gasperini.

Prestasi Gasperini Bersama Atalanta

Manajemen Roma sendiri bukan tanpa alasan menunjuk seorang Gasperini sebagai pelatih baru yang akan memimpin klub musim depan. Pelatih berusia 61 tahun tersebut memang cukup berhasil musim ini mengangkat kesebelasan papan tengah Atalanta, sehingga mampu bersaing di papan atas klasemen.

Gian Piero Gasperini sukses angkat performa Atalanta

Seperti yang diketahui Atalanta musim ini bermain sangat apik sejak awal musim. Sampai saat ini Atalanta menempati posisi 4 klasemen dan berpeluang besar lolos ke Liga Champions musim depan. Klub berjuluk La Dea tersebut musim ini mampu bersaing dengan klub klub besar seperti Inter Milan, AC Milan, hingga AS Roma di papan atas.

Tidak hanya itu, performa mereka di Coppa Italia juga patut diacungi jempol. Kendati pada partai final dikalahkan oleh Lazio, namun pada kompetisi tersebut mereka mampu mengandaskan sang juara Serie A, Juventus.

Ditargetkan Bisa Stabilkan Performa AS Roma Musim Depan

Dengan duduknya Gasperini di kursi kepelatihan AS Roma, diharapkan mampu merubah penampilan klub ibukota tersebut menjadi lebih konsisten lagi musim depan. Hal tersebut lantaran pada musim ini Roma, kerap kali tampil di bawah standar mereka kendati bertemu klub klub papan bawah.

Gasperini diharapkan bisa stabilkan penampilan AS Roma musim depan

Terutama saat masih di bawah asuhan Eusebio Di Francesco, mereka kerap tampil luar biasa namun juga tak sedikit laga yang dilewati dengan penampilan buruk. Salah satunya saat mereka gugur di 16 besar Liga Champions melawan FC Porto.

Setelah sepakat dengan kepindahan Gasperini, Roma juga turut merampungkan proses negosiasi dengan Gianluca Petrachi yang saat ini ada di staff Torino. Petrachi didatangkan untuk mengisi jabatan direktur olahraga AS Roma.

17 May 2019 0 comment

Liga Italia

Tekuk Atalanta 2-0, Lazio Sukses Kunci Gelar Juara Coppa Italia 2019

by Nico Fikri Hermawan 16 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Partai final Coppa Italia 2019 telah rampung digelar, dengan tim ibukota Italia, Lazio yang keluar sebagai juara. Biancoceleste memenangi gelar Coppa Italia musim ini usai pada partai final semalam sukses mengalahkan lawannya Atalanta dengan skor 2-0.

Lazio keluar sebagai juara Copa Italia 2019

Sempat buntu pada babak pertama, Lazio membuka keunggulan pada pertengahan babak kedua melalui aksi Sergej Milinkovic-Savic. Kemudian di akhir pertandingan Joaquin Correa menggandakannya sehingga kemenangan Lazio pun tidak terhindarkan.

Keberhasilan mereka memenangkan Coppa Italia tahun ini menambah koleksi trofi Coppa Italia mereka menjadi 7. Terakhir kali klub sekota AS Roma ini menjuarai Coppa Italia pada tahun 2012-2013. Kemenangan ini juga menjadi spesial karena mereka raih di hadapan para tifosi mereka sendiri.

Jalannya Pertandingan Babak Pertama

Pada awal awal pertandingan Lazio langsung melancarkan serangan bergelombang, yang nyaris saja berbuah melalui aksi Luis Alberto sayang sekali bola masih belum menemui sasaran.

Atalanta yang melaju ke final dengan mengalahkan Juventus kemudian membalas. Melalui aksi individual Josip Ilicic, pemain asal Bosnia tersebut nyaris membobol gawang Lazio dengan sepakannya, namun bola masih melambung di atas gawang.

Atalanta kembali membahayakan gawang Lazio. Sepakan Djimsti dari dalam kotak penalti masih membentur tiang gawang. Bola rebound kemudian melahirkan sebuah skrimit di kotak penalti Lazio, Duvan Zapata memiliki dua peluang dalam skrimit itu, namun sayang keduanya masih belum lahirkan gol bagi Atalanta.

Sebelum babak pertama usai, Lazio mendapatkan tendangan bebas dengan sudut yang ideal. Luis Alberto maju sebagai algojo, namun sayang sekali tendangannya masih melambung di atas gawang. Hingga babak pertama usai skor tetap imbang 0-0.

Jalannya Pertandingan Babak Kedua

Di babak kedua Atalanta mengambil alih jalannya pertandingan, mereka kembali mengancam terlebih dahulu. Josip Ilicic yang meliak liuk di kotak penalti lepaskan tendangan, namun belum berbuah positif.

Pada pertengahan babak kedua akhirnya Lazio sukses membobol gawang Atalanta. Berawal dari sepakan corner, Sergej Milinkovic-Savic yang unggul duel udara sukses menanduk bola hingga masuk ke gawang Atalanta, skor pun berubah menjadi 1-0.

Kebobolan, Atalanta kembali menaikan tempo permainan, Alejandro Gomez dan Duvan Zapata bergantian mengancam gawang Lazio, sayang keduanya masih belum mampu membobol gawang si Elang yang dijaga oleh Thomas Strakosha.

Pada akhir akhir babak kedua, sebuah aksi individu cantik dilakukan oleh Joaquin Correa sukses membelah pertahanan Atalanta. Berhadapan dengan Pierluigi Golini, Correa dengan mudah melewatinya dan menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong. Skor pun berubah menjadi 2-0 dan bertahan hingga pertandingan berakhir.

Susunan Pemain Atalanta vs Lazio

Atalanta: Pierluigi Golini, Andrea Masiello, Palomino, Djimsti, Hans Hateboer, Martin de Roon, Freuler, Timothy Castagne, Josip Ilicic, Alejandro Gomez, Duvan Zapata.

Lazio: Thomas Strakosha, Luiz Felipe, Acerbi, Michel Bastos, Andrea Marusic, Marco Parolo, Lucas Leiva, Luis Alberto, Senad Lulic, Joaquin Correa, Ciro Immobile.

16 May 2019 0 comment

Featured Liga Italia

Daniele De Rossi Ungkap Kekecewaannya Saat Harus Dilepas AS Roma

by Nico Fikri Hermawan 15 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Salah satu pemain senior AS Roma, yakni Daniele De Rossi nyatakan akan pergi dari AS Roma akhir musim ini. Sang kapten ini harus meninggalkan ibukota lantaran kontraknya tak kunjung diperpanjang oleh Gialorossi.

Seperti yang diketahui, kontrak De Rossi memang akan berakhir pada akhir musim ini, namun karena kendala usia, pihak klub menyatakan bahwa De Rossi tak akan diperpanjang kontraknya. Akan tetapi pemain yang berusia 36 tahun tersebut sudah ditawari untuk bergabung ke dalam jajaran manajemen klub.

Sayangnya sang pemain menolak tawaran tersebut, pemain yang sudah membela AS Roma sejak 2001 tersebut ungkapkan bahwa dirinya masih ingin bermain bola meski usianya tak muda lagi. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab sang pemain akhirnya memutuskan untuk pergi dari ibukota Italia.

Karir Daniele De Rossi Bersama AS Roma

De Rossi adalah pemain asli didikan akademi AS Roma, yang menjadi lebih spesial lagi, dirinya juga merupakan putra asli kelahiran Roma, Italia, sehingga menjadikan dirinya memiliki DNA Roma yang sangat kuat. Tak ayal kekecewaan turut dirasakan banyak sekali fans saat mengetahui pemain yang memiliki perjalanan karir identik dengan Francesco Totti ini akan pergi dari Olimpico.

Daniele De Rossi adalah pemain asli didikan akdemi AS Roma dan ia juga merupakan putra asli kota Roma

Memperkuat tim senior Roma sejak tahun 2001, hingga kini total 18 tahun ia sudah membela panji Serigala Roma, ia pun menjadi salah satu pemain paling loyal di tim ini setelah kepergian Totti. Selama membela Roma, ia sudah tampil sebanyak 615 kali dengan torehan 63 gol dan 54 assist.

Pemain yang turut antarkan Italia juara Piala Dunia 2006 itu juga sudah sumbangkan 2 trofi Coppa Italia, dan juga Piala Super Italia bagi AS Roma.

Pernyataan De Rossi

“Kenyataannya kontrak saya tidak akan diperpanjang dan itu sudah diumumkan kepada saya kemarin, namun saya tahun saya akan berusia 36 tahun dan saya tidaklah bodoh”, ujar De Rossi dalam sebuah konfrensi pers.

“Saya sudah hidup lama dalam dunia sepakbola. Apabila tidak ada yang memanggil anda untuk membahas kontrak baru, maka keputusan seperti inilah yang harus diambil”, mengutip dari sebuah media Italia.

“Tidak pernah ada pembicaraan, saya sudah bicara itu dengan Monchi beberapa kali, dia selalu meyakinkan saya namun saya selalu yakin bahwa hal seperti ini benar benar akan terjadi”, lanjut De Rossi.

“Terakhir kali saya memperpanjang kontrak dengan klub ini adalah dua tahun lalu tepat sehari setelah Francesco (Totti) pensiun. Saya tak pernah bicara banyak karena memang tak ada yang penting yang bisa dibicarakan, dan saya juga tak mau membuat suasana gaduh yang bisa mempengaruhi kondisi tim”, sambung De Rossi.

“Saya sudah berterimakasih kepada Guido atas tawaran yang ia berikan dan cara ia memperlakukan saya untuk beberapa bulan terakhir. Dan saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ricky, dimana ada rasa hormat yang sangat besar, namun saya selalu merasa saya masih bisa bermain”, pungkas De Rossi.

15 May 2019 0 comment

Liga Italia

Jelang Akhir Musim Massimiliano Allegri Nilai Permain Terbaik Juventus Adalah Saat Kalah dari MU

by Nico Fikri Hermawan 14 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Sebuah pernyataan mengejutkan dikeluarkan oleh alenatore Juventus, Massimiliano Allegri. Mantan pelatih AC Milan itu mengatakan bahwa permainan terbaik Juventus di musim 2018-2019 ini adalah saat timnya kalah dari Manchester United di Allianz Stadium.

Seperti yang diketahui Juventus musim ini memang tampil sangat luar biasa, dengan hadirnya Cristiano Ronaldo, mereka mampu mengunci gelar scudetto ketika laga masih tersisa cukup banyak. Namun sayangnya gelar scudetto Serie A adalah satu satunya gelar yang bisa mereka raih, karena di Liga Champions dan Coppa Italia mereka gagal.

Juventus juga tak banyak mengalami kekalahan musim ini, terutama di markasnya sendiri. Salah satu kekalahan Juve di kandang sendiri musim ini terjadi saat mereka ditaklukan Manchester United 1-2, namun menurut Allegri, meski kalah permainan yang ditunjukan anak asuhannya adalah yang terbaik musim ini.

Momen Kekalahan dari MU di Markas Sendiri

Juventus menelan kekalahan pertamanya di kandang sendiri saat menjalani matchday ke-4 Liga Champions. Menjamu Manchester United sejatinya anak asuhan Max Allegri mampu unggul lebih dulu melalui aksi eks pemain MU, Cristiano Ronaldo.

Bahkan setelah itu Bianconeri mampu menguasai jalannya pertandingan. Dua peluang dari Sami Khedira dan Paulo Dybala bisa saja membuat skor menjadi 3-0 namun sayang kedua peluang tersebut masih diselamatkan oleh mistar gawang.

Momen saat Juan Mata samakan kedudukan lewat tendangan bebas cantik

Alih alih menambah gol, Giorgio Chiellini justru kebobolan oleh MU di akhir akhir pertandingan. Sepakan bebas cantik Juan Mata mengawali comeback The Red Devils. Sebelum akhirnya tendangan bebas selanjutnya yang diambil oleh Ashley Young sukses buat Leonardo Bonucci cetak gol bunuh diri dan membuat laga berakhir dengan kemenangan Manchester United.

Penjelasan Allegri

“Valencia, Manchester United, dan Atletico Madrid di ajang Liga Champions adalah tiga pertandingan yang luar biasa. Saat melawan Valencia kami bermain dengan 10 pemain, disaat itulah mereka tahu DNA Juventus yang sebenarnya, yakni konsentrasi dan juga agresi”, ungkap Allegri dikutip dari Football Italia.

“Kemudian menghadapi Manchester United, itu bisa jadi permainan terbaik kami, namun sayang tidak ada yang mengingatnya karena kami menelan kekalahan. Pada akhirnya kami kalah, dan itu menunjukan kepada anda bahwa anda tak akan bisa menang ketika hanya bermain selama 85 menit”, lanjut Allegri.

Di akhir pertandingan ketegangan sempat terjadi antara pelatih MU saat itu, Jose Mourinho dengan Leonardo Bonucci.

“Bahkan itu lebih baik daripada saat kami bermain melawan Atleico, namun di laga ini kami mengambil semua peluang yang ada. Dalam laga tersebut kami tidak kehilangan apapun dan berhasil memenangkan pertandingan”, tutup Allegri.

14 May 2019 0 comment

Liga Italia

Hasil Liga Italia 2018-2019 Pekan ke-36: Taklukan Chievo 2-0, Inter Milan Kembali ke Posisi 3 Klasemen

by Nico Fikri Hermawan 14 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Inter Milan sukses meraih hasil maksimal kala menjamu Chievo di Giuseppe Meazza, dengan skor 2-0. Bermain dengan skuad full team, Il Nerazzuri menang lewat dua gol yang masing masing dicetak oleh Matteo Politani dan Ivan Perisic.

Dengan kemenangan ini skuad asuhan Luciano Spaletti sukses kembali merebut posisi 3 klasemen, setelah sebelumnya dikuasai oleh Atalanta. Mereka juga terus menjaga peluang lolos ke Liga Champions musim depan. Menyisakan dua pertandingan lagi, apabila La Beneamata mampu sapu bersih, bisa dipastikan Mauro Icardi dan kawan kawan bisa kembali tampil di UCL musim depan.

Sementara itu bagi Chievo, kekalahan ini membuat mereka semakin tenggelam di dasar klasemen. Mereka bahkan sudah dipastikan terdegradasi nyaris bersamaan dengan kepastian Juve merengkuh scudetto.

Jalannya Pertandingan Babak Pertama

Bermain di depan para tifosinya sendiri, Inter Milan langsung bermain menekan. Mengurung pertahanan Chievo, La Beneamata memiliki peluang emas pada menit ke-27. Kwadwo Asamoah yang beri umpan sodoran kepada Ivan Perisic, bola diteruskan dengan sepakan keras, namun penjaga gawang Chievo mampu menahannya.

Tak butuh waktu lama bagi Inter, pada menit ke-39 pemain anyar mereka musim ini, yakni Matteo Politano sukses buka keunggulan Inter Milan. Eks Sassuolo tersebut lepaskan tendangan kaki kiri yang menyusur tanah tanpa mampu dihentikan penjaga gawang Chievo, dan merubah skor menjadi 1-0.

Matteo Politano buka keunggulan Inter di pertengahan babak pertama

Tersentak dengan gol sang tuan rumah, Chievo coba membalasl, namun kalah dalam segi komposisi pemain membuat mereka hanya mampu menunggu. Peluang terbaik bagi Chievo hadir di penghujung babak pertama, melalui Vignato namun sayang belum berbuah hasil. Hingga babak pertama usai, skor tetap 1-0 bagi keunggulan Si Ular Biru.

Jalannya Pertandingan Babak Kedua

Pada awal babak kedua Inter langsung membuka peluang menggandakan keunggulan melalui aksi Ivan Perisic. Berawal tendangan keras Matteo Politano yang digagalkan Semper, bola rebound jatuh di kaki Perisic, sayang pemain Kroasia gagal maksimalkan peluang menjadi gol.

Perisic kembali mendapatkan peluang untuk mencetak gol, pada menit ke-63. Melalui skema serangan balik, Radja Nainggolan berikan umpan pada Perisic yang berdiri bebas, akan tetapi eksekusi Perisic masih menerpa tiang gawang dan tak hasilkan apapun.

Chievo harus bermain dengan 10 pemain di pertengahan babak kedua usai Nicola Rigoni mendapat kartu merah. Rigoni diganjar kanrtu merah setelah melanggar D’Ambrosio dengan keras.

Unggul jumlah pemain, Inter akhirnya sukses gandakan keunggulan di penghujung babak kedua. Berawal dari pergerakan Cedric Soares yang diakhiri dengan sepakan keras, bola membentur tiang, namun bola muntah jatuh di kaki Perisic, tanpa ampun ia membobol gawang Chievo yang kosong. Sampai laga usai skor tetap 2-0 untuk kemenangan Inter Milan.

Ivan Perisic gandakan keunggulan Inter di penghujung pertandingan

Susunan Pemain Inter Milan vs Chievo Verona

Inter Milan: Samir Handanovic, Kwadwo Asamoah, Milan Skriniar, Joao Miranda, Cedric Soares, Borja Valero, Matias Vecino, Ivan Perisic, Radja Nainggolan, Matteo Politano, Mauro Icardi.

Chievo Verona: Andreas Semper, Nicolas Tomovic, Bruno Cesar, M. Bani, Federico Depaoli, M. Leris, Nicola Rigoni, P. Hetemaj, E. Vignato, Roberto Meggiorini, S. Grubac.

14 May 2019 0 comment

Liga Italia

Hasil Lengkap Liga Italia 2018-2019 Pekan ke-36: Persaingan 4 Besar Semakin Ketat

by Nico Fikri Hermawan 13 May 2019

written by Nico Fikri Hermawan

Liga Italia memasuki pekan pekan akhir, tadi malam pekan ke-36 telah rampung digelar. Banyak laga laga menarik yang tersaji yang mempertemukan klub klub berbeda kepentingan. Kendati juara sudah dikunci oleh Juventus, namun persaingan ketat muncul di perebutan posisi 4 besar.

Atalanta, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, bahkan Torino, masih sangat berpeluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Sedangkan dua klub yang sudah dipastikan lolos adalah, Juventus sebagai juara dan Napoli yang terus mengebut di posisi ke-2 klasemen.

Persaingan kian ketat usai Atalanta, AC Milan, AS Roma, dan Torino sukses memenangkan pertandingan atas lawan lawannya. Tersisa satu tim lagi penghuni empat besar yang akan bertandinga, yakni Inter Milan yang baru akan digelar malam nanti.

Atalanta dan AC Milan Raih Kemenangan Penting

Atalanta yang musim ini di luar dugaan sukses tampil gemilang, terus merajut mimpi mereka untuk dapat berlaga di Liga Champions pertama kalinya dalam sejarah klub. Klub yang taklukan Juve di Coppa Italia tersebut sukses raih tiga poin usai kalahkan Genoa dengan skor tipis 2-1.

Moussa Barrow dan Timothy Castagne sukses berikan masing masing satu gol untuk kemenangan Atalanta. Hasil ini membuat klub berjuluk La Dea tersebut menggeser posisi Inter Milan di peringkat ke-3 klasemen.

Duvan Zapata (kiri) dan Moussa Barrow (kanan) rayakan gol Atalanta

Tak ingin kalah, AC Milan yang juga sudah menunggu momen lolos ke UCL musim depan, tidak menyia nyiakan laga laga yang tersisa. Hasil positif pun mereka raih kala bertandang ke stadion Artemio Franchi markas Fiorentina.

Lewati laga ketat, Rossoneri sukses menangkan pertandingan setelah Hakan Calhanoglu cetak satu satunya gol pada laga tersebut. Tiga poin tambahan buat Milan menempel ketat Atalanta dan Inter Milan di zona UCL.

AS Roma dan Torino Terus Jaga Asa ke Eropa Musim Depan

Partai berat harus dilalui AS Roma kala menjamu Juventus, demi menjaga asa mereka lolos ke UCL musim depan. Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Roma sukses taklukan Juventus dengan skor meyakinkan, 2-0. Alessandro Florenzi dan Edin Dzeko jadi pencetak gol bagi AS Roma.

Tambahan 3 poin penuh buat koleksi poin Roma menjadi 62. Mereka menyamai torehan poin AC Milan di posisi 5 dan menempel ketat Inter Milan dan Atalanta di atasnya.

Sementara itu meskipun memiliki peluang paling kecil, Torino tak mau menyia nyiakannya. Mereka pun tampil habis habisan di sisa pertandingan musim ini. Pada pekan ke-36, merek kedatangan tim papan bawah Sassuolo, sempat kerepotan namun tim sekota Juve tersebut sukses menangkan laga dengan skor 3-2.

Andrea Belotti jadi bintang pada laga ini lewat bracenya, kemudian disempurnakan oleh Simone Zaza. Hasil ini membuat koleksi poin mereka menjadi 60, hanya selisih 3 poin dari Inter Milan di posisi 4 klasemen.

Hasil Lengkap Liga Italia Pekan ke-36

Atalanta 2-1 Genoa
Cagliari 1-2 Lazio
Fiorentina 0-1 AC Milan
Torino 3-2 Sassuolo
Sampdoria 1-2 Empoli
Frosinone 1-3 Udinese
SPAL 1-2 Napoli
AS Roma 2-0 Juventus

13 May 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts