istilah pelanggaran

Sepak bola merupakan salah satu olahraga paling populer di seluruh dunia. Setidaknya terdapat beberapa cabang olahraga sepak bola yang paling banyak dimainkan di dunia. Namun, seringkali olahraga yang paling banyak diminati oleh kaum pria ini rentan untuk terjadi pelanggaran. Dalam setiap permainan sepak bola, pasti ada saja pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, baik yang disengaja maupun yang tidak.

Dalam dunia sepak bola, terdapat istilah-istilah tertentu yang digunakan untuk setiap jenis pelanggaran yang dilakukan. Kebanyak istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan ulang ke dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah macam-macam istilah jenis pelanggaran dalam sepak bola yang penting untuk diketahui, khususnya bagi para pecinta olahraga ini.

1. Foul

Foul adalah istilah bahasa Inggris untuk pelanggaran. Istilah ini digunakan secara umum untuk menyebut pelanggaran tanpa menyebutkan jenis pelanggaran apa yang dilakukan. Di dalam permainan sepak bola di Indonesia, istilah foul juga sering digunakan ketika menyebutkan pelanggaran. Artinya secara harfiah sama saja dengan pelanggaran.

2. Direct Free Kick (Tendangan Bebas Langsung)

Direct free kick atau tendangan bebas langsung adalah istilah yang digunakan untuk konsekuensi adanya pelanggaran yang dilakukan. Tendangan bebas diberikan wasit kepada tim lawan akibat terjadinya pelanggaran seperti menyentuh bola (handsball), sengaja menghalang-halangi pemain tim lawan, dan lain-lain. Pada situasi ini, tim lawan merupakan pihak yang paling diuntungkan karena mereka berkesempatan untuk mempraktekan langsung teknik dasar menendang bola dalam sepak bola yang tim mereka kuasai. Kesempatan untuk mencetak goal juga cukup besar.

3. Indirect Free Kick (Tendangan Bebas Tidak Langsung)

Sama halnya dengan tendangan bebas langsung, indirect free kick atau tendangan bebas tidak langsung juga istilah yang digunakan untuk konsekuensi dari sebuah tindakan pelanggaran yang terjadi. Penyebab dari tendangan tidak langsung yaitu tindak pelanggaran seperti melakukan permainan yang membahayakan pemain lain, offside, berusaha menghalang-halangi penjaga gawang atau kiper, dan lain-lain.

4. Disciplinary Action (Tindakan Disiplin)

Istilah pelanggaran dalam sepak bola yang selanjutnya adalah disciplinary action atau tindakan disiplin. Tindakan disiplin diberikan oleh wasit atas pelanggaran yang dilakukan. Tindakan disiplin ditentukan sesuai dengan jenis pelanggaran dan peraturan yang ditetapkan dalam sepak bola.

5. Penalty Kick (Tendangan Penalti)

Sama halnya dengan tendangan bebas langsung dan tidak langsung, tendangan penalti atau penalty kick adalah salah satu jenis konsekuensi yang diberikan wasit kepada tim lawan akibat terjadinya suatu pelanggaran. Penyebab terjadinya tendangan penatli yaitu apabila terjadi pelanggaran dari tim bertahan, seperti handsball, permainan dan tindakan yang kasar dan tidak sopan, dan lain-lain. Agar tidak terjadi kesalahan lanjutan, lakukan teknik shooting sepak bola yang benar. Dengan melakukan teknik shooting yang benar, setidaknya dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran lainnya.

6. Handsball

Handsball merupakan istilah pelanggaran dalam sepak bola yang digunakan ketika pemain atau kiper melakukan sentuhan terhadap bola menggunakan tangan atau ketika bola menyentuh lengan, pergelangan tangan, dan lengan atas pada saat bola sedang dimainkan. Ini disebut sebagai pelanggaran oleh wasit dan menghasilkan konsekuensi atau hukuman.

7. Yellow Card (Kartu Kuning)

Istilah umum yang digunakan wasit ketika pemain melakukan pelanggaran ringan. Kartu kuning memiliki makna sebagai peringatan akibat terjadinya pelanggaran ringan. Di dalam sebuah pertandingan sepak bola, pemain hanya boleh menerima satu kartu kuning. Lebih dari itu akan dikenakan kartu merah oleh wasit.

8. Red Card (Kartu Merah)

Kartu merah atau red card digunakan oleh wasit kepada pemain yang melakukan kesalahan kategori berat, seperti berkata-kata kasar dan tidak sopan pada wasit, bermain curang, dan kedapatan sengaja ingin menciderai pemain lain. Konsekuensi dari diberikannya kartu merah yaitu pemain harus keluar dari arena permainan.

9. Spitting (Meludah)

Spitting adalah istilah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dengan cara meludahi pemain lainnya dari tim lawan. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran dan akan mengakibatkan diberikannya sangsi atau hukuman kepada pemain yang melakukan tindakan tersebut.

10. Pushing (Mendorong)

Istilah pelanggaran yang terjadi ketika seorang pemain dengan sengaja mendorong pemain dari tim lawan. Tindakan ini termasuk ke dalam permainan tidak sportif yang akan berakibat pada tindakan disiplin atau sangsi oleh wasit.

11. Swearing (Berkata Kasar)

Istilah pelanggaran yang diberikan oleh wasit kepada pemain yang berkata-kata kasar kepada wasit maupun pemain dari tim lawan. Tindakan ini berakibat pada tindakan disiplin dan peringatan.

12. Dangerous Play (Permainan Berbahaya)

Dangerous play merupakan istilah yang digunakan untuk salah satu jenis pelanggaran yang dilakukan oleh pemain. Pelanggaran ini terjadi ketika pemain sengaja melakukan permainan yang dapat membahayakan pemain lainnya, seperti menerjang, memukul, atau berusaha menekel pemain lain (dari tim lawan) yang dapat mengakibatkan cidera fisik yang serius.

13. Foul Throw

Merupakan istilah pelanggaran sepak bola yang terjadi ketika melakukan kesalahan dalam melakukan lemparan bola. Disebut sebagai pelanggaran ketika pemain tersebut melempar bola dengan menggunakan kedua tangannya pada saat bola itu keluar dari lapangan. Lemparan bola diberikan wasit kepada tim lawan.

14. Diving

Diving adalah istilah dalam permainan sepak bola yang digunakan ketika salah satu pemain berpura-pura terjatuh, diserang, dan disakiti oleh pemain dari tim lawan meskipun secara faktanya tidak terjadi kontak fisik. Tujuannya yaitu untuk membohongi wasit supaya tim lawan dikenakan sangsi atau hukuman.

15. Obstruction

Istilah pelanggaran dalam sepak bola untuk menyebutkan tindakan pemain yang berusaha untuk menghalang-halangi pemain lawan dengan menggunakan anggota tubuhnya, seperti mendorong, menyenggol kasar, menarik pemain lawan, dan lain-lain.

16. Professional Foul

Istilah yang digunakan untuk menyebutkan pelanggaran yang dilakukan secara sengaja oleh pemain untuk menghindari terjadinya kekalahan dari tim lawan. Konsekuensi dari tindakan ini yaitu diberikannya kartu merah oleh wasit.

17. Tackling

Istilah tackling digunakan untuk menyebutkan jenis pelanggaran yang sengaja dilakukan oleh seorang pemain kepada pemain lainnya dari tim lawan dengan cara menekel. Kebanyakan pemain yang melakukan ini untuk mencurangi pemain lawan. Jika ingin memenangkan permainan dengan cara adil, semua pemain diharapkan untuk menggunakan strategi permainan sepak bola yang benar dan sesuai aturan.

18. Unsporting Behaviour (Tindakan Tidak Sportif)

Unsporting behaviour atau tindakan tidak sportif adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang pemain kepada pemain lainnya dari tim lain. Tindakan tidak sportif dapat berupa macam-macam dan konsekuensinya juga disesuaikan dengan jenis tindakan pelanggaran yang dilakukan.

19. Offside

Offside adalah istilah yang digunakan ketika satu pemain atau lebih menerima bola umpan dari pemain lawan saat berada lebih dekat dari garis gawang tim lawan.

20. False Start

Istilah pelanggaran dalam sepak bola yang digunakan ketika pemain gelandang dari tim penyerang melakukan tindakan merebut bola dari tim bertahan dengan gerakan cepat dan mendadak.

21. Holding-Offensive (Memegang Bola-Pemain Tim Penyerang)

Istilah pelanggaran dalam sepak bola yang digunakan ketika pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran berupa menyentuh atau memegang bola menggunakan tangan, lengan, dan anggota tubuh lainnya untuk menghindari pemain dari tim bertahan menekel/merebut bola.

22. Holding-Defensive (Memegang Bola-Pemain Tim Bertahan)

Istilah yang digunakan ketika pemain dari tim bertahan melakukan pelanggaran berupa memegang atau menahan pemain dari tim penyerang (yang tidak sedang memainkan bola).

23. Delay of Game (Mengulur-ulur Waktu Permainan)

Istilah pelanggaran dalam sepak bola yang terakhir yaitu delay of game di mana pemain sengaja melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengulur-ulur waktu permainan.

Demikianlah macam macam istilah pelanggaran dalam sepak bola yang sering digunakan. Istilah-istilah yang digunakan cukup beragam dan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris. Apakah Anda merasa familiar dengan istilah-istilah yang digunakan? Dari istilah-istilah pelanggaran tersebut, apa saja yang paling sering Anda dengar?

Pencak Silat merupakan salah satu dari macam-macam bela diri di Indonesia yang sangat populer. Tidak hanya berkembang pesat di Indonesia saja, Pencak Silat saat ini juga sudah mulai banyak dikembangkan di kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, dan lain-lain. Pada dasarnya, seni bela diri banyak dipengaruhi oleh beragam pengaruh budaya, seperti Tiongkok, agama Hindu, Buddha, hingga Islam. Di Indonesia, Pencak Silat dibawahi oleh organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Tujuan Pencak Silat sendiri ada beragam, salah satunya yang utama yaitu untuk membela diri.

Pada pertandingan Pencak Silat yang biasanya diadakan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Pertama, perlengkapan pertandingan pencak silat. Kedua, peraturan Pencak Silat. Berbicara tentang peraturan, maka di dalamnya juga terdapat jenis-jenis pelanggaran. Jenis pelanggaran dalam Pencak Silat terbagi menjadi dua, yaitu pelanggaran ringan dan pelanggaran berat. Pelanggaran ringan Pencak Silat akan diberi sangsi berupa peringatan, sementara pelanggaran berat akan diberi sangsi diskualifikasi.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat

Selain memahami teknik dasar Pencak Silat, sekiranya penting juga untuk mengetahui peraturan-peraturan yang ditetapkan pada pertandingan Pencak Silat. Peraturan-peraturan pertandingan ini selain mengikuti standard yang ditetapkan oleh IPSI, juga mengikuti aturan dari pihak panitia penyelenggara. Aturan-aturan yang terdapat di dalamnya antara lain yaitu kategori pertandingan, perlengkapan pertandingan, jenis pelanggaran, dan sistem penilaian.

1. Aturan Mengenai Kategori Pertandingan

Pertandingan dalam pencak silat menghadapkan dua pesilat yang nantinya akan saling beradu jurus dan taktik silat untuk memperoleh sejumlah poin. Pesilat dengan poin terbanyak akan menjadi Pemenangnya.

2. Aturan Mengenai Kategori Tunggal

Pada pertandingan Pencak Silat kategori tunggal, pesilat akan diuji kemampuannya dalam mempraktekkan secara benar dan tepat Jurus Tunggal Baku serta sesuai aturan yang ditetapkan. Pesilat akan mempraktekannya baik dengan tangan kosong maupun menggunakan senjata.

3. Aturan Mengenai Kategori Ganda

Pada kategori ganda ini, dua pesilat dari regu/tim yang sama akan menunjukkan kemampuannya dalam menguasai jurus-jurus serang bela Pencak Silat yang telah dipelajari selama ini. Setiap gerakan dilakukan dengan tepat dan sungguh, menggunakan tangan kosong maupun senjata.

4. Aturan Mengenai Kategori Regu

Pada kategori ini, tiga pesilat dari regu/tim yang sama akan menunjukkan kekompakkan dan kemampuan mereka dalam mempraktekkan Jurus Regu Baku secara tepat dan benar. Kategori ini dilakukan dengan tangan kosong dan sesuai aturan.

5. Perlengkapan Pertandingan

Aturan mengernai perlengkapan pertandingan Pencak Silat adalah sebagai berikut

Gelanggang. Menurut aturan standard, gelanggang harus berlaskan matras dengan ukuran ketebalan 5cm dengan panjang dan lebar masing-masing 10m. Dasar matras berwarna hijau terang bergaris putih dengan tebal 5cm dengan bidang berbentuk lingkaran berdiameter 8m sementara lingkaran di bagian tengah berdiameter 3m.
Matras. Matras digunakan sebagai alas untuk meminimalisir terjadinya cidera ketika peserta terjatuh ke lantai.
Stopwatch. Stopwatch digunakan sebagai alat untuk menghitung waktu pertandingan yang nantinya akan dipegang oleh juri.
Pel dan Ember. Digunakan untuk mengeringkan arena yang basah atau licin agar tidak mengganggu berjalannya proses pertandingan dan menghindari peserta tergelincir.
Bendera Kecil. Bendera digunakan untuk memberi tanda atau aba-aba peserta mana yang memeroleh poin atau yang memenangkan pertandingan. Bendera yang disediakan adalah warna merah dan biru.
Lampu Isyarat. Lampu digunakan untuk memberikan sinyal/tanda selama pertandingan. Warna lampu yang sesuai standard adalah berwarna merah, biru, dan kuning.
Meja Juri. Tempat para juri duduk untuk memberi penilaian kepada peserta pertandingan.
Pakaian. Setiap peserta diwajibkan mengenakan pakaian atau seragam silat warna hitam dan sabuk putih. Sementara itu badge IPSI letaknya di sebelah kiri.
Body Protector. Aturan standard mengenai body protector atau pelindung tubuh dalam pertandingan Pencak Silat ditetapkan oleh IPSI, yaitu berwarna hitam.
Groin Protector. Selain wajib mengenakan pelindung tubuh, setiap peserta juga wajib mengenakan pelindung kemaluan atau groin protector.
Gum Shield. Tidak hanya melindungi area tubuh dan kelamin saja, setiap peserta juga wajib mengenakan pelindung mulut atau gum shield.
Pelindung Sendi dan Kaki. Aturan wajib mengenai perlengkapan pertandingan Pencak Silat yang terakhir yatu pelindung sendi. Hal ini untuk menghindari risiko terjadinya cidera saat pihak lawan melakukan serangan berupa tendangan.

6. Pelanggaran

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis pelanggaran pada pertandingan Pencak Silat terbagi menjadi dua, yaitu pelanggaran berat dan pelanggaran ringan. Masing-masing kategori pelanggaran penjelasannya adalah sebagai berikut:

Kategori Pelanggaran Berat

Pada pelanggaran berat, ada poin-poin tertentu dari sebuah pelanggaran disebut sebagai pelanggaran berat. Namun secara umum, suatu tindakan dikategorikan sebagai pelanggaran berat jika dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan tidak sopan atau tindakan yang dapat mencelakai peserta lawan, seperti misalnya mengumpat, menghina, mencakar, dan menyerang area-area yang dianggap tidak sah. Sangsi atas pelanggaran berat yaitu diberi peringatan hingga dua kali, jika tetap melakukan pelanggaran hingga ketiga kalinya maka akan dikenakan diskualifikasi.

Kategori Pelanggaran Ringan

Pada peraturan Pencak Silat mengenai pelanggaran ringan, peserta yang melakukannya akan diberikan sangsi berupa peringan. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori pelanggaran ringan yaitu sebagai berikut:

Peserta tidak mempraktekkan pola langkah dan sikap pasang yang telah diwajibkan.
Peserta secara berturut-turut keluar dari area pertandingan atau gelanggang (2 kali dalam satu babak).
Melakukan pertahanan atau pembelaan diri dengan cara merangkul peserta lawan.
Berusaha menyerang menggunakan teknik sapua namun dengan merebahkan diri berkali-kali supaya mengulur-ulur waktu permainan.
Berusaha melakukan komunikasi dengan pihak luar baik itu dengan isyarat, sikap, maupun perkataan.
Salah satu pesilat atau kedua pesilat sama-sama pasif/tidak melakukan apa-apa selama lebih dari 5 detik.
Membuat suara/teriakan yang terlalu berlebihan selama proses pertandingan.
Membuat lintasan serangan tidak tepat tanpa menciderai pesilat lawan.

7. Sistem Penilaian

Sistem penilaian pada pertandingan Pencak Silat mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Peserta akan mendapat poin 1 jika serangan yang dilakukan adalah serangan tangan yang tepat sasaran dan tidak bisa dielak atau ditangkis oleh pihak lawan.
Peserta akan diberi poin 1 + 1 jika berhasil melakukan tangkisan dan menghindar dari serangan lawan yang kemudian disusul dengan gerakan serangan tangan tepat sasaran kepada pihak lawan.
Peserta akan memeroleh nilai 2 jika serangan yang dilakukan adalah serangan kaki yang tepat sasaran (tidak ditangkis atau dihindari oleh pihak lawan).
Peserta akan mendapatkan poin 1 + 2 jika berhasil menangkis atau menghindari serangan pihak lawan yang kemudian disusul dengan serangan kaki tepat sasaran ke pihak lawan.
Peserta diberi poin 3 jika berhasil menjatuhkan pihak lawan dengan teknik jatuhan yang tepat.
Peserta mendapatkan poin 1 + 3 jika berhasil menangkis, menghindar, atau menangkap serangan lawan yang kemudian disusul dengan menjatuhkan pihak lawan dengan teknik jatuhan yang tepat sasaran.

Demikian penjelasan secara singkat mengenai peraturan pertandingan Pencak Silat yang di dalamnya terdapat aturan mengenai kategori, perlengkapan standard, sistem penilaian, serta jenis pelanggaran ringan dan berat pada pertandingan Pencak Silat. Setiap peserta dinilai oleh juri dengan mengacu pada aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hal yang juga perlu digarisbawahi, setiap peserta wajib memahami dengan baik teknik dasar dan tujuan utama (filosofis) dari bela diri Pencak Silat itu sendiri. Setelah membaca semua penjelasan tersebut, apakah Anda tertarik mempelajari Pencak Silat? Ada banyak sekali manfaat Pencak Silat yang bisa Anda rasakan ketika mempelajarinya.

Pahami Macam Macam Istilah Pelanggaran dalam Sepak Bola yang Sering Digunakan

Ini Jenis Pelanggaran Ringan Pencak Silat yang Wajib Dipahami