Dalam olahraga bola basket dan bagi para pecinta olahraga ini, mantan pemain basket Amerika, Kobe Bryant pasti sudah tak asing lagi, apalagi kalau bicara tentang teknik dasar permainan bola basket. Selama 20 tahun ia menjalani kariernya bersama dengan Los Angeles Lakers di mana masih menjadi bagian dari NBA atau National Basket Association. Pria berusia 39 tahun ini merupakan putra dari Joe Bryant yang juga mantan pemain NBA.
Bryant adalah ada bungsu dari 3 bersaudara yang lahir di Philadelphia, Pennsylvania dan merupakan anak laki-laki satu-satunya dari Joe Bryant dengan Pamela Cox Bryant. Ayahnya yang dulu merupakan pemain basket meninggalkan NBA saat ia berusia 6 tahun dan pindah ke Rieti, Italia bersama keluarganya namun masih menjadi pemain profesional.
Saat musim panas sudah datang, Bryant yang dari usia 3 tahun sudah mulai bermain basket setelah beberapa waktu di Italia dan terbiasa dengan bahasa Italia, memutuskan kembali ke Amerika dengan tujuan untuk bermain liga basket musim panas. Sang ayah pensiun dari bermain basket di tahun 1991, lalu sekeluarga pun kembali lagi ke Amerika. Dan inilah profil Kobe Bryant, mulai dari awal karier hingga pensiun berikut segudang penghargaan dan gelar yang ia dapat.
Baca juga:
Karier Kobe Bryant
Seperti kita ketahui, perjalanan karier seorang atlet, terutama atlet bintang tidaklah mulus dan lancar begitu saja. Beruntungnya segala pencapaian hebat dan juga indah bisa dialami oleh seorang Bryant yang bermain dalam 5 posisi pemain basket ini. Berikut ini adalah runtutan kariernya dari awal hingga menjadi pemain profesional dan memutuskan pensiun di waktu yang tepat.
Awal Bergabung dengan NBA
Bryant pada dasarnya sudah mulai menunjukkan potensi besarnya dalam bola basket sejak di bangku sekolah menengah. Ia pun diketahui berlatih di Los Angeles tempat ia melakukan latihan dengan melawan mantan pemain Lakers Michael Cooper serta Larry Drew.
Saat Bryant berusia 17 tahun di saat draft, orang tuanya perlu untuk ikut menorehkan tanda tangan kontraknya bersama Lakers hingga akhirnya ia tanda tangan sendiri saat sudah berada di usia 18 tahun. Ketika ia tanda tangan sendiri tersebut, itu adalah saat sebelum musim mulai.
Debut Kobe Bryant dimulai di Summer Pro League, tepatnya yakni di Long Beach, California di mana ia berhasil mencetak 25 poin. Karena performanya begitu meyakinkan dan berkesan bagi pelatih Lakers, Del Harris dan juga West, belum lagi ia juga mencetak 36 poin di final, ia pun memulai masa rookie-nya di musim 1996/1997.
Pada musim keduanya (1997/1998), ia tak lagi menjadi pemain cadangan dan justru sudah menerima lebih banyak menit bermain. Di musim ini jugalah ia bisa menunjukkan kemampuan dan talentanya. Ada peningkatan menit bermain yang termasuk signifikan sewaktu Lakers bermain kecil dan bahkan rata-rata poin Bryant mengalami peningkatan 2 kali lipat.
Di musim ketiganya (1998/1999), Bryant telah didapuk menjadi satu guard paling penting di liga dan di tahun yang sama ia pun menandatangani 6 tahun untuk memperpanjang kontrak dengan harga sebesar $70 juta. Ia pun disebut-sebut menjadi penerus dari Michael Jordan karena mulai banyak jurnalis olahraga yang membandingkan kemampuannya berikut juga dengan Magic Johnson.
(Baca juga: profil cristiano ronaldo – profil lionel messi – teknik dasar menendang bola dalam sepak bola)
Karier di Tahun 1999-2002
Di liga, Bryant pun termasuk sebagai salah satu penembak premier terutama setelah peningkatan bertahap setelah beberapa tahun di Lakers. Berkat Bryant dan juga O’Neal, Los Angeles Lakers pun dikenal menjadi pesaing juara sejati. Namun di awal musim 1999/2000, Bryant memulainya dengan berada di cadangan selama 6 minggu lamanya karena cedera pada tangan saat bermain game pra-musim dengan Washington Wizards.
Dalam keahliannya dalam menjadi pemimpin tim baik ketika steal per game atau assist per game, ada peningkatan yang tampak di seluruh kategori statistik di musim 1999/2000. Namun ia kembali cedera pada pergelangan kakinya di NBA Finals 2000 saat bertanding dengan Indiana Pacers, tepatnya di quarter ke-2 game 2 sesudah melakukan pendaratan di kaki Jalen Rose dari Pacers.
Selama musim 2000/2001, performa Bryant terbilang sama seperti tahun sebelumnya dan meski mampu mempertahankan, kemunculkan pertentangan antara ia dan O’Neal sayangnya mulai ada. Walau sempat menurun di mana Lakers juga menang hanya 56 game yang tentunga tak sebanyak tahun lalu, pada akhirnya pun mereka bisa menang atas Sacramento Kings, Portland Trail Blazers, serta San Antonio Spurs.
Permainan Bryant yang termasuk sangat banyak di playoffs saat memenangkan 4 game selanjutnya serta memperoleh kejuaraan ke-2, O’Neal sebagai rekannya pun memberi pernyataan bahwa ia adalah pemain terbaik NBA. 2 tahun berturut-turut setelah itu ia masuk ke All-NBA Second Team sekaligus juga All-NBA Defensive Team.
Sepanjang kariernya, baru di musim 2001/2002 lah ia bermain 80 game untuk pertama kali. Di musim ini juga, beruntungnya Bryant karena sepanjang kariernya, ia pun mendapat promosi ke All-NBA First Team sesudah masuk 1 kali lagi ke All-NBA Defensive Team. Amat mengagumkan juga karena di usia 23 tahun, ia sudah menjadi pemain paling muda yang memperoleh 3 kejuaraan.
Karier di Tahun 2002-2004
Rata-rata ada 30 poin yang Bryant cetak per game di musim 2002/2003 ketika membuat rekor NBA melawan Seattle Supersonics. Di musim ini, Bryant pun kembali dipilih untuk All-NBA sekaligus All-Defensive 1st Teams. Ditambah juga, ia ada di posisi ketiga dalam pemilihan MVP.
Musim berikutnya atau pada musim 2002/2003, sebelum musim ini dimulai, Bryant sempat ditangkap dengan tuduhan kasus kekerasan seksual sehingga karena menghadiri pengadilan, ia pun melewatkan beberapa game. Namun pada musim selanjutnya, Bryant bersama dengan O’Neal, Payton serta Malone menjadi sebuah lineup kuat yang mampu membawa Lakers sampai di final NBA. Di tahun ini jugalah, ia membuat keputusan untuk memperpanjang kontrak selama 7 tahun dengan Lakers.
Karir di Tahun 2004-2015
Di awal 2006, kabar pemain yang dijuluki Black Mamba ini mengamuk dengan mencetak 81 poin sendirian. Percaya atau tidak, hanya Wilt Chamberlain yang bisa melakukan pencetakan poin lebih banyak pada satu pertandingan daripada Bryant sepanjang sejarah NBA dengan poin 100 angka saat melawan New York Knicks.
Lakers sempat puasa gelar selama 6 musim dan akhirnya di musim 2007/2008 power forward Pau Gasol pun diperoleh Lakers dari Memphis Grizzlies. Gasol pun membantu Lakers dalam menutup kekosongan posisi Big Man karena O’Neal yang keluar. Bryant pun menampilkan performa di mana ia mampu membuktikan ke semua orang bahwa juara bisa diraih tanpa harus bersama dengan O’Neal.
Karier TimNas
Karier di Tim Nasional Amerika Serikat adalah di tahun 2007 dan ia bergabung dengan timnas AS Pria 2007 berikut juga Tim AS FIBA Americas Championship. Di sana ia memenangkan emas lalu kemudian ia masuk ke Tim AS Pria pada Olimpiade 2008. Penampilannya tetap memukau dan banyak poin yang ia sudah cetak selama bergabung dan bermain bersama timnas.
(Baca juga: teknik dasar karate – teknik dasar muay thai – cara menjadi binaragawan – teknik menggiring bola dalam sepak bola)
Prestasi Kobe Bryant
Cedera terakhir yang Bryant alami adalah cedera betis dan di usianya yang sudah cukup untuk ukuran pemain bola basket profesional, Bryant pun pensiun. Bermain di NBA selama 20 musim tentu adalah perjuangan sekaligus pengalaman yang luar biasa untuk Kobe Bryant. Ia selalu memberikan usaha terbaiknya dan bekerja keras walau permainannya menurun di akhir-akhir.
Namun meski demikian, Ia mampu mencetak 60 poin untuk timnya di pertandingan terakhirnya. Bisa dibilang Bryant memilih waktu yang tepat untuk mundur dari kariernya dengan kepala tegak. Mungkin banyak yang menganggap bahwa musim 2015/2016 merupakan musim terburuknya karena menderita 14 kekalahan. Tapi jangan salah, sudah ada segudang prestasi maupun gelar yang dibanggakannya.
- Sampai dengan 12 April 2016 lalu, di NBA Bryant telah mencetak 33.583 poin.
- Bryant secara total mampu menghasilkan 5.640 poin di play-off, namun Kareem Abdul-Jabbar dan Michael Jordan masih berada di atasnya dengan 5.762 poin dan 5.987 poin.
- Bryant dalam satu pertandingan bisa mencetak lebih dari 50 poin dan ini sudah terjadi 24 kali.
- Di tahun 1996, ia memperoleh gelar Naismith Prep Player of the Year.
- Di tahun 1997, NBA All-Rookie Second Team.
- Di tahun 1997, ia menjadi juara kompetisi NBA Slam Dunk.
- Di tahun 1998 dan 2000-2015, nama Kobe Bryant masuk ke tim NBA All-Star 18 kali.
- Di tahun 1999 dan 2005, All-NBA Third Team 2 kali.
- Di tahun 2000 dan 2001, All-NBA Second Team 2 kali.
- Di tahun 2000, 2001, 2002, 2009, serta juga 2010, ia mendapat gelar juara NBA (NBA Champion) 5 kali.
- Di tahun 2000, 2003, dan 2006-2011, NBA All-Defensive First Team 9 kali.
- Di tahun 2001, 2002 dan 2012, NBA All-Defensive Second Team 3 kali.
- Di tahun 2002, 2007, 2009, dan 2011, pada pertandingan All-Star ia menjadi MVP 4 kali.
- Di tahun 2006 dan 2007, ia menjadi juara NBA scoring 2 kali.
- Di tahun 2009 dan 2010, ia menjadi MVP (Most Valuable Player) Final MBA sebanyak 2 kali.
- Di tahun 2007, ia yang menjadi pengantar AS sebagai juara dunia Piala Dunia Basket.
- Di tahun 2008 dan 2012, pada ajang Olimpiade ia memenangkan medali emas untuk Amerika Serikat.
Baca juga:
Ketika melihat profil Kobe Bryant, maka kita akan tahu betapa besar jasanya pada perkembangan NBA di mana bisa dikatakan ia menjadi penerus dari era Michael Jordan. Pencapaian yang luar biasa telah dihasilkan olehnya, namun meski Bryant sendiri sudah berlapang dada untuk mundur, masih banyak pemain top NBA yang kehilangan Bryant karena keputusan pensiunnya.