Home » Olahraga A - Z » Lari » 11 Jenis Cedera saat Berlari pada Atlet Lari

11 Jenis Cedera saat Berlari pada Atlet Lari

by Rita Nora

Sebagai atlet lari atau hobi berolahraga lari, kelihatannya saja mudah dilakukan, padahal sebenarnya olahraga ini cukup sering menjadi penyebab cedera di bagian kaki. Pelari yang telah pengalaman sekalipun pasti pernah mengalami cedera, baik ketika latihan atau bertanding, cedera selalu dapat terjadi dan berikut ini adalah contoh jenis cedera saat berlari yang bisa diketahui.

Baca juga:

  1. Pirifomis Syndrome

Mungkin kedengaran asing, namun sebenarnya ada sejumlah pelari yang termasuk sering mengalami sindrom satu ini. Rasa sakit yang terasa bukanlah di area kaki, melainkan di area punggung sebagai akibat otot piriformia yang menjadi penekan saraf skiatik. Inilah yang menjadikan aktivitas harian begitu tidak nyaman.

Karena rasa sakit inilah, penderita dalam kondisi duduk maupun menaiki tangga akan terasa begitu nyeri. Sindrom semacam ini mampu terjadi ketika pemanasan dilakukan secara tidak benar, khususnya pada gerakan mengencangkan otot pinggul. Dalam kondisi ini, hindarilah tidur di alas tak rata juga karena hal ini bisa memperburuk kondisi cedera.

  1. Cedera Lutut atau Runner’s Knee

Cedera semacam ini adalah yang paling umum dialami oleh para pelari di mana cedera ini terasa sebagai akibat dari tulang yang bergeser di bagian area tulang lutut. Mengapa tulang bisa bergeser? Ini biasanya dipicu oleh cartilage atau jaringan tulang muda yang kekuatannya sudah hilang.

Sejumlah gerakan berlari di mana lutut ikut terlibat akan menjadi penyebab pergeseran sehingga akhirnya terjadilah rasa nyeri. Apabila nyeri dialami pada area lutut pasca Anda berlari, sebaiknya jangan lakukan aktivitas apapun lebih dulu dan lakukanlah pengompresan menggunakan es serta lakukan peregangan beberapa kali dalam sehari. Tak lupa juga, beristirahatlah dan hindari aktivitas berlari sementara waktu.

Baca juga:

  1. Plantar Fasciitis

Cedera jenis inipun kerap dialami oleh para atlet, termasuk juga khususnya pelari di mana rasa sakit yang muncul dapat dirasakan pada bawah lutut yang berada di dekat tumit hingga bagian tengah telapak kaki. Ketika cedera terjadi, biasanya rasa sakit akan lebih terasa di pagi hari, terutama sewaktu bangun dan bangkit dari tempat tidur.

Nyeri seperti ini biasanya terjadi akibat inflamasi alias peradangan dan cedera semacam ini dapat terjadi dikarenakan seringnya berlari di atas permukaan yang tak begitu rata. Sepatu yang tak bisa menyerap tekanan bisa menjadi pemicu munculnya inflamasi. Jadi untuk mengatasi, berikan pijatan dan istirahatkan kaki sampai pulih benar.

  1. Lenting atau Blister

Jenis cedera lainnya yang juga bisa terjadi pada seorang atlet pelari adalah adanya luka di mana gelembung pada kulit adalah yang menjadi tandanya. Gelembung tersebut bila dilihat secara cermat berisi air dan ini akan sangat nampak di bagian permukaan kulit kaki.

Gesekan antara permukaan bagian dalam sepatu dengan kulit kaki adalah penyebab utamanya. Walau terbilang ringan, jangan sampai gelembung tersebut pecah secara tak sengaja atau disengaja. Pengelupasan kulit dikarenakan pecahnya gelembung hanya akan memicu luka. Bersabarlah dan diamkan, karena setelah beberapa hari luka akan hilang sendiri; pastikan selanjutnya juga tak memakai sepatu yang sempit apalagi tanpa kaos kaki.

Baca juga:

  1. Cedera Tulang Kering atau Shin Splint

Tibia atau tulang kering dapat mengalami cedera di mana tanda-tandanya adalah bengkak dan nyeri pada bagian bawah lutut baik di depan atau belakang kaki. Penderita akan mengalami rasa sakit yang tergantung dari cedera bagian otot, bagian tulang, atau justru keduanya.

Berlari terlalu lama seperti latihan lari yang terlalu dipaksakan yang mungkin menjadi persiapan Anda untuk bertanding maupun berlari dengan jarak yang sangat jauh. Intensitas berlari sebaiknya dikurangi demi menyembuhkan kaki Anda dan pastikan perhatikan cara memilih sepatu lari yang tepat karena jika salah hanya akan menaikkan risiko cedera.

  1. ITBS (Iliotibial Band Syndrome)

Cedera satu ini bisa juga dianggap sebagai nyeri tendon di mana tendon ini adalah penghubung antara tulang bawah lutut dengan tulang paha. Inflamasi merupakan penyebab dari cedera ini dan dipicu oleh pergerakan kaki yang sangat kencang, lemahnya tulang serta otot paha, atau terlalu seringnya berlari.

Kebanyakan pun penderita dari jenis cedera ini adalah para atlet yang menggunakan gerakan kaki terlalu banyak. Sebelum berlari, pemanasan dan penguatan otot adalah hal wajib untuk dilakukan. Sebagai cara perawatan, cobalah gunakan es dan rilekskan tendon Anda pada sepanjang tulang kering dan tulang paha supaya tekanan pada bagian tersebut berkurang.

Baca juga:

  1. Achilles Tendinitis

Cedera ini juga termasuk umum dialami oleh banyak atlet, khususnya pelari, terutama karena otot penghubung kaki bagian belakanglah yang terkena cedera. Inflamasi penyebab nyeri kerap menyertai cedera ini dan Anda pun bakal merasakan tendon yang kaku. Lari jarak jauh seperti maraton adalah contoh aktivitas yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.

Hal tersebut dikarenakan adanya penarikan berulang sehingga muncul luka di bagian tendon. Untuk itu, istirahatkan kaki dan berusahalah sebaik mungkin untuk menghindari tekanan sekaligus penarikan yang terlalu banyak di bagian tendon. Supaya dapat berlari kembali, pastikan perawatan dan masa pemulihan dijalani dengan baik.

  1. Muscle Pull

Kondisi muscle pull merupakan sebuah kemunculan robekan kecil di bagian otot dan istilah lain yang mungkin lebih sering kita dengar akan keadaan ini adalah muscle strain. Para pelari kemungkinan pernah atau masih sering melakukan peregangan yang berlebihan sehingga otot menjadi tak kuat yang akhirnya malah mengalami robekan.

Cedera ini bisa diatasi dengan beristirahat di mana kaki selama sakit tak dianjurkan untuk digerakkan terlalu berlebihan apalagi dipaksakan untuk tetap berlari. Selain istirahat total, kompres es juga terpercaya mampu menjadi solusi terbaik. Cara mengangkat kaki pun menjadi langkah perawatan atau pengobatan alami yang bisa dicoba saat muscle pull terjadi.

Baca juga:

  1. Keseleo Pergelangan Kaki atau Ankle Sprain

Salah satu risiko cedera saat menjadi pelari adalah mengalami keseleo, khususnya yang paling umum adalah ankle sprain atau keseleo di pergelangan kaki. Robeknya ligamen atau peregangan berlebihan pada area pergelangan kaki mampu terjadi dan biasanya justru sewaktu kaki tertekuk ke dalam.

Tanda dari ankle sprain adalah bila ditekan atau disentuh saja akan menyebabkan rasa sakit. Jadi sebagai solusi terbaik, pelari perlu beristirahat total untuk bagian kaki dan tak boleh sembarangan menggerakkannya. Sekitar kaki juga sebaiknya dikompres es, dikompresi hingga diangkat untuk membuatnya menjadi lebih baik.

  1. Cedera Hamstring

Sensasi nyeri seperti ada penarikan otot di bagian belakang paha, itu tandanya Anda mengalami cedera yang kita sebut dengan cedera hamstring. Istilah hamstring sendiri merupakan 4 otot yang berjajar di sepanjang paha bagian belakang. Pelari pun bisa cukup mudah terserang cedera seperti ini dikarenakan pemanasan yang kurang, dan oleh karena itu sebaiknya waktu pemanasan harus cukup.

Otot yang lelah dan terus dipaksakan untuk berlari bisa juga mengalami cedera hamstring. Gerakan tiba-tiba juga mampu menjadi penyebabnya. Dan untuk mengatasi cedera jenis ini, tentunya sama seperti cedera lainnya, kompres es dan beristirahat akan membantu memulihkan kaki sehingga bisa kembali berlari; namun selama cedera, jangan coba-coba kembali berlari.

  1. Kram Otot Kaki

Pelari yang kurang pemanasan biasanya juga akan mengalami yang namanya kram otot, khususnya jika pelari melakukan pemanasan berlebihan atau latihan lari yang intens. Latihan yang terlalu intens ditambah tanpa adanya peregangan otot maupun pemanasan yang cukup dan tuntas. Bagian betis dan jari kemungkinan menjadi bagian yang paling kerap mengalami kram.

Otot berkontraksi dan timbul rasa nyeri di bagian tubuh yang terserang kram sehingga digerakkan pun menjadi sulit selama beberapa detik maupun menit. Jika terjadi saat berlari, jangan panik dan sebaiknya juga tak melanjutkan aktivitas lari. Beri pijatan dan gerakkan sedikit-sedikit hingga hilang kramnya barulah coba berlari lagi.

Baca juga:

Demikianlah sejumlah jenis cedera saat berlari yang terjadi secara umum pada para atlet, khususnya atlet lari jarak jauh. Latihan secukupnya dengan pemanasan yang juga cukup akan membantu dalam performa dan mencegah cedera.

You may also like