Barry Hearn, pemilik Matchroom dan ayah dari Eddie Hearn, mengomentari Vasiliy Lomachenko setelah sukses meraih sabuk juara WBC kelas lightweight pada Sabtu (30/08) lalu. Menurut promotor berusia 71 tahun ini, Lomachenko memang seorang petinju yang hebat namun belum bisa dianggap sebagai seorang superstar. Hearn bahkan mengatakan bahwa kemampuan keduanya cukup imbang.
Kemenangan Lomachenko (14 – 1, 10 KO) atas Luke Campbell (20 – 3, 6 KO) lewat unanimous decision dengan skor 119 – 108, 119 – 108, dan 118 – 109 tampaknya belum mampu membuat seorang Barry Hearn kagum. Padahal pada kenyataannya kemenangan ini menambah koleksi sabuk juara Lomachenko yang semula hanya WBA dan WBO.
Menurut Hearn kemenangan Lomachenko diraihnya dengan mudah. Dalam beberapa ronde terlihat Lomachenko tidak bersusah payah melawan Campbell. Hal ini yang dianggap Hearn tidak menunjukkan kualitas seorang superstar. Penampilan Lomachenko malam itu belum menggambarkan seorang petinju legendaris.
“Saya memberikan skor untuk mereka berdua tidak sejauh skor dari para juri. Dan, Saya rasa Luke kalah di empat ronde maksimal, Saya rasa Ia bertinju dengan brilian, tapi mungkin belum terlalu maksimal. Sejujurnya Saya malah cukup kecewa pada Lomachenko.”
“Kami melatihnya untuk menjadi seorang superstar. Tapi dengan performa yang ditunjukkannya Ia belum mampu disejajarkan dengan superstar lainnya. Lomachenko seorang petinju yang hebat tentu saja namun belum setara dengan petinju legendaris lainnya.” Terang Hearn pada IFL TV terkait dirinya yang tidak setuju dengan perbedaan skor yang diberikan para juri.
“Saya tidak terlalu terkesan (laga Lomachenko vs Campbell). Saya pikir Ia (Lomachenko) berhasil membuat Campbell terluka beberapa kali, namun Ia tidak menyelesaikan apa yang dilakukannya. Dan, Saya rasa dia menang mudah di beberapa ronde, Saya tidak melihat seorang petinju yang dinamis yang seharusnya ada dalam dirinya.”
“Dia tentu saja sangat hebat, tapi kita berbicara tentang status legendaris dan dengan pola bertinju yang ditunjukkannya semalam belum dapat dikatakan legenda.”
Lomachenko memang terlihat hanya mampu melancarkan beberapa serangan yang telak namun tidak bertubi – tubi. Setelah melepaskan serangan dia tampak kelelahan dan butuh untuk rehat sejenak. Saat Lomachenko kelelahan lawannya pun memanfaatkan keadaan tersebut untuk memulihkan kondisinya.
Tidak diragukan lagi jika Lomachenko memang berbakat namun energi dan kekuatannya masih perlu ditingkatkan. Jika saja pukulannya lebih kuat bukan tidak mungkin Ia akan membuat lawannya KO.
Setelah laga kontra Luke Campbell, Lomachenko mengemukakan niatnya untuk melengkapi gelar yang telah dimilikinya saat ini. Lomachenko pun menyadari untuk mewujudkan asanya Ia harus menunggu hasil pertandingan antara Richard Commey kontra Teofimo Lopez. Lomachenko nantinya akan menantang pemenang dari laga Commey kontra Lopez.