Home » Bulu Tangkis » Bulu Tangkis Internasional » Catatan Dari Iran Fajr International Challenge 2019

Catatan Dari Iran Fajr International Challenge 2019

by Syara

Di awal Februari ini turnamen bulu tangkis dibuka dengan gelaran The 28th Iran Fajr International Challenge 2019 yang diselenggarakan di Tehran. Turnamen ini terjadwal dalam kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 4 – 7 Februari 2019. Turnamen yang termasuk dalam kategori International Challenge ini berhadiahkan uang sebesar $25,000.

Turnamen ini merupakan bagian dari perayaan festival Dekade Fajar di Iran yang mana Dekade Fajar sendiri atau yang dulunya dikenal sebagai Ten Days of Dawn adalah perayaan kembalinya Rohullah Khomeini ke Iran pada tahun 1979. Turnamen ini tercatat mulai diadakan pada tahun 1991 dengan hanya mempertandingkan 2 sektor yaitu sektor tunggal putra dan ganda putra hingga tahun 1996. Setelahnya semua sektor akhirnya dipertandingkan hingga saat ini.

Indonesia sendiri ikut berpartisipasi dengan mengirimkan wakilnya. Seperti pada tahun – tahun sebelumnya, tahun ini Indonesia kembali berpartisipasi. Dari sektor tunggal putra, Indonesia diwakili oleh Firman Abdul Kholik (1), Karono, Alberto Alvin Yulianto, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Aji Tri Pamungkas Iqbal (Q), Gatjra Piliang Fiqihila Cupu, dan Chico Aura Dwi Wardoyo (2). Sektor tunggal putri diwakili Bening Sri Rahayu, Choirunnisa, Aurum Oktavia Winata, Sri Fatmawati, dan Asty Dwi Widyaningrum. Sektor ganda putra diwakili oleh Pramudya Kusumawardhana Riyanto / Yeremia Erich Yoche Yacob, Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin, dan Adnan Maulana / Ghifari Anandaffa Prihardika (5). Serta sektor ganda putri diwakili oleh Febby Valencia Dwijayanti Gani / Rayhan Vania Salsabila, dan Nita Violina Marwah / Putri Syaikah.

Dari beberapa wakil yang diutus, hanya Aji Tri Pamungkas Iqbal yang harus mengawali turnamen dari babak kualifikasi. Lainnya tanpa harus melalui babak kualifikasi. Bahkan, beberapa pemain diunggulkan dalam turnamen ini diantaranya adalah Firman Abdul Kholik dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang menempati unggulan 1 dan 2 sektor tunggal putra, serta dari sektor ganda putra ada Adnan Maulana / Ghifari Anandaffa Prihardika yang menempati unggulan kelima.

Pada babak kedua, Indonesia berhasil mengirimkan 14 wakilnya, masing – masing 5 wakil dari sektor tunggal putra, 4 wakil dari sektor tunggal putri, 3 wakil dari sektor ganda putra dan 2 wakil dari sektor ganda putri. Pada sektor tunggal putra, hanya Alberto Alvin Yulianto dan Aji Tri Pamungkas Iqbal yang tidak mampu melaju ke babak kedua. Dari sektor tunggal putri ada Sri Fatmawati yang juga gagal melaju.

Babak berikutnya, ada sedikit perbedaan antara sektor tunggal putra dan sektor lainnya. Sektor tunggal putra mesti melakoni babak ketiga sebelum melaju ke babak perempat final, sedangkan sektor lainnya langsung melaju ke babak perempat final setelah melakoni babak kedua.

Sektor tunggal putra berhasil diwakili oleh Firman, Ikhsan dan Chico di babak ketiga, sementara itu Bening dan Choirunnisa berhasil melaju ke babak perempat final dan ganda putra dan putri berhasil meloloskan semua wakilnya ke babak perempat final.

Pada babak semifinal, Indonesia hanya diwakili oleh Choirunnisa di sektor tunggal putri, ganda putra sendiri kembali meloloskan semua wakilnya di babak ini, sementara sektor ganda putri hanya meloloskan pasangan Nita / Putri. Sayangnya, di sektor tunggal putra hanya Firman yang berhasil melaju ke babk perempat final.

Di final, ganda putri yang diwakili pasangan Nita / Putri berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan pasangan asal Turki unggulan pertama, Bengisu Ercetin / Nazlican Inci. Ganda putra perkasa disektornya, dengan memastikan All Indonesian Final yang dimenangkan oleh pasangan Adnan Maulana / Ghifari Anandaffa. Sayangnya di sektor tunggal putri, Choirunnisa hanya menempati posisi runner up setelah kalah dari pemain asal Thailand unggulan kedelapan. Firman sendiri hanya berhasil hingga babak perempat final setelah dikalahkan pemain asal Thailand, Adulrach Namkul.

You may also like