Pertandingan final Carabao Cup antara Chelsea dan Manchester City dimenangkan City lewat babak adu penalti seteelah keduanya bermain imbang tanpa gol. Tetapi bukan The Citizen yang menjadi sasaran peliputan para awak media, melainkan Maurizio Sarri dan Kepa Arrizabalaga terkait insiden yang tak mengenakkan di pertandingan itu. Kepa menolak diganti pada pertandingan itu.
Sarri berniat mengganti Kepa dengan Willy Caballero untuk menghadapi babak adu penalti karena kiper nomor satu Chelsea itu tampak mengalami cedera di penghujung laga. Ketika Caballero bersiap untuk masuk, Kepa menolak untuk meninggalkan lapangan pertandingan. Sarri mendatangi petugas pergantian dan meminta petugas mengangkat papannya, suara loudspeaker stadion pun sudah membacakan pergantian tersebut tetapi Kepa tetap berdiri di tengah lapangan. Insiden tersebut menyebabkan pertandingan tertunda.
Semua mata kemudian tertuju pada reaksi kemarahan yang ditunjukkan Sarri yang terlihat membanting botol dan berjalan menuju lorong ruang ganti sebelum kembali lagi ke tempatnya semula.
Selanjutnya, Kepa yang terus berada di mistar gawang Chelsea. Caballero tidak jadi masuk menggantikan kiper termahal dalam sejarah sepakbola itu. Kiper seharga 71,5 juta Pounds itu hanya sanggup menyelamatkan satu tembakan penalti dan The Blues kalah dengan skor 3-4 dari City.
Pernyataan Kepa
Setelah kejadian tersebut, Kepa mengonfirmasi bahwa penolakannya diganti di final Carabao Cup bukan dia maksudkan untuk bersikap tidak menghormati Maurizio Sarri.
“Saya tahu apa yang kamu lihat dari luar, saya tidak tahu bagaimana itu diterjemahkan tetapi pastilah itu bukan gambaran yang baik,” kata Kepa di website resmi Chelsea.
“Saya sudah berbicara dengan pelatih. Saya pikir itu kesalahpahaman.
“Saya memahami jika di TV dan media sosial, mereka membicarakan tentang ini tetapi saya di sini untuk menjelaskan bahwa bukan maksud saya untuk melawan manajer.
“Kami sudah berbicara sekarang, dan saya hanya ingin mengatakan saya baik-baik saja. Dia pikir saya cedera. Itu hanya momen sesaat dengan banyak kejadian setelahnya.”
“Tidak pernah sekalipun saya berniat tidak taat, atau apapun yang semacamnya kepada pelatih,” lanjut Kepa.
“Hanya kesalahpahaman, karena saya mendatangi tim medis dua kali dan dia pikir kondisi saya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan.”
“Sempat terjadi kebingungan selama dua atau tiga menit sampai tim medis sampai di bangku cadangan dan menjelaskan bahwa semuanya baik-baik saja.
“Itu tidak menjadi masalah dan tak ada yang perlu dilakukan dengan cedera tersebut karna itu bukan hamstring. Dan, ya, itu salah paham.”
“Karena dia pikir Saya tidak bisa melanjutkan dan pada dasarnya saya sudah mencoba berkata bahwa secara fisik saya baik-baik saja.”
Insiden tersebut menuai beberapa tanggapan baik dari kalangan suporter, sesama pemain maupun pelatih. Mereka terbagi menjadi dua kubu, mereka yang memahami kondisi Kepa dan mereka yang menganggap Kepa tidak patuh. Apapun kontroversinya, pertandingan sudah usai dan Chelsea terancam mengakhiri musim tanpa gelar. Nasib Sarri berada di ujung tanduk, namun drama Chelsea belum usai.
.