Home » Olahraga A - Z » Senam » 8 Teknik Dasar Senam Lantai dan Penjelasannya

8 Teknik Dasar Senam Lantai dan Penjelasannya

by Neidi Nurwansyah

Bagi para pemula yang sedang menggeluti olahraga senam lantai, tentu saja ada beberapa teknik dasar yang perlu diketahui.

Sebelum menelusuri tentang teknik dasar senam lantai, pemula tentu harus mengetahui terlebih dulu tentang senam lantai.

Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang terdiri dari beberapa gerakan yang cukup kompleks. Namun demikian, olahraga ini cukup fleksibel untuk diterapkan dimana saja.

Mengapa demikian? Senam lantai adalah olahraga yang tidak perlu menggunakan perlengkapan yang rumit dan juga tempat yang khusus.

Senam lantai adalah salah satu jenis senam yang terdiri dari beberapa keterampilan tubuh dan juga menonjolkan gerakan-gerakan yang indah serta keluwesan tubuh. Metode senam lantai terbagi beberapa gerakan seperti berputar di udara, berguling, bertumpu pada kaki atau tangan, serta meloncat.

Bagi para pemula yang masih bingung dengan teknik senam lantai, dibawah ini adalah empat teknik dasar senam lantai yang harus dikuasai oleh para pemula.

1. Sikap Lilin

Salah satu teknik dasar senam lantai yang cukup sederhana untuk dilakukan adalah sikap lilin. Teknik ini bisa dilakukan dengan cara tidur telentang, namun dengan bahu yang bersinggungan dengan lantai. Lalu dengan menggunakan kedua tangan, angkat pinggang dan rapatkan kedua kaki diangkat tegak lurus ke atas.

2. Kayang

Teknik dasar berikutnya dari senam lantai adalah kayang. Kayang bertumpu kepada telapak kaki dan telapak tangan. Angkatlah badan namun tidak menyentuh lantai.

Bagi para pemula, disarankan untuk memulai teknik ini dalam posisi telentang dengan kaki yang dibuka. Kemudian telapak tangan diletakkan disamping telinga. Lalu lutut dilipat dan tubuh diangkat ke atas yang bertumpu kepada kaki dan tangan.

3. Berguling ke Depan

Berguling ke depan adalah salah satu teknik dasar senam lantai yang sering juga disebut dengan forward roll ini.

Teknik ini diawali dengan posisi jongkok atau berdiri. Pada posisi jongkok dimulai dengan sikap jongkok yang bertumpu pada kedua tangan selebar bahu.

Lalu kedua kaki diluruskan, tekuklah siku dan lipat kepala sehingga menempel ke dada. Kemudian bergulinglah ke depan dimana tengkuk menjadi tumpuan awal pendaratan dan lipat kedua kaki dengan rapat ke depan dada.

Lepas tumpuan kedua tangan dari matras, berdiri dengan posisi jongkok, lalu luruskan kedua tangan di depan dada.

Sementara pada posisi berdiri, awali dengan berdiri tegak dengan tangan diletakkan disamping badan. Letakkan kedua tangan di matras dengan posisi badan membungkuk. Kemudian dekatkan kepala ke arah dada. Bergulinglah ke depan dengan tangan berada memegang lutut.

4. Berguling ke Belakang

Teknik berguling ke belakang sering kali disebut sebagai teknik backwards roll. Teknik yang satu ini diawali dengan posisi berdiri tegak, lalu angkat kedua tangan ke atas seolah-olah membentuk huruf V.

Lalu tekuklah kedua lutut seperti sedang jongkok dan luruskan tangan ke arah depan. Gerakan berikutnya yang harus dilakukan adalah menggulingkan badan ke belakang dengan sedikit melakukan dorongan.

5. Lompat Jongkok

Teknik yang satu ini diawali dengan lari dengan kecepatan tinggi. Kemudian condongkan badan ke depan. Setelah itu gunakan kedua kaki sebagai tolakan pada papan tolakan dengan lengan diayun ke atas.

Ketika badan melayang, tumpuan tangan berada pada pangkal peti. Luruskan tangan disertai dengan pandangan ke arah depan.

Lipatlah lutut ke dada dan tungkai harus diluruskan ketika berada di atas ujung peti. Teknik pendaratan menggunakan ujung kaki dengan merentangkan lengan ke atas.

6. Meroda

Ada beberapa tahapan pada latihan meroda untuk bisa melakukan satu kali gerakan. Jika dirasa sudah terbiasa, tahapan bisa ditingkatkan dengan melakukan tambahan gerakan.

Posisi awal tegak menyamping. Kemudian bukalah kedua kaki lebar-lebar. Luruskan kedua tangan ke atas menyerupai huruf V.

Gerakan selanjutnya adalah menjatuhkan badan ke arah samping kiri. Telapak tangan diletakkan di samping kiri lalu kaki kanan lurus ke atas. Letakkanlah telapak tangan di samping tangan kiri.

Saat mengayunkan kaki kanan, lakukan tolakan menggunakan kaki kiri pada lantai yang menyebabkan kedua kaki terbuka.

Kaki kanan diletakkan ke samping tangan kanan. Angkat tangan kiri disertai dengan kaki kiri yang diletakkan di samping kaki kanan. Kedua tangan akan lurus ke atas seperti posisi awal ketika badan terangkat.

7. Handstand

Handstand atau juga disebut berdiri menggunakan tangan adalah sebuah posisi tegak yang menjadikan kedua tangan sebagai tumpuan.

Hal terpenting ketika melakukan handstand adalah harus diatas material yang keras seperti lantai. Tujuannya adalah untuk bisa menyeimbangkan badan ketika melakukan gerakan ini.

Posisi awal badan berdiri tegak. Posisikan salah satu kaki di depan. Badan harus bungkuk dan tumpuan pada tangan di matras selebar bahu.

Pandangan ke arah depan. Dorong pantat setinggi-tingginya. Tekuk tungkai depan dan luruskan tungkai belakang.

Tungkai belakang diayunkan ke atas sambil mengencangkan otot perut. Rapatkan dan luruskan kedua tungkai dengan badan dan lengan. Julurkan badan ke atas dengan pandangan lurus diantara tumpuan tangan.

8. Headstand

Headstand atau berdiri menggunakan kepala adalah posisi yang menggunakan kepala dan kedua tangan sebagai tumpuan.

Seperti halnya handstand, headstand pun harus dilakukan diatas material yang keras. Awali dengan membungkuk yang menggunakan tangan dan dahi sebagai tumpuan.

Tangan dan dahi menyerupai bentuk segitiga sama sisi. Secara bersamaan, tungkai diangkat ke atas satu per satu.

Busurkan punggung untuk mencegah badan tidak berguling ke arah depan. Akhiri dengan posisi badan tegak dan luruskan dan rapatkan tungkai ke atas.

You may also like