Category:

Bulu Tangkis

Ini Dia Jadwal Pertandingan Indonesia Open 2019, Catat Tanggal Dan Jamnya

by Syara 3 July 2019

written by Syara

Blibli Indonesia Open 2019 sebentar lagi akan digelar. Tepatnya pada 16 Juli hingga 21 Juli mendatang. Turnamen berlevel Super 1000 ini menjadi turnamen dengan level tertinggi yang digelar pada bulan Juli ini.

Tercatat ada enam turnamen Super Series yang akan digelar di bulan ini dengan Indonesia Open menjadi turnamen Super 1000 dan menyusul Daihatsu Yonex Japan Open dengan Super 750 akhir bulan nanti.

Bulan ini para penggemar bulu tangkis memang dimanjakan dengan beragam turnamen Super Series. Mulai dari yang pertama ada Yonex Canada Open Super 100 di awal bulan, kemudian disuse Yonex US Open Super 300, Blibli Indonesia Open Super 1000, Russian Open Super 100, Daihatsu Yonex Japan Open Super 750, dan Toyota Thailand Open Super 500.

Selain itu ada turnamen Badminton Asia Junior Championships (Team Event) dan Badminton Asia Junior Championships (Individual Event).

Blibli Indonesia Open sendiri menjadi turnamen yang ditunggu-tunggu. Tidak hanya bagi para penggemar bulu tangkis namun tentu para atlet dunia yang tidak sabar berpartisipasi didalamnya. Pasalnya turnamen ini menjadi satu dari tiga turnamen ‘Grand Slams’ dengan level Super 1000 serta nilai hadiah yang menggiurkan. Dua turnamen lainnya adalah All England dan China Open.

Para pemain pun tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berburu poin demi melenggang ke Olimpiade Tokyo tahun mendatang. Sejak turnamen New Zealand Open lalu, pengumpulan poin menuju Olimpiade Tokyo telah dimulai.

Gegap gempita ini tentunya ikut dirasakan oleh para wakil Indonesia. Apalagi menjadi tuan rumah dan bermain dihadapan pendukung sendiri semakin membakar semangat para pemain. Keinginan untuk menang dan mengharumkan nama Indonesia tentunya menjadi tujuan semua wakil Indonesia.

Indonesia tentunya ingin mengulang kesuksesan tahun lalu setelah berhasil merebut dua kemenangan di sektor ganda putra dan ganda campuran. Bahkan berharap dapat melampaui kesuksesan tahun lalu.

Tiap sektor berusaha untuk meningkatkan performanya masing – masing. Terutama di sektor ganda campuran yang kali ini harus bermain tanpa pasangan andalan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir pasca pensiunnya Liliyana. Namun begitu diharapkan satu dari lima pasangan ganda campuran yang diturunkan mampu menembus hingga babak final dan kembali merebut kemenangan.

Sektor ganda putra tentu tidak ingin melepas kemenangan yang diraihnya tahun lalu. Tidak hanya mengandalkan pasangan Marcus Fernaldi / Kevin Sukamuljo, sektor ini juga dipastikan akan bertumpu pada pasangan peraih All England Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan serta Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto.

Melihat persiapan para wakil Indonesia, tentunya semakin tidak sabar untuk menyaksikan aksi mereka di layar televisi. Stasiun televisi TRANS7 akan menayangkan siaran langsung pertandingan Blibli Indonesia Open 2019. Namun penayangannya baru dimulai di hari kedua pelaksanaan turnamen.

Berikut ini jadwal siaran langsung pertandingan Blibli Indonesia Open 2019.

Rabu, 17 Juli 2019, Pukul 12.00 WIB
Kamis, 18 Juli 2019, Pukul 12.00 WIB
Jumat, 19 Juli 2019, Pukul 13.00 WIB
Sabtu, 20 Juli 2019, Pukul 13.00 WIB
Minggu, 21 Juli 2019, Pukul 13.00 WIB

3 July 2019 0 comment

Bulu Tangkis Featured

Ganda Putri Indonesia Bersiap Untuk Indonesia Open 2019, Greysia / Apriyani Masih Jadi Tumpuan

by Syara 3 July 2019

written by Syara

Turnamen Indonesia Open 2019 tinggal menghitung hari. Memasuki bulan Juli berarti tersisa waktu sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan Indonesia Open resmi digelar.

Menurut jadwal rencananya turnamen level Super 1000 ini akan digelar mulai 16 Juli hingga 21 Juli mendatang. Para penggemar bulu tangkis Indonesia tidak perlu cemas tidak dapat menyaksikan Blibli Indonesia Open 2019 karena Trans 7 dan TVRI akan menjadi saluran televisi yang menyiarkannya secara resmi.

Semua sektor memanfaatkan waktu yang tersisa dengan mempersiapkan diri. Tak terkecuali sektor ganda putri. Sektor ganda putri mengirimkan lima wakilnya kali ini.

Mereka adalah pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu (5), Yulfira Barkah / Jauza Fadhila Sugiarto, Nadya Melati / Tiara Rosalia Nuraidah, Della Destiara Haris / Rizki Amelia Pradipta, dan Agatha Imanuela / Virni Putri.

Kelima pasangan ganda putri tersebut telah mendapatkan lawannya masing – masing sesuai undian yang dirilis oleh pihak BWF beberapa hari sebelumnya. Beruntungnya tidak satupun dari kelima pasangan tersebut yang harus bertemu dengan rekan senegaranya di babak pertama.

Pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu yang secara peringkat jauh unggul dari empat pasangan lainnya tentunya lebih diunggulkan. Greysia / Apriyani kembali menjadi tumpuan Indonesia untuk sektor ganda putri dan diharapkan memberikan hasil terbaik.

Berstatus pasangan pemain unggulan kelima, Greysia / Apriyani akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Ayako Sakuramoto / Yukiko Takahata di babak awal. Turnamen ini menjadi pertemuan kedua bagi mereka setelah sebelumnya bertemu di Japan Open 2018.

Kala itu Greysia / Apriyani berhasil merebut kemenangan dengan skor 14 – 21, 21 – 16, dan 21 – 10. Setidaknya pertemuan pertama mereka di Japan Open tahun lalu dapat menjadi kesempatan bagi Greysia / Apriyani untuk membaca pola permainan lawan.

Status unggulan yang disematkan pada pasangan Greysia / Apriyani bukan satu – satunya alasan keduanya dianggap sebagai tumpuan. Greysia / Apriyani menunjukkan performa positif pada permainan keduanya beberapa waktu belakangan ini.

Terbukti dari keberhasilan Greysia / Apriyani mengalahkan pasangan peringkat satu dunia, Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara dalam dua set langsung saat bertemu di turnamen Australia Open 2019 lalu.

Sejak turnamen Sudirman Cup, performa positif keduanya memang meningkat. Selama turnamen Sudirman Cup, keduanya melakoni dua pertandingan dan berhasil memenangkan kedua pertandingan tersebut.

Berlanjut ke turnamen Australian Open pun keduanya berhasil mencapai babak Semi Final walaupun pada akhirnya harus dijungkalkan oleh pasangan Cina, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan di babak tersebut.

Menurut sang pelatih, Eng Hian, peningkatan permainan Greysia / Apriyani harus dijaga momentumnya. Terlihat mereka memang lebih menikmati permainan kali ini. Keyakinan pada kemampuan mereka sendiri perlu ada tanpa memandang siapa calon lawan mereka.

Pelatih Eng Hian juga menambahkan bahwa sebagai tuan rumah untuk turnamen seprestisius Indonesia Open, keinginan untuk berprestasi didepan pendukung sendiri tentunya harus ada. Untuk itulah program persiapan khusus diterapkannya kepada anak didiknya tak terkecuali pasangan Greysia / Apriyani.

3 July 2019 0 comment

Bela Diri Bulu Tangkis

BWF dan World Taekwondo Untuk Kemanusiaan

by Shara Nurrahmi 2 July 2019

written by Shara Nurrahmi

Tiga organisasi yaitu Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), World Taekwondo (WT) dan Taekwondo Humanitarian Foundation (THF) bekerjasama untuk kemanusiaan. Ketiga organisasi ini telah menandatangani sebuah kesepakatan pada 14 Januari 19 lalu. Pada pertemuan tersebut hadir Poul Erik Hoyer (Presiden BWF), Dr. Chungwo Choue (Presiden WT) serta Roger Piarulli (direktur THF).

Bulutangkis atau badminton merupakan olahraga yang bisa dilakukan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. BWF sangat senang dapat berpartisipasi untuk mendukung kegiatan kemanusiaan, pembangunan dan perdamaian sosial di dunia lewat olahraga di Yordania. BWF dan WT berkerjasama untuk menyiapkan olah fisik dan berbagai kegiatan lain untuk anak-anak dan remaja di tempat pengungsian.

Berbagai jenis olahraga dan permainan yang seru sudah dipersiapkan untuk menghibur orang-orang di pengungsian. WT dan THF sudah memiliki akademi taekwondo di Yordania yang diberi nama Azraq Taekwondo Academy. Oleh sebab itu mereka menginginkan organisasi seperti BWF untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat di pengungsian tersebut. Bahkan, di akademi taekwondo baru-baru ini dipasang rumput buatan yang bisa dipakai untuk bermain bulutangkis, sepak bola maupun kegiatan lain untuk setiap anak dan remaja yang biasanya datang setiap hari.

Melihat gambaran tersebut, tentunya akan lebih baik jika bekerjasama untuk berbagi visi dan misi yang sama sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi dunia. Presiden BWF Hoyer mengatakan bahwa kerjasama federasi olahraga atas nama kemanusiaan merupakan hal yang positif dan harus dikembangkan. Beliau berharap kerjasama dalam misi kemanusiaan dan pembangunan akan meningkat dan menjadi inisiatif bagi organisasi lain pada tahun-tahun mendatang.

Setelah penandatanganan kontrak berlangsung, Dr. Choue mengatakan bahwa motto taekwondo sendiri adalah “perdamaian lebih berharga dari kemenangan”. Dan ia sangat bersemangat bekerjasama dengan BWF dalam kegiatan kemanusiaan, perdamaian, dan pembangunan global. Beliau juga memiliki visi jangka panjang untuk mengatakan kepada federasi internasional lain bahwa olahraga dapat menjadi jembatan untuk menyatukan perdamaian dunia.

2 July 2019 0 comment

Bulu Tangkis

Inilah Kejadian Paling Lucu di Kancah Bulu Tangkis Dunia!

by Adara Almarinah 2 July 2019

written by Adara Almarinah

Bulu tangkis bukan hanya sekedar pertandingan olahraga biasa. Pertandingan bulu tangkis memang menjadi tontonan yang sangat menarik. Ada banyak kejadian lucu dan menarik yang membuat isi stadion menjadi sangat ramai. Berikut ini adalah beberapa kejadian paling lucu dalam dunia bulu tangkis:

Pemain Jepang yang mengambek

Pada Malaysia Open 2019 lalu, wakil dari Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi bertemu dengan wakil China, Liu Cheng/Zhang Nan. Kejadian lucu ini membuat penonton tersenyum karena sikap pemain bulu tangkis asal Jepang yang mengambek dan tidak mau bersalaman dengan pemain China setelah pertandingan usai.

Kejadian ini bermula dari aksi protes pemain Jepang kepada wasit bahwa sebelum bola kok menyeberang ke dalam area mereka, bola kok tersebut terkena kepala Zhang Nan. Namun sayangnya, Zhang Nan tidak mau mengaku dan terlihat tidak peduli dengan aksi protes tersebut. Alhasil, wakil Jepang tersebut pun merasa dirugikan sehingga menolak melakukan salam saat akhir pertandingan.

https://www.instagram.com/p/Bv8RajYDHvE/?utm_source=ig_web_options_share_sheet

Gagal selebrasi

Aksi selebrasi merupakan aksi yang sangat menarik untuk dilihat. Setiap atlet bulu tangkis mempunyai gaya tersendiri dalam melakukan selebrasi mereka. Begitu pula dengan pasangan ganda putra China, Li Junhui dan Liu Yuchen dalam Piala Thomas 2018 silam yang berhasil mengalahkan pasangan Indonesia Hendra dan Ahsan.

Setelah berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 21-17, 18-21, 21-12, Liu melakukan selebarasi dengan berjongkok dan mengayunkan tangannya sedangkan Li berselebrasi dengan berusaha membuka kaosnya.

Namun tak disangka, kaosnya justru menyangkut di kepala sehingga aksi selebrasinya pun terlihat aneh dan menimbulkan gelak tawa para penonton. Aksi selebrasi Li yang gagal namun sukses menimbulkan keceriaan stadion ini hanya membuatnya tersipu malu.

https://www.instagram.com/p/BxSSCDFA4fi/?utm_source=ig_web_options_share_sheet

Dilempar raket

Kejadian lucu ini mungkin menjadi salah satu pertandingan yang tidak akan dilupakan oleh Kevin Sanjaya. Saat bertanding bersama Marcus Gideon dalam Swiss Open 2015 melawan wakil Denmark, Kim Astrup dan Anders Rasmussen, baik Kevin maupun Marcus sama-sama tersenyum melihat kelakuan lawan mereka. Begitu pula para penonton yang riuh.

Ketika itu, The Minions berhasil memenangkan pertandingan akibat bola kok yang tidak berhasil dikembalikan oleh lawan. Ternyata bola kok tersebut menyangkut di raket lawan. Kesal dengan bola yang menyangkut, wakil Denmark tersebut kemudian melempar raket ke arah Marcus Kevin. Meskipun diperlakukan tidak sopan, namun Kevin hanya tersenyum sambil memungut raket yang dilempar.

https://www.instagram.com/p/BxWt3ZOjLV2/?utm_source=ig_web_copy_link

Itulah beberapa kejadian lucu dalam lapangan bulu tangkis. Meskipun penat, namun ada saja kejadian yang mampu memberikan semangat kembali pada setiap pemain.

2 July 2019 0 comment

Bulu Tangkis

Mengintip Usaha Para Mantan Atlet Bulu Tangkis Usai Pensiun

by Adara Almarinah 2 July 2019

written by Adara Almarinah

Menjadi seorang atlet bulu tangkis memang merupakan sebuah kebanggaan. Namun ternyata profesi ini bukanlah profesi yang menjanjikan masa tua yang tenang. Sebagaimana kita ketahui, pemerintah Indonesia sendiri belum maksimal dalam memberdayakan para atlet baik yang masih muda maupun yang telah pensiun sehingga atlet bulu tangkis harus benar-benar jeli dan bijak dalam mengatur keuangan mereka.

Salah satu cara untuk mengamankan masa tua adalah dengan membangun sebuah bisnis. Berikut ini adalah beberapa jenis usaha bisnis para mantan atlet bulu tangkis yang sukses:

Susi-Alan

Siapa yang tak kenal dengan legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti. Bersama dengan suaminya yang juga seorang atlet bulu tangkis, Alan Budikusuma, Susi Susanti berusaha membangun sebuah bisnis untuk masa depan anak-anaknya. Meskipun ia sukses dalam dunia olahraga, namun ia dan sang suami tidak berharap anak mereka juga ikut menjadi atlet karena menurutnya atlet adalah profesi yang singkat.

Ia dan sang suami membangun banyak bisnis dan mengalami banyak kegagalan pula. Mulai dari usaha jual beli kendaraan bermotor hingga distributor raket asal Jepang. Namun akhirnya usaha mereka memproduksi raket buatan sendiri yang diberi nama Astec berhasil. Bahkan kini raket buatan mereka telah diekspor ke luar negeri.

Harijanto Arbi

Harijanto Arbi adalah salah satu mantan atlet bulu tangkis dengan segudang prestasi yang juga memutuskan untuk berkecimpung dalam dunia bisnis. Ia membangun sebuah perusahaan yang menyediakan berbagai macam peralatan badminton atau bulu tangkis seperti raket, bola kok, kaos olahraga, sepatu olahraga, dan lainnya.

Usaha ini tidak ia bangun sendiri melainkan hasil kerjasama dengan rekan sesama atlet, Fung Permadi. Usaha yang ia bangun sejak tahun 2002 ini kini telah berhasil menembus pasar global hingga ke Perancis, Jerman, hingga Australia.

Rudi Hartono

Mantan atlet bulu tangkis yang sudah cukup tua ini ternyata benar-benar bijak dan cerdas dalam mempersiapkan masa tuanya. Ia kini telah berhasil membangun usaha peternakan sapi perah di Sukabumi. Ia juga memiliki usaha sebagai agen resmi peralatan bulu tangkis yang mempunyai banyak klien.

Liliyana Natsir

Atlet yang baru saja mengumumkan pensiunnya baru-baru ini ternyata telah lama mempersiapkan usaha untuk bekal masa depannya. Ia kini telah memiliki bisnis pijat refleksi dan money changer. Usaha yang telah ia bangun sejak 3 tahun lalu ini sukses besar sehingga ia tidak kebingungan soal biaya kehidupannya kelak.

Itulah sederet mantan atlet yang sukses dalam bisnisnya. Memang tidak semua atlet bernasib baik seperti mereka. Namun hal yang terpenting adalah kita tidak boleh terlalu berlama-lama dalam zona nyaman karena suatu hari kita harus mempersiapkan segalanya untuk masa depan yang sesungguhnya.

2 July 2019 0 comment

Bulu Tangkis

Kemeriahan Indonesia Open 2019 yang Semakin Milenial

by Adara Almarinah 2 July 2019

written by Adara Almarinah

Indonesia Open 2019 yang akan disponsori oleh Blibli, sebuah perusahaan e-commerce yang besar menjadi berita hangat di berbagai media. Sebagaimana diketahui, bulu tangkis di Indonesia merupakan salah satu olahraga yang sangat diminati. Bahkan Indonesia selalu berhasil meraih gelar di berbagai ajang bulu tangkis bergengsi dunia.

Indonesia juga selalu jadi panutan dan contoh bagi negara lain dalam menyelenggarakan turnamen bulu tangkis dunia. Begitu pula dengan penyelenggaraan Indonesia Open tahun ini dimana akan diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 21 Juli 2019 di Istora Senayan, Jakarta. Namun ada yang berbeda dari penyelenggaraan ajang bulu tangkis bergengsi kali ini. Tema yang diusung oleh pihak panitia bukan hanya sekedar tentang olahraga, namun juga mengusung tema ‘art’.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Achmad Budiarto, tema yang diusung kali ini adalah ‘sport art teinment’. Perbedaan tema ini tidak menyebabkan unsur olahraga hilang sama sekali, justru penambahan tema di dalam Indonesia Open 2019 kali ini akan membuat penonton semakin betah berada di area Istora Senayan, Jakarta.

Selama Indonesia Open 2019 berlangsung, para pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai fasilitas menarik lainnya, seperti food festival, relax zone, art installation, pertunjukkan seni, dan berbagai macam produk souvenir. Berbagai fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung selama Indonesia Open 2019 berlangsung. Tema ini akan membuat suasana Indonesia Open 2019 menjadi lebih ramah keluarga.

Tak hanya sekedar menyediakan berbagai fasilitas dan tema yang unik dan menarik saja, hadiah yang ditawarkan dalam Indonesia Open 2019 kali ini juga bernilai fantastis. Total hadiah yang ditawarkan dalam Indonesia Open 2019 kali ini mencapai 17 miliar rupiah. Jumlah ini merupakan jumlah hadiah terbesar selama tur BWF berlangsung.

Sedangkan harga tiket untuk bisa menikmati pertandingan Indonesia Open 2019 adalah sebagai berikut:

Kelas VIP harga tiket mulai dari Rp 100 ribu
Kelas 1: mulai dari Rp 50 ribu
Kelas 2: Rp 25 ribu
Tiket Terusan Kelas Red Class: Rp 1,1 juta
Tiket Terusan Kelas Blue Class: Rp 2,1 juta

Tim Indonesia sendiri telah mempersiapkan diri dengan sangat matang. Kepala bidang Bina Prestasi PBSI, Susi Susanti, menegaskan bahwa tahun ini tim Indonesia akan kembali mengulang kesuksesan di tahun lalu dan mendapatkan gelar juara minimal satu.

2 July 2019 0 comment

Bulu Tangkis Featured

Blibli Indonesia Open 2019 : Indonesia Berharap Tiga Sektor Ini Mampu Sumbang Kemenangan

by Syara 16 June 2019

written by Syara

Turnamen Super 1000 Blibli Indonesia Open akan kembali digelar dalam waktu dekat. Dalam waktu sebulan para penggemar bulu tangkis akan kembali dihibur oleh aksi memukai atlet kesayangannya di lapangan. Blibli Indonesia Open rencananya akan digelar pada 16 – 21 Juli 2019 di Istora Senayan Gelora Bung Karno.

Pada kesempatan kali ini Indonesia tentunya kembali berharap banyak pada tiga sektor. Ketiga sektor tersebut adalah sektor ganda putra, tunggal putra dan ganda campuran. Tanpa bermaksud memandang sebelah mata sektor ganda putri dan tunggal putri, namun jika melihat peluang yang ada kans sektor ganda putra, tunggal putra dan ganda campuran memang cukup tinggi untuk meraih kemenangan.

Sektor ganda putra tentu masih berharap banyak pada Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo. Pasangan peringkat satu dunia ini dianggap masih sulit ditembus oleh lawan – lawannya. Apalagi pasangan pelapisnya yang sangat mampu untuk diandalkan. Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto terbukti mampu menjadi pelapis yang disegani oleh lawan.

Sementara itu di sektor tunggal putra dan ganda campuran, progress positif pada kedua sektor tersebut akhir – akhir ini membuat PBSI menaruh harapan yang besar.

Susy Susanti yang berbicara selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI yang dilansir dari badmintonindonesia.org menyatakan bahwa jika dilihat dari target yang ingin dicapai, peluang terbesar ada pada sektor ganda putra. Namun jika dilihat dari progres yang ada, sektor tunggal putra memiliki harapan walaupun memang belum begitu konsisten.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting memang menunjukkan progres yang positif. Jonatan berhasil menjuarai turnamen New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019. Sementara Anthony Ginting sukses menempati podium kedua di turnamen Singapore Open 2019 dan Australia Open 2019.

Sama halnya dengan sektor ganda campuran. Pasangan Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti dan pasangan Hafiz Faizal / Gloria Emanuelle Widjaja masih menjadi andalan Indonesia. Susy Susanti menyatakan bahwa kedua pasangan ganda campuran tersebut memiliki kans untuk menang apalagi dengan status sebagai tuan rumah.

Praveen Jordan / Melati Daeva baru saja menjadi runner up turnamen India Open, New Zealand dan Australia Open. Sementara pasangan Hafiz Faizal / Gloria Widjaja berhasil juara di Thailand Open 2018 dan berada di tempat kedua pada turnamen German Open 2019.

Sementara dari sektor ganda putri dan tunggal putri, Susy Susanti berkomentar bahwa sektor tunggal putri memang menjadi sektor yang masih ketinggalan dibandingkan sektor lainnya. Pihak PBSI terus melakukan segala cara untuk mendongkrak prestasi sektor tunggal putri.

Di sektor ganda putri tentunya pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu menjadi satu – satunya tumpuan. Apalagi pada turnamen Australia Open lalu, Greysia / Apriyani berhasil balas dendam dengan mengalahkan pasangan Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara. Sebelumnya Greysia / Apriyani kalah saat keduanya bertemu di ajang Piala Sudirman lalu.

16 June 2019 0 comment

Bulu Tangkis Featured

Rivalitas Lee Chong Wei Dan Lin Dan Yang Menaikkan Gengsi Bulu Tangkis

by Syara 16 June 2019

written by Syara

Lee Chong Wei baru saja secara resmi memutuskan mundur dari dunia yang telah membesarkan namanya. Lee Chong Wei gantung raket menyusul pertimbangan penyakit yang dideritanya. Lee Chong Wei diketahui menderita kanker hidung dan telah mendapatkan perawatan intensif serta telah melalui proses pemulihan yang cukup lama.

Atas saran dari tim dokternya yang meminta Lee Chong Wei tidak lagi melakukan aktivitas fisik yang intens dan menguras tenaga seperti berlatih, Lee Chong Wei pun memutuskan untuk pensiun dari bulu tangkis.

Lewat konferensi pers yang digelar pada tiga hari lalu tepatnya pada Kamis (13/06/2019), Lee Chong Wei dengan berlinang air mata mengumumkan mengakhiri karir bulu tangkis yang telah dijalaninya selama 19 tahun.

Pasca mundurnya Lee Chong Wei, banyak penggemar yang bertanya-tanya tentang Lin Dan. Apakah Lin Dan akan mengikuti jejak Lee Chong Wei ataukah masih terus berjuang walaupun ditinggal mundur oleh sahabat sekaligus lawannya.

Bagi para penggemar bulu tangkis, tentu tidak asing dengan rivalitas abadi antara dua legenda hidup bulu tangkis, Lin Dan dan Lee Chong Wei. Super Dan, julukan Lin Dan, dikenal sebagai lawan tangguh bagi The Mighty Lee Chong Wei di lapangan. Namun di luar lapangan, keduanya dikenal sebagai sahabat.

Sepanjang karir keduanya telah bertemu sebanyak 40 kali. Dari 40 kali pertemuan tersebut, Lin Dan masih unggul jauh dengan 28 kemenangan atas Lee Chong Wei. Keduanya terakhir bertemu saat ajang All England 2018 lalu di babak perempat final. Lee Chong Wei kembali mengaku kalah dari Lin Dan dalam dua set langsung dengan skor 21 – 16, 21 – 17.

Saat Lee Chong Wei diketahui menderita kanker hidung, banyak pebulu tangkis dunia yang menyatakan keprihatinannya dan mendoakan yang terbaik bagi Lee Chong Wei. Tak terkecuali Lin Dan. Lin Dan mengaku khawatir dengan kondisi Lee Chong Wei dan mengharapkan kesembuhan untuknya.

Beberapa saat setelah mengetahui kabar berita tentang keputusan Lee Chong Wei untuk gantung raket, Lin Dan kembali memberikan komentar terkait hal tersebut. Lewat sosial medianya Lin Dan menyatakan bahwa kini dirinya bermain sendiri tanpa Lee Chong Wei di lapangan.

Menanggapi pernyataan Lin Dan di sosial medianya, Lee Chong Wei berharap agar Lin Dan mampu mewujudkan mimpinya untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Diketahui Lin Dan masih harus bersaing dengan Chen Long dan Shi Yuqi agar bisa lolos ke kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Lee Chong Wei memang menyatakan penyesalannya karena belum mampu memenangkan medali emas Olimpiade. Selama ini Lee Chong Wei baru mengumpulkan tiga medali perak Olimpiade. Sama halnya dengan Kejuaraan Dunia. Prestasi terbaik Lee Chong Wei untuk turnamen Grand Slam adalah memenangkan All England sebanyak empat kali.

Lain halnya dengan Lin Dan. Prestasi Lin Dan di ajang Grand Slam sangat gemilang. Lin Dan sukses 2 kali merebut medali emas Olimpiade, 5 kali Juara Dunia, dan 5 kali juara All England. Catatan kemenangannya ini sekaligus mencatatkan namanya sebagai satu – satunya pemain tunggal putra yang mampu meraih semua gelar turnamen super grand slam.

Namun walaupun belum berhasil berbicara banyak di turnamen super grand slams, catatan prestasi Lee Chong Wei tidak bisa dipandang sebelah mata.

Lee Chong Wei sukses memenangi super series terbanyak dengan 69 gelar, termasuk didalamnya rekor 46 Super Series/Premier. Serta mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra yang mampu berada di peringkat 1 dunia terlama dan paling konsisten dengan catatan waktu selama 367 minggu.

16 June 2019 0 comment

Bulu Tangkis Internasional Featured

Zheng Siwei / Huang Ya Qiong, Masih Menjadi Momok Bagi Lawan Di Sektor Ganda Campuran Bulu Tangkis

by Syara 15 June 2019

written by Syara

Zheng Siwei bersama rekannya Huang Yaqiong saat ini menjadi momok menakutkan bagi para atlet bulu tangkis dunia di sektor ganda campuran. Perpaduan keduanya yang mampu memadukan teknik defensif dan serangan yang mematikan sering kali membuat lawan putus asa mencari celah kelemahan keduanya.

Sejak memasuki tahun 2018, Zheng Siwei dipatenkan bersama dengan pasangan barunya Huang Yaqiong. Beberapa tahun sebelumnya Zheng Siwei dikenal sebagai rekan duet Chen Qing Chen di lapangan.

Zheng Siwei memang pemain spesialis ganda. Selain bermain di nomor ganda campuran, Zheng Siwei juga bermain di ganda putra. Walaupun karirnya lebih moncer di ganda campuran. Nomor inilah yang membuat Zheng Siwei dikenal luas dan dikagumi banyak penggemar bulu tangkis dunia.

Beberapa pemain sempat merasakan kesempatan berpasangan dengannya. Mereka adalah Huang Kai Xiang (MD), Liu Yuchen (MD), Jia Yi Fan (XD), Chen Qing Chen (XD), He Jiaxin (XD), He Ji Ting (MD), Li Yinhui (XD), Liu Cheng (MD), Lu Kai (MD), Tan Qiang (MD), Hong Wei (MD), Li Jun Hui (MD), Fu Haifeng (MD), Wang Yi Lyu (MD), dan Huang Ya Qiong (XD).

Dari sekian banyak nama yang pernah berpasangan dengan Zheng Siwei, ada dua nama yang dikenal luas sebagai pasangan patennya yaitu Chen Qing Chen dan Huang Ya Qiong. Keduanya bersama dengan Zheng Siwei bermain di nomor ganda campuran.

Zheng Siwei dan Huang Yaqiong memulai tahun 2018 dengan berada di peringkat 46 dunia. Seiring berjalannya waktu, keduanya berhasil membuktikan bahwa keputusan untuk menduetkan mereka bukan langkah yang salah. Hanya dalam beberapa bulan keduanya berhasil menembus lima besar dunia dan merangsek hingga stabil di peringkat satu dunia.

Bersama dengan Huang Ya Qiong, Zheng Siwei merajai sektor ganda campuran di sepanjang tahun 2018 dan tahun ini. Hanya turnamen Malaysia Masters, All England Open, dan BWF World Tour Finals tahun lalu yang lepas dari tangan keduanya. Mereka hanya berhasil menempati podium kedua di tiga turnamen tersebut.

Membuka tahun 2019 ini, Zheng Siwei dan Huang Ya Qiong berhasil merebut gelar All England Open setelah mengalahkan pasangan juara bertahan Yuta Watanabe / Arisha Higashino dalam dua set langsung.

Berbeda dengan Huang Ya Qiong, saat dipasangkan dengan Chen Qing Chen, Zheng Siwei butuh waktu agak lama untuk merasakan puncak kejayaan. Mereka harus merangkak perlahan hingga pada penghujung akhir tahun 2016 peringkat keduanya semakin menunjukkan progres positif. Hingga pada tahun 2017 menjadi puncak kejayaan keduanya dengan menempati posisi pertama peringkat dunia sebelum resmi dipisahkan.

Berbeda dengan nomor ganda campuran yang mengharumkan namanya, pada nomor ganda putra Zheng Siwei kurang berbicara banyak. Walaupun beberapa kali saat bermain di nomor ganda putra Zheng Siwei berhasil meraih gelar juara diantaranya Asian Junior Championships tahun 2014 dan 2015 serta meraih runner – up di Malaysia Open 2017 bersama Fu Haifeng saat dikalahkan pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo.

15 June 2019 0 comment

Bulu Tangkis Internasional Featured

Selamat Ulang Tahun Carolina Marin

by Syara 15 June 2019

written by Syara

Selamat ulang tahun Carolina Marin. Suporter bulu tangkis Indonesia sudah sangat akrab dengan pemain tunggal putri asal daratan Eropa ini. Teriakannya yang khas saat berhasil mencetak poin di lapangan telah menjadi cirinya sendiri. Carolina Marin memang kerap berteriak lantang saat berhasil menambah angka. Entah kegirangan atau menyemangati diri sendiri.

Pemain bernama asli Carolina Maria Marin Martin ini dilahirkan di Huelva, Spanyol pada 15 Juni 1993 silam. Awalnya Marin adalah seorang penari Flamenco.

Marin pertama kali mengenal bulu tangkis ketika melihat temannya bermain bulu tangkis. Sejak saat itu Marin merasa tertarik dan mencoba berlatih serius. Keseriusannya diwujudkan dengan bergabung di klub IES La Orden yang terletak di tempat kelahirannya.

Tahun 2009 menjadi awal karir profesionalnya. Pemain kidal ini pertama kali memenangkan kejuaraan internasionalnya saat berhasil meraih medali perak di European Junior Championships. Masih di tahun yang sama Marin berhasil meraih medali emas untuk ajang European U-17 Junior Championships. Irish International 2009 menjadi turnamen pertama yang dimenangkannya.

Di usianya yang baru 21 tahun di tahun 2014 lalu, Marin menjadi pebulutangkis Eropa termuda yang berhasil memenangkan ajang BWF World Championships. Saat itu Marin bertemu tunggal putri Cina, Li Xuerui, di final. Marin sekaligus menjadi pemain Spanyol pertama dan bersama Lene Koppen (1977) dan Camilla Martin (1999) menjadi salah satu pebulutangkis putri Eropa yang memenangkan ajang tersebut.

Gelar Super Series pertamanya diraih saat dirinya keluar sebagai juara All England 2015. Di tahun yang sama Marin kembali mempertahankan gelar BWF World Championshipsnya setelah mengalahkan Saina Nehwal di babak final. Gelar Super Series lainnya seperti Malaysia Open, Australian Open, French Open dan Hong Kong Open turut berhasil Marin bawa pulang.

Pencapaian gemilang di tahun 2015 tampaknya belum memuaskan Marin. Setahun kemudian, di ajang pesta olahraga terbesar, Olimpiade Rio Brazil, Marin berhasil memenangkan medali emas setelah bertarung tiga set melawan wakil India, P. V Sindhu.

Sayangnya tahun 2017 Marin harus menderita cedera dan terpaksa batal berpartisipasi dalam ajang Dubai World Superseries Finals. Marin menderita cedera pinggul saat melawan Michelle Li yang memaksanya harus mundur dari pertandingan tersebut.

Pasca cedera, Marin kembali ke lapangan. Awal tahun 2018 Marin kembali memenangkan gelar European Championshipsnya untuk keempat kalinya.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya di bulan Agustus, Marin mencatatkan sejarah sebagai pebulutangkis putri pertama yang memenangkan turnamen BWF World Championships sebanyak tiga kali. Di ajang tersebut Marin berhasil memupuskan harapan P. V Sindhu dalam dua set langsung.

Tahun ini tampaknya bukan tahun Carolina Marin. Awal tahun Marin harus dihadapkan dengan cedara parah saat bertemu Saina Nehwal di ajang Daihatsu Indonesia Masters Januari lalu. Marin bahkan harus menjalani operasi rekonstruksi ACL (Anterior Cruciate Ligament) di Spanyol.

Cedera tersebut memaksanya istrahat total beberapa bulan belakangan dan melewatkan banyak turnamen. Semoga setelah menempuh proses pemulihan yang menunjukkan progres menggembirakan, Marin dapat segera kembali ke lapangan dan meramaikan persaingan pebulutangkis putri.

15 June 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts