Bersepeda adalah salah satu cara yang tepat untuk dilakukan guna menjaga kesehatan tubuh. Olahraga yang lebih banyak mengandalkan kekuatan kaki ini, selain dapat menjaga daya tahan tubuh ternyata juga dapat digunakan sebagai hiburan yang menyenangkan. Tak heran jika banyak orang yang lebih memilih melakukan olahraga bersepeda dibandingkan jenis olahraga yang lainnya.
Selain manfaatnya yang begitu besar untuk menjaga stamina tubuh, bersepeda juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka yang tidak terbiasa melakukannya. Rasa capek, lelah, bahkan nafas yang bersengal-sengal tentu akan dirasakan. Apalagi jika jarak yang ditempuh lumayan jauh atau bahkan memiliki lintasan yang menanjak tajam.
Tidak hanya masalah pernafasan saja, seringkali mereka juga merasakan pusing dan mual. Jika hal tersebut sudah terjadi, tentu kekuatan tubuh akan menurun dan menyebabkan kegiatan bersepeda jadi terganggu. Untuk menghindari masalah tersebut, tentu teknik dan cara bernafas ketika bersepeda harus anda pahami. Tak hanya cara bernafas saat berlari saja yang perlu diketahui, ada pula beberapa cara mengatur nafas saat bersepeda dengan baik dan benar, terutama untuk anda yang suka bersepeda dengan jarak tempuh yang jauh.
Latihan Bernafas dengan Diafragma
Saat melakukan olahraga bersepeda tentu pengaturan nafas harus dilakukan sebaik mungkin. Tidak berbeda jauh dengan olahraga lainnya, pengaturan nafas menggunakan diafragma sangatlah disarankan. Bernafas menggunakan diafragma selain dapat melatih kardio, juga dapat menjaga keseimbangan tubuh agar tidak cepat lelah. Terutama ketika melakukan ayuhan sepeda dengan jarak yang lumayan jauh atau bahkan dijalanan yang menanjak.
Melatih bernafas menggunakan diafragma ketika bersepada selain dapat mengurangi rasa lelah yang berlebih, ternyata juga dapat membantu meningkatkan stamina tubuh. Bahkan menurut penelitian, 80% bernafas menggunakan diafragma ketika berolahraga dapat mengoptimalkan fungsi pernafasan serta dapat meningkatkan daya tubuh lebih fit.
Cara yang dapat anda lakukan adalah dengan melakukan pola hitungan bernafas dua-dua. Misalnya saja anda dapat melakukan tarikan dan hembusan nafas dengan hitungan 2 x 2. Jika pola ini sudah terbiasa untuk anda lakukan, maka tingkatkan untuk melakukan pola hitungan bernafas tiga-tiga dan selanjutnya empat-empat.
Mengatur Ritme Kecepatan
Cara mengatur nafas saat bersepeda selanjutnya adalah dengan mengatur ritme kecepatan ayuhan kaki. Hal ini perlu diperhatikan bagi para pecinta olahraga sepeda, dimana kekuatan kaki saat mengayuh sangat berpengaruh pada irama pernafasan yang anda lakukan. Semakin cepat ayuhan yang dilakukan, maka semakin banyak pula oksigen yang anda butuhkan. Hal ini tentu berpengaruh pada daya tahan tubuh terutama ketika bersepada dalam jarak yang jauh.
Jika hal tersebut tidak ingin anda alami, apalagi sampai merasakan pusing ataupun mual. Maka cara yang harus anda lakukan adalah dengan mengatur gigi kecepatan sepeda baik pada bagian depan maupun belakang. Saat melalui jalanan lurus tanpa tanjakan, maka ubahlah posisi gigi ke bagian yang paling tinggi. Begitu pula sebaliknya, ketika melalui tanjakan yang lumayan tajam maka silahkan untuk mengubah posisi gigi ke bagian yang paling rendah atau gigi 1.
Pengaturan gigi sepeda sangat penting untuk anda lakukan. Karena jika lintasan yang dilalui dirasa berat, tentu akan banyak tenaga yang habis terkeluarkan. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada fase pernafasan anda sehingga nafas akan terasa lebih berat atau ngos-ngosan.
Menjaga Keseimbangan
Keseimbangan tubuh tentu tidak hanya dilakukan pada olahraga renang saja seperti halnya cara agar tidak tenggelam saat berenang. Namun juga harus dilakukan pada jenis olahraga lainnya seperti bersepada. Menjaga keseimbangan tubuh saat bersepada akan berpengaruh pada pernafasan yang anda lakukan. Dimana semakin kuat ayuhan yang dilakukan, maka akan semakin besar pula pernafasan yang anda lakukan. Hal tersebut tentu membuat keseimbangan tubuh menjadi tidak terjaga dan anda menjadi cepat lelah.
Untuk mengatur pernafasan saat bersepeda, tentu sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Anda harus dapat memporsir seberapa besar kekuatan tubuh anda yang dapat dikeluarkan ketika melalui jalanan yang panjang ataupun saat melalui tanjakan. Agar nantinya tubuh tetap kuat dan stamina tetap terjaga.
Atur Posisi Badan dengan Condong Ke Depan
Ketika bersepeda dalam jarak yang lumayan jauh tentu rasa capek dan lelah tidak dapat dipungkiri. Apalagi saat melintasi jalanan pegunungan yang menanjak. Hal tersebut akan terus bertambah ketika anda tidak tahu bagaimana teknik dan cara mengatur pernafasan saat bersepeda dengan benar. Agar rasa capek dan lelah dapat diminimalisir tentu ada cara yang dapat anda lakukan. Misalnya saja dengan mengatur posisi badan dengan condong ke depan.
Posisi badan yang condong ke depan tentu akan mengurangi beban tubuh yang berlebih. Dimana beban tubuh akan disokong dengan kekuatan tangan yang berada disetir sepeda. Dengan beban yang semakin ringan tentu kekuatan kaki tidak terlalu banyak dikeluarkan dan nafas pun menjadi lebih stabil. Anda dapat melakukan posisi seperti ini ketika melalui jalanan yang panjang.
Fokuskan Pada Kekuatan Ayuhan Kaki
Masih berkaitan dengan point nomor 4, dimana pengaturan nafas saat melakukan olahraga bersepeda dapat anda lakukan dengan mengatur posisi badan dengan condong ke depan. Dengan posisi badan semacam ini, maka kekuatan kaki saat mengayuh sepeda akan terasa lebih ringan. Jika hal tersebut sudah anda lakukan, maka anda pun tinggal fokus pada kekuatan ayuhan kaki untuk melewati treck demi treck yang ada di depan mata.
Beristirahat Untuk Meringankan Pernafasan
Jika anda sudah merasa kehabisan nafas, tentu cara yang paling tepat dilakukan adalah melakukan istirahat sejenak untuk mengembalikan nafas yang mulai menipis. Istirahat selain dapat menghilangkan rasa capek dan lelah ketika bersepeda, juga dapat mengembalikan stamina tubuh sehingga nafas pun tidak lagi ngos-ngosan. Ingat, jangan memaksakan diri jika nafas sudah mulai berkurang.
Dengan cara mengatur nafas saat bersepeda di atas, maka olahraga yang mengandalkan kekuatan kaki ini dapat anda lakukan dengan pola pernafasan yang jauh lebih stabil. Ini menjadi salah satu bagian dari cara bersepeda yang baik dan benar. Selain itu rasa capek dan lelah pun juga dapat anda minimalisir sehingga waktu untuk beristirahat pun juga dapat anda kurangi sebanyak mungkin. Semoga cara di atas dapat menjadi referensi terbaik untuk anda yang suka dengan olahraga bersepeda.