Tag:

bulu tangkis

Singapore Open 2019: Catatan Hari Ketiga, Partai Perang Saudara Di Ganda Campuran

by Syara 12 April 2019

written by Syara

Turnamen Singapore Open 2019 telah memasuki hari keempat pada Jumat (12/04/2019). Setelah sebelumnya pada Kamis (11/04/2019) kemarin telah berlangsung beberapa partai yang mempertemukan para wakil Indonesia.

Laga perang saudara kembali tersaji pada Kamis kemarin. Pasangan sektor ganda campuran Ricky Karandasuwardi / Pia Zebadiah Bernadet harus bertemu dengan sesama rekan senegara pasangan Ronald / Annisa Saufika.

Pasangan Ronald / Annisa Saufika yang pada partai sebelumnya mengalahkan pasangan unggulan kedelapan asal Cina, He Jiting / Du Yue harus berbesar hati dihentikan langkahnya oleh kompatriotnya sendiri.

Ronald / Annisa harus mengakui keunggulan pasangan Ricky / Pia dalam tiga set dengan skor 12 – 21, 21 – 13, dan 21 – 16. Ricky / Pia kemudian akan menghadapi pasangan asal Malaysia, Tan Kian Meng / Lai Pei Jing. Ricky / Pia tidak boleh lengah dengan pasangan asal Malaysia tersebut karena merekalah yang mengkandaskan langkah unggulan kedua turnamen asal Jepang Yuta Watanabe / Arisa Higashino.

Masih di partai ganda campuran, ada pasangan Hafiz Faizal / Gloria Emanuelle Widjaja yang menjadi unggulan kedua turnamen harus berhadapan dengan pasangan Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari. Pasangan Hafiz / Gloria melaju mulus ke babak perempat final setelah mengalahkan Rinov / Pitha dengan skor 21 – 7, 21 – 11.

Sayangnya keberhasilan pasangan Ricky / Pia dan Hafiz / Gloria tidak diikuti oleh pasangan Praveen Jordan / Melati Daeva setelah kedunya digagalkan oleh pasangan nomor 1 dunia asal Cina, Zheng Siwei / Huang Yaqiong.

Selain pasangan dari sektor ganda campuran, sektor lain pun berhasil meloloskan wakilnya. Namun ada pula yang gagal. Sektor ganda putri yang diwakili oleh pasangan Yulfira Barkah / Jauza Fadhila Sugiarto gagal ke babak selanjutnya setelah dihentikan pasangan unggulan ketiga asal Jepang Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara.

Sektor tunggal putri yang hanya menyisakan satu wakilnya, Ruselli Hartawan pun gagal melaju setelah dikalahkan pemain unggulan ketujuh wakil Korea Selatan, Sung Ji Hyun.

Sementara itu kabar baik dipersembahkan oleh para wakil Indonesia di sektor ganda putra dan tunggal putra. Pasangan Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan yang menjadi unggulan keempat turnamen mengalahkan pasangan tangguh asal Korea Selatan, Kim Gi Jung / Lee Yong Dae. Kim / Lee dikalahkan hanya dalam 37 menit dengan skor 21 – 14, 21 – 17.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo serta pasangan Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto mengikuti langkah senior mereka lolos ke babak perempat final. Marcus / Kevin mengalahkan pasangan asal Cina, He Jiting / Tan Qiang dalam dua set langsung. Sementara Fajar / Rian mengalahkan pasangan asal Malaysia, Chooi Kah Ming / Low Juan Shen pun dengan dua set langsung.

Dari sektor tunggal putra, ada wakil kebanggaan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie yang bersama – sama melaju ke babak selanjutnya. Ginting berhasil membalaskan dendamnya setelah kalah di turnamen Malaysia Open 2019 lalu melawan Kenta Nishinoto. Jonathan Christie berhasil memperbesar keunggulan head to headnya menjadi 4 – 0 melawan pemain asal Malaysia, Lee Zii Jia.

12 April 2019 0 comment

Bulu Tangkis Internasional Featured

Daftar Pemain Unggulan Yang Angkat Koper Lebih Awal Di Turnamen Singapore Open 2019

by Syara 11 April 2019

written by Syara

Beberapa pemain unggulan turnamen Singapore Open harus rela angkat koper lebih awal. Hari kedua turnamen, Rabu (10/04/2019), tercatat ada empat pemain berstatus unggulan yang tidak mampu melanjutkan perjuangannya ke babak selanjutnya.

Sayaka Takahashi, wakil sektor tunggal putri asal Jepang menjadi pemain pertama yang kembali pulang kenegaranya. Sayaka Takahashi harus menyerah kalah dari pemain asal Cina dengan status non unggulan, Li Xuerui. Takahashi, unggulan kedelapan turnamen, kalah dalam dua set langsung dengan skor 21 – 13, 21 – 16. Keduanya hanya melakoni pertandingan selama 37 menit.

Berstatus sebagai pemain unggulan memang tidak menjamin seorang Sayaka dapat lolos dengan mudah. Bertemu dengan Li Xuerui di babak awal semakin menyulitkan langkah Sayaka ke babak selanjutnya. Pasalnya Li Xuerui secara head to head jauh unggul dibandingkan Sayaka. Kemenangan Li Xuerui atas Sayaka di ajang ini menjadikan head to head keduanya 4 – 1 untuk keunggulan Li Xuerui.

Nasib yang sama juga dialami oleh pemain wakil sektor tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Tommy Sugiarto yang saat ini berada di peringkat 14 dunia harus rela dikalahkan wakil Cina, Lu Guangzu, peringkat 19 dunia.

Tommy Sugiarto berstatus pemain unggulan kedelapan turnamen tidak mampu mengungguli permainan sang lawan yang berstatus non unggulan. Walaupun terlihat Tommy cukup membuat repot sang lawan namun pada akhirnya perjuangan Tommy harus terhenti dalam dua set dengan skor 21 – 17, 21 – 18.

Kekalahan Tommy Sugiarto dari Lu Guangzu memperburuk catatan head to head keduanya menjadi 2 – 0 dengan keunggulan untuk Lu Guangzu.

Selain di sektor tunggal putri dan sektor tunggal putra, sektor ganda campuran pun mengalami hal yang sama. Pasangan top dunia peringkat 3, Yuta Watanabe / Arisa Higashino kembali gagal untuk merasakan podium juara setelah dikalahkan pasangan non unggulan asal Malaysia, Tan Kian Meng / Lai Pei Jing.

Yuta / Arisa berjuang keras merebut poin dari pasangan Malaysia. Kedua pasangan ini bermain hingga satu jam lebih enam menit dalam tiga set pertandingan. Sayangnya Yuta / Arisa hingga saat ini memang belum mampu menemukan celah kelemahan pasangan asal Malaysia.

Pertemuan kedua pasangan tersebut di ajang turnamen Singapore Open 2019 ini adalah untuk yang ketiga kalinya. Dan dalam tiga kali pertemuan tersebut, Yuta / Arisa belum pernah sama sekali memetik kemenangan. Head to head mereka tercatat 3 – 0 untuk keunggulan pasangan Malaysia.

Status sebagai unggulan kedua turnamen dan peringkat 3 dunia ternyata belum mampu mematahkan perlawanan pasangan Malaysia yang saat ini bertengger di peringkat 26 dunia.

Masih di sektor ganda campuran, selain pasangan Yuta / Arisa yang harus tersingkir lebih awal, masih ada pasangan unggulan lainnya yang turut mengikuti jejak Yuta / Arisa. Pasangan asal Cina, He Jiting / Du Yue, dengan status unggulan kedelapan turnamen tidak mampu melaju ke babak selanjutnya setelah dikalahkan pasangan non unggulan asal Indonesia, Ronald / Annisa Saufika.

Ajang Singapore Open 2019 menjadi pertemuan kedua mereka. Sebelumnya kedua pasangan tersebut bertemu di ajang Malaysia Open 2018 dimana pertandingan dimenangkan oleh He Jiting / Du Yue.

Ronald / Annisa Saufika berhasil menyamakan kedudukan head to head dengan catatan 1 – 1 setelah memenangkan laga yang berlangsung dalam 3 set dalam waktu kurang dari sejam.

11 April 2019 0 comment

Bulu Tangkis Internasional Featured

Ronald / Annisa Kandaskan Perjuangan Unggulan Kedelapan Turnamen Singapore Open 2019

by Syara 10 April 2019

written by Syara

Hari kedua turnamen Singapore Open 2019 memberikan beberapa kejutan bagi para penggemar olahraga bulu tangkis khususnya fans asal Indonesia. Setelah sebelumnya pada hari pertama turnamen ini digelar, para fans bulutangkis Indonesia harus menerima kenyataan jika beberapa partai saling mempertemukan para wakil Indonesia.

Di hari kedua pelaksanaan, setidaknya ada kabar baik bagi para bulu tangkis mania Indonesia. Indonesia berhasil meloloskan setidaknya sembilan wakil dari berbagai sektor melaju ke babak selanjutnya.

Namun tidak hanya itu, ada hal yang tentunya akan menarik perhatian para fans tanah air. Di sektor ganda campuran, pasangan Indonesia yang tidak diunggulkan, Ronald / Annisa Saufika berhasil mengkandaskan perjuangan pasangan asal Cina dengan status unggulan kedelapan turnamen, He Jiting / Du Yue.

Berada pada peringkat 29 dunia, Ronald / Annisa harus menghadapi pasangan Cina yang saat ini berada pada peringkat 13 dunia. Pertemuan keduanya pertama kali terjadi pada tahun lalu. Turnamen Celcom Axiata Malaysia Open 2018 yang digelar di Malaysia menjadi ajang yang mempertemukan keduanya untuk pertama kali. Sayangnya di turnamen tersebut Ronald / Annisa harus mengaku dalam dua set langsung.

Hampir setahun kemudian, di turnamen yang berhadiah total sebesar 355,000 USD ini keduanya kembali bertemu. Lewat permainan tiga gim, Ronald / Annisa berhasil balas dendam atas kekalahan keduanya di turnamen Malaysia Open 2018 lalu.

Di atas kertas pasangan Cina, He Jiting / Du Yue memang diunggulkan. Status keduanya sebagai unggulan kedelapan semakin menguatkan prediksi di atas kertas tersebut. Namun keadaan di lapangan sering kali tidak dapat diprediksi. Banyak faktor yang tentunya mempengaruhi.

Status unggulan pasangan Cina terlihat jelas saat di lapangan. Pada set pertama pertandingan, pasangan Cina terlihat cukup mendominasi jalannya pertandingan. Berulang kali pasangan Cina selalu berhasil menciptakan poin terlebih dahulu. Sementara pasangan Indonesia tampak kurang mampu mengimbangi. Namun pada menit – menit terakhir babak pertama keadaan berbalik, pasangan Indonesia mengejar ketertinggalan poin dan menutup set pertama dengan keunggulan 21 – 19.

Set kedua, keadaan tak dapat dikendalikan oleh pasangan Indonesia. Pasangan Cina benar – benar mendominasi pertandingan. Berada pada kondisi tertekan pasangan Indonesia seperti kehilangan fokus menghadapi keunggulan lawannya. Pasangan Cina berhasil memaksakan terjadinya rubber set dengan menutup set kedua dengan skor 21 – 11.

Jalannya pertandingan di set ketiga sedikit banyak berpihak pada pasangan Indonesia. Walaupun di menit – menit awal set ketiga pasangan Cina beberapa kali memberikan ancaman, pasangan Indonesia masih mampu menjaga perolehan poin mereka. Set ketiga ditutup dengan skor 21 – 18 dan memastikan langkah pasangan Indonesia ke babak selanjutnya.

Selanjutnya pasangan Ronald / Annisa akan bertemu dengan pasangan Indonesia lainnya. Ronald / Annisa akan meladeni pasangan Ricky Karandasuwardi / Pia Zebadiah yang sebelumnya mengalahkan pasangan asal Singapura. Partai perang saudara ini akan menjadi pertemuan pertama kedua pasangan.

Siapapun yang menang, setidaknya Indonesia berhasil mengamankan satu tiket untuk sektor ganda campuran di babak selanjutnya yang akan digelar pada tanggal 12 April waktu setempat.

10 April 2019 0 comment

Bulu Tangkis Internasional Featured

Singapore Open 2019: Catatan Hari Kedua, Indonesia Loloskan Sembilan Wakilnya

by Syara 10 April 2019

written by Syara

Hari kedua turnamen Super 500 kembali digelar. Setelah di hari pertama meloloskan empat wakil Indonesia, yang diantaranya adalah pasangan Ricky Karandasuwardi / Angga Pratama, Marcus Gideon / Kevin Sanjaya, Yulfira Barkah / Jauza Fadhila, dan Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan, kini wakil Indonesia lainnya akan mencoba peruntungannya.

Pada hari kedua turnamen Singapore Open, beberapa wakil Indonesia dipastikan akan tampil. Mereka adalah pasangan Fajar Alfian / Rian Ardianto, Ricky Karandasuwardi / Angga Pratama, Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas, Gregoria Mariska, Lyanny Alessandra Mainaky, Fitriani, Jonathan Christie, Yulia Yosephin, Hafiz Faizal / Gloria Widjaja, Praveen Jordan / Melati Daeva, Anthony Ginting, Tommy Sugiarto, Ronald / Annisa, Alfian Eko / Marsheilla Gischa, dan Ricky Karandasuwardi / Pia Zebadiah.

Ricky / Angga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi. Sayangnya di hari kedua, keduanya terpaksa harus menjalani partai perang saudara melawan pasangan Fajar Alfian / Rian Ardianto. Fajar / Rian yang menjadi unggulan kedelapan turnamen berhasil memenangkan pertandingan dalam dua set langsung.

Pasangan ganda campuran Rinov / Pitha menjadi partai kedua untuk wakil Indonesia. Keduanya menghadapi pasangan asal Thailand, Nipitphon Phuangphuapet / Savitree Amitrapai. Hanya dalam waktu setengah jam, pasangan Rinov / Pitha berhasil mengkandaskan perjuangan lawannya dalam dua set langsung dengan skor 21 – 17, 21 – 17.

Di waktu yang sama dengan pertandingan Rinov / Pitha, ada wakil tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, yang menghadapi perwakilan Denmark, Mia Blichfeldt. Walaupun unggul secara peringkat dan head to head, Gregoria Mariska tidak mampu mempertahankan keunggulannya. Gregoria harus menyerah kalah untuk pertama kalinya dengan skor 21 – 16, 22 – 20.

Selain Gregoria Mariska, ada Lyanny Alessandra Mainaky yang turut bertanding di lapangan sebelah menghadapi pemain unggulan keempat asal India, Pusarla V. Sindhu. Sayangnya Sindhu memang masih terlalu kuat untuk ditaklukkan. Lyanny harus berbesar hati menerima kekalahan dengan skor yang cukup tragis 21 – 9, 21 – 7.

Wakil tunggal putri Indonesia lainnya, Fitriani, pun tidak mampu untuk memutus rantai kekalahan sektor tunggal putri. Berhadapan dengan pemain unggulan kelima turnamen asal Thailand, Ratchanok Intanon, Fitriani belum mampu membalas kekalahannya dari Ratchanok di pertemuan – pertemuan sebelumnya. Kekalahan Fitriani kali ini menjadikan rekor pertemuan keduanya 6 – 0 tentunya untuk keunggulan Ratchanok.

Ruselli Hartawan menjadi satu – satunya wakil sektor tunggal putri yang berhasil lolos ke babak berikutnya setelah berhasil mengalahkan pemain asal Singapura dalam tiga set permainan. Sebelumnya Yulia Yosephin mengikuti jejak Lyanny Mainaky dengan takluk dari pemain India lainnya, Saina Nehwal.

Sementara itu sektor tunggal putra dan ganda campuran setidaknya memberikan angin segar bagi tim Indonesia. Jonathan Christie dan Anthony Ginting berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah mengalahkan masing – masing pemain asal Thailand dan Cina Taipei.

Disusul kemudian pasangan ganda campuran Praveen Jordan / Melati Daeva, Ronald / Annisa, dan Ricky Karandasuwardi / Pia Zebadiah yang juga mengikuti jejak Christie dan Ginting ke babak selanjutnya.

Sayangnya pasangan ganda campuran lainnya Alfian / Marsheilla serta wakil sektor tunggal putra, Tommy Sugiarto gagal ke babak selanjutnya setelah dikalahkan masing – masing oleh pemain asal Cina dan Malaysia.

10 April 2019 0 comment

Bulu Tangkis

Malaysia Open 2019: Pesta Para Atlet Badminton Cina

by Adara Almarinah 7 April 2019

written by Adara Almarinah

Final Malaysia Open 2019 pun telah usai siang tadi. Pertandingan bulu tangkis yang berlangsung mulai tanggal 2 hingga 7 April 2019 ini menjadi salah satu pergelaran yang paling seru tahun ini.

Bagaimana tidak, sempat diwarnai dengan aksi saling kejar antar negara, namun pada babak final justru didominasi oleh atlet asal Cina. Tak tanggung-tanggung, para atlet Cina ini berhasil meraih empat gelar sekaligus, yakni tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Di tunggal putra, Lin Dan menjadi penyelamat bagi Cina. Ia berhasil memenangkan gelar juara tunggal putra setelah melawan saudaranya sendiri, Chen Long. Kemenangan ini sekaligus menjadi pemutus absennya Lin Dan berdiri di podium utama beberapa waktu ini. Skor yang didapatkannya adalah 9-21, 21-17, 21-11.

Sedangkan di nomor ganda putra ada Li Junhu dan Liu Yuchen yang jadi juaranya. Kedua putra kebanggaan Cina ini berjuang melawan pasangan asal Jepang, Takeshi Kamura dan Keigo Sonoda.

Berbeda dengan Lin Dan, Li Junhu dan Liu Yuchen hanya memerlukan dua set game untuk bisa memastikan diri menjadi juara. Dengan hasil akhir 21-12, 21-17, keduanya kembali ke Cina dengan kemenangan mutlak. Kekalahan pasangan asal Jepang ini juga membuat Jepang tidak membawa gelar apapun tahun ini di Malaysia Open.

Nasib yang sama juga dirasakan oleh pasangan ganda campuran asal Cina. Laga saudara sesama atlet Cina terjadi pada Wang Yilyu dan Huang Dongping melawan Zheng Siwei dan Huang Yaqiong. Laga ini dimenangkan oleh Zheng dan Huang hanya dalam 38 menit dengan skor 21-17 dan 21-13.

Gelar juara yang juga diangkut oleh pasangan ganda putri, Chen Qingchen dan Jia Yifan melawan Du Yue dan Li Yinhui. Nomor ganda putri yang dimenangkan oleh Chen dan Jia berhasil membuat mereka mempertahankan tren positif setelah menang di All England bulan lalu. Laga kali ini dimenangkan keduanya dengan skor 21-14 dan 21-15.

Sedangkan nomor tunggal putri tidak berhasil dibawa pulang oleh atlet Cina. Nomor ganda putri yang mempertemukan atlet asal Taiwan, Tai Tzu Yin dengan atlet asal Jepang, Akane Yamaguchi akhirnya dimenangkan oleh Tau Tzu Yin dengan skor 21-16 dan 21-19.

7 April 2019 0 comment

Bulu Tangkis

Pemijat di Balik Kesuksesan Para Atlet Badminton

by Adara Almarinah 7 April 2019

written by Adara Almarinah

Bulu tangkis memang merupakan olahraga yang terbilang cukup mudah dan ringan sehingga banyak masyarakat Indonesia yang menyukai olahraga yang satu ini. Tak hanya sebagai olahraga yang banyak digemari, Indonesia juga terkenal dengan atlet bulu tangkis yang sangat berprestasi.

Namun di balik banyaknya deretan prestasi para atlet bulu tangkis Indonesia, ada sosok yang sangat berperan penting dalam menggapai kesuksesan tersebut. Sosok itu adalah pemijat atlet bulu tangkis. Bukan sembarang pemijat, pemijat khusus atlet haruslah mengikuti pelatihan khusus hingga mendapatkan izin untuk bisa memijat para atlet bulu tangkis.

Di Indonesia, salah satu staf pemijat yang telah lama membantu para atlet adalah Sugiat. Staf pemijat dengan nama lengkap Sugiat Moeljono Sudarmo ini telah menjadi staf pemijat sejak tahun 1980-an. Ia telah membantu banyak atlet bulu tangkis Indonesia dalam persiapan hingga pengobatan selama pertandingan.

Sebelum menjadi staf pemijat, Sugiat terlebih dahulu menjalani pendidikan khusus sport massage dari Kementerian Pemuda dan Olahraga di tahun 1987. Setelah mendapatkan sertifikat khusus tersebut, Sugianto kini telah berhasil menjadi staf pemijat terbaik yang dimiliki oleh Indonesia selama 18 tahun di pelatnas PBSI.

Menjadi staf pemijat bagi para atlet bulu tangkis bukan hal yang mudah. Ada banyak suka suka yang ia lewati selama belasan tahun membantu para atlet dalam berbagai pertandingan di 30 negara, mulai dari ASEAN Games, BWF Tour, hinggal Olimpiade.

Menurut Sugianto, terdapat tiga hal utama yang perlu diperhatikan dalam sport massage yang akan membedakannya dari pijat lainnya. Pertama, pijatan sebelum pertandingan yang bertujuan untuk membuat otot menjadi lebih lentur sehingga tidak mudah cedera.

Kedua, pemijatan yang dilakukan setelah pertandingan. Pemijatan ini bertujuan untuk merelaksasi otot yang tegang setelah pertandingan. Atlet akan menjadi lebih mudah beristirahat jika mendapatkan pemijatan ini.

Yang terakhir adalah pemijatan ketika mendapat cedera. Atlet bulu tangkis sangat mudah menderita cedera, terutama pada bagian tangan dan kaki. Dengan adanya staf pemijat, maka cedera yang biasa dialami bisa diatasi oleh staf pemijat tanpa harus mendapatkan bantuan medis.

Namun meskipun dalam setiap pertandingan didampingi oleh staf pemijat, para atlet tetap harus rutin melakukan pemanasan sebelum bertanding dan melakukan pijat secara rutin agar tubuh tetap lentur dan tidak mudah mengalami cedera atau pegal-pegal.

7 April 2019 0 comment

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Ganda Campuran Indonesia Kalahkan Pasangan Cina Taipei

by Syara 21 March 2019

written by Syara

Hari kedua turnamen Orleans Masters 2019 telah bergulir. Sejak pagi pukul 09.00 waktu setempat pertandingan telah dimulai. Pertandingan diawali dengan laga yang mempertemukan pasangan unggulan pertama dari Inggris, Marcus Ellis / Lauren Smith melawan pasangan Indonesia Andika Ramadiansyah / Bunga Fitiani Romadhini.

Sayangnya pasangan ganda campuran Indonesia Andika / Bunga harus menyerah kalah dalam tiga set dengan skor 23 – 21, 19 – 21, 21 – 11. Kekalahan mereka cukup bisa dimaklumi pasalnya yang menjadi lawan keduanya adalah pasangan unggulan pertama turnamen peringkat 11 dunia saat ini. Sementara pasangan Andika / Bunga masih berada di peringkat 149 dunia.

Namun kekalahan pasangan Andika / Bunga di partai awal tidak menyurutkan langkah rekan – rekannya. Adalah pasangan Rehan Naufal Kusharjanto / Lisa Ayu Kusumawati yang bertanding pada pukul 10.30 waktu setempat berhasil memetik kemenangan atas pasangan asal Cina Taipei, Lu Chia Pin / Sung Shuo Yun.

Pasangan yang baru pertama kali bertemu ini harus melakoni tiga set permainan. Rehan Naufal / Lisa Ayu berhasil menghentikan langkah pasangan Cina Taipei dengan skor 21 – 15, 18 – 21, dan 24 – 22.

Dari catatan skor keduanya tampak kekuatan yang cukup berimbang diantara mereka. Kedua pasangan sama kuat dan saling memberikan perlawanan yang memberatkan satu sama lain.

Pada babak pertama jelas pasangan Indonesia tampak menguasai jalannya permainan. Rehan Naufal / Lisa Ayu terus memimpin perolehan skor. Keduanya tidak membiarkan pasangan Cina Taipei mengambil alih permainan atau bahkan hanya memimpin perolehan angka. Hanya pada poin – poin pertama kedua pasangan saling kejar – mengejar, selebihnya ketika pasangan Indonesia mencapai poin 6 kejar – mengejar angka terhenti. Pasangan Indonesia terus menciptakan jarak antara poin mereka dengan lawan. Jarak yang tercipta pun signifikan sehingga menyulitkan pihak lawan mengejar. Keuntungan berada di pihak Indonesia dengan berhasil mengambil babak pertama.

Jeda istrahat dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pasangan Cina Taipei. Mereka berhasil bangkit setelah mengalami kekalahan diset pertama. Namun pasangan Indonesia sebenarnya tidak jauh tertinggal. Rehan Naufal / Lisa Ayu cukup bisa memberikan perlawanan. Terbukti dengan skor keduanya yang tidak terlalu berbeda jauh. Bahkan selama permainan skor Rehan Naufal / Lisa Ayu tidak pernah jauh tertinggal dengan lawan. Rehan Naufal / Lisa Ayu selalu bisa mengejar skor pasangan Cina Taipei. Sayangnya pada menit – menit terakhir permainan pasangan Cina Taipei lebih mampu untuk konsisten sehingga berhasil menutup set kedua dengan kemenangan dan memaksakan rubber set.

Babak ketiga diwarnai dengan permainan yang ngotot dari kedua pasangan. Pada menit – menit awal keduanya saling kejar – mengejar poin. Namun tampaknya pasangan Cina Taipei lebih ngotot dan berhasil melaju hingga meninggalkan pasangan Indonesia. Beberapa kali Rehan / Lisa mampu menciptakan poin untuk memperpendek jarak skor mereka namun pasangan Cina Taipei masih terlalu tangguh. Hingga akhirnya pada poin ke 14 pasangan Rehan / Lisa berhasil membalik keadaan dengan memimpin perolehan skor. Sempat kembali terkejar bahkan memaksa pasangan Indonesia untuk mengalami 3 kali game points namun mental pasangan Indonesia masih lebih unggul dan berhasil menutup permainan dengan kemenangan.

21 March 2019 0 comment

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Choirunnisa Melaju Ke Babak Selanjutnya Turnamen Orleans Masters 2019

by Syara 21 March 2019

written by Syara

Wakil tunggal putri Indonesia di turnamen Orleans Masters 2019, Choirunnisa, berhasil melaju ke babak berikutnya setelah mengalahkan wakil Mauritius, Kate Foo Kune. Choirunnisa mengalahkan Kate Foo Kune dalam dua set langsung dengan skor 21 – 16, 24 – 22.

Pertemuan keduanya di Orleans Masters 2019 menjadi yang kedua. Pertemuan pertama keduanya terjadi di turnamen The 28^th Iran fajr International Challenge 2019 lalu. Saat itu Choirunnisa memenangkan pertandingan dengan skor 21 – 19, 21 – 15.

Perbedaan peringkat diantara keduanya yang tidak terlalu jauh terlihat dari permainan keduanya di lapangan. Choirunnisa saat ini berada diperingkat 98 dunia sementara lawannya berada diperingkat 101 dunia.

Babak pertama pemain lawan berhasil mencetak skor pertama kali. Bahkan sempat memimpin. Choirunnisa berhasil mengejar ketertinggalanny. Keduanya saling tukar – menukar poin diawal set pertama. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Choirunnisa yang pertama kali menyentuh poin 9 meninggalkan lawannya dengan jarak poin yang cukup siginifikan. Pemain lawan tidak mampu mengejar ketertinggalan bahkan hanya untuk sekedar menyamakan posisi poin. Hingga akhirnya Choirunnisa mencapai poin 21 dan memenangkan set pertama.

Pada babak kedua pemain lawan memberikan perlawanan yang cukup menyulitkan Choirunnisa. Sejak awal set kedua keduanya telah kejar – mengejar poin. Choirunnisa sempat memimpin dan cukup membuat jarak dengan pemain lawan. Namun kemudian lawan kembali bangkit dan memimpin perolehan poin. Choirunnisa tidak menyerah begitu saja. Setelah dipaksa untuk game point sebanyak tiga kali, Choirunnisa berhasil mengakhiri set kedua dengan kemenangan. Total waktu yang dibutuhkan Choirunnisa untuk kembali mengalahkan pemain Mauritius ini hanya dalam dalam 32 menit saja. Selanjutnya Choirunnisa akan dipertemukan dengan pemain asal Turki, unggulan kelima turnamen, Neslihan Yigit.

Sementara itu wakil Indonesia lainnya turut berhasil melaju kebabak berikutnya mengikuti langkah Choirunnisa. Dari sektor ganda campuran ada pasangan Rehan Naufal Kusharjanto / Lisa Ayu Kusumawati yang akan bertemu dengan pemain asal Irlandia unggulan keenam turnamen, Sam Magee / Chloe Magee. Dari sektor ganda putri ada pasangan Yulfira Barkah / Jauza Fadhila Sugiarto yang akan bertemu dengan pasangan asal India, Pooja Dandu / Sanjana Santosh. Gatjra Piliang Fiqihilah Cupu menjadi wakil tunggal putra Indonesia dan akan dipertemukan dengan wakil India, Mithun Manjunath.

Sektor ganda putra diwakili pasangan Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana yang akan bertemu pasangan asal Skotlandia, Alexander Dunn / Adam Hall. Kemudian ada pasangan ganda putra lainnya yaitu Pramudya Kusumawardana Riyanto / Yeremia Erich Yoche Yacob yang akan dipertemukan dengan pasangan asal Cina Taipei unggulan kelima turnamen, Lee Yang / Wang Chi Lin. Terakhir ada pasangan ganda putri Indonesia unggulan kedelapan yang akan bertemu dengan pasangan asal Hungaria, Nikoletta Bukoviczki / Daniella Gonda.

21 March 2019 0 comment

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Perjuangan Karono dan Bening Terhenti di Babak Kualifikasi Orleans Masters 2019

by Syara 21 March 2019

written by Syara

Karono dan Bening Sri Rahayu merupakan salah satu wakil Indonesia yang harus melalui babak kualifikasi Orleans Masters 2019. Di babak kualifikasi keduanya terlebih dahulu menjalani dua kali pertandingan untuk dapat lolos ke babak utama turnamen. Karono berada pada sektor tunggal putra sedangkan Bening Sri Rahayu adalah wakil sektor tunggal putri.

Pada pertandingan babak kualifikasi yang digelar Selasa (19/03/2019) waktu setempat, Karono berhasil memenangkan pertandingan kualifikasi pertama melawan pemain asal Rusia, Pavel Kotsarenko dengan dua set langsung. Namun pada pertandingan kualifikasi kedua langkah Karono harus terhenti di tangan pemain asal Cina Taipei, Chen Chi Ting, dengan skor 21 – 17, 21 – 9.

Penampilan Karono pada babak kualifikasi kedua jauh menurun dibandingkan saat dirinya melawan pemain asal Rusia sebelumnya. Di babak kualifikasi kedua, Karono tidak bisa mengembangkan permainan apalagi di set kedua. Set pertama Karono masih sempat memimpin skor di menit – menit awal dengan 4 – 0. Namun kemudian lawan seperti bangkit dan mengejar ketertinggalan poin sementara Karono stagnan. Sempat kejar – mengejar angka namun pada akhirnya Karono tidak mampu mengimbangi permainan lawan dan tertinggal hingga menyerah kalah di poin 21 – 17.

Di set kedua permainan semakin dikuasai oleh lawan. Karono sendiri tampak tertekan dan tidak bisa keluar dari pola permainan yang dipaksakan lawan. Skor lawan jauh meninggalkan Karono yang bahkan tidak bisa mengoleksi poin dua digit. Karono pun kalah dengan skor 21 – 9.

Nasib yang sama berlaku pada wakil tunggal putri di babak kualifikasi, Bening Sri Rahayu. Pada babak kualifikasi pertama Bening mampu untuk mengakhiri pertandingan dengan dua set langsung melawan pemain asal Hungaria, Daniella Gonda.

Pada kualifikasi babak pertama permainan Bening sangat baik. Lawan yang baru pertama kali ditemuinya tidak mampu mengejar poin. Bening selalu berusaha menciptakan jarak poin yang cukup signifikan agar tidak terkejar dengan mudah. Hanya beberapa kali keduanya berada pada poin yang sama. Selebihnya Bening yang memimpin perolehan poin. Set pertama ditutup Bening dengan skor 21 – 15.

Set kedua kebalikannya. Poin Bening selalu tertinggal oleh lawan. Mulai dari awal permainan Bening selalu gagal menyamakan poin. Namun pada akhir permainan Bening tampaknya mulai berusaha mengejar poin lawan dan akhirnya berhasil menang dengan skor 21 – 18.

Di babak kualifikasi kedua sayangnya Bening harus menyerah kalah dari pemain asal Perancis, Marie Batomene. Bening semula mampu memimpin perolehan angka di awal permainan set pertama. Ketika keduanya sama – sama mencetak angka 8, tukar – menukar poin pun terjadi. Bening gagal mempertahankan pola permainannya yang cukup baik seperti di set awal. Lawan menutup set pertama dengan skor 21 – 18.

Set kedua permainan hampir tidak berbeda jauh dari set pertama. Di awal Bening berhasil memimpin perolehan angka. Namun kemudian berhasil terkejar dan tidak mampu memberikan perlawanan yang cukup berarti. Hingga waktu terakhir set kedua Bening kembali bangkit dan terus mengejar poin lawan tetapi lawan masih terlalu tangguh untuk dikalahkan. Bening harus merelakan kesempatan ke babak utama dan kalah dengan skor 21 – 18, 22 – 20.

21 March 2019 0 comment

Featured Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Orleans Masters 2019, Pasangan Ganda Indonesia Kalahkan Cina Di Babak Kualifikasi

by Syara 20 March 2019

written by Syara

Bulan Maret ini BWF kembali menggelar tur. Kali ini Perancis, tepatnya Kota Orleans yang menjadi tuan rumah. Turnamen Orleans Masters 2019 resmi digelar pada tanggal 19 Maret hingga 24 Maret mendatang. Turnamen ini termasuk di dalam turnamen BWF Super 100. Sehingga nilai uang yang diperebutkan pun sebesar 75,000 Dollar Amerika lazimnya turnamen berstatus Super 100 lainnya.

Indonesia pun tidak ketinggalan mengutus wakilnya. Para pemain muda yang memang butuh banyak pengalaman bermain di kancah internasional pun diturunkan. Beberapa ada yang harus memulai dari babak kualifikasi dan beberapa lainnya langsung bermain di babak pertama bahkan babak kedua karena mendapatkan keuntungan pertandingan bye. Wakil Indonesia di sektor ganda putri yang mendapatkan keuntungan pertandingan bye sebab menempati posisi unggulan turnamen.

Adapun para pemain yang harus memulai babak kualifikasi diantaranya adalah Karono dan Pramudya Kusumawardana Riyanto / Yeremia Erich Yoche Yacob. Dua nama terakhir merupakan pasangan ganda putra Indonesia. Mereka harus bertemu dengan wakil Cina, Guo Ruohan / Huang Jiawei. Sebelumnya kedua pasangan ini belum pernah bertemu.

Menilik dari rangking keduanya, pasangan Pramudya / Yeremia secara teori jauh lebih unggul dibandingkan lawannya. Pramudya / Yeremia saat ini menempati posisi rangking 275 dunia sedangkan pasangan Cina berada di posisi 383 dunia. secara rangking memang kans menang pasangan Indonesia jauh lebih besar dibandingkan lawannya. Namun rangking bukan faktor utama kemenangan, kondisi mental dan fisik di lapangan yang berperan penting.

Dilihat dari grafik permainan kedua pasangan tampaknya tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini dibuktikan keduanya yang saling tukar – menukar poin selama jalannya pertandingan. Tidak ada momen dimana salah satu pasangan tertinggal cukup jauh.

Pasangan Indonesia pada babak pertama memang terlihat sedikit menguasai jalannya pertandingan. Keduanya terus mempertahankan posisi poin yang berada diatas lawannya. Pada awal babak memang selisih poin tidak terlalu jauh, hanya berbeda satu hingga dua poin. Namun diparuh terakhir babak pertama pasangan Indonesia berhasil menjaga jarak dengan selisih lima hingga enam poin. Pasangan Cina gagal mengejar poin pasangan Indonesia dan harus menyerah kalah dengan skor 21 – 15.

Babak kedua tidak terlalu berbeda jauh dari babak pertama. Pasangan Indonesia kembali menguasai jalannya pertandingan walaupun pada beberapa kesempatan pasangan Cina beberapa kali memimpin poin. Namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Pada poin ke 12 pasangan Indonesia berbalik memimpin dan meninggalkan pasangan Cina. Babak kedua diakhiri dengan kemenangan Indonesia dengan skor 21 – 14. Indonesia meredam pasangan Cina hanya dalam waktu 28 menit.

Sementara itu ganda putra lainnya gagal memenangkan pertandingan babak kualifikasi mereka. Andrei Adistia / Adi Pratama harus menderita kekalahan dua set langsung dari pasangan Inggris, Callum Hemming / Tom Wolfenden, dengan skor 22 – 20, 21 – 17.

20 March 2019 0 comment

Newer Posts

Older Posts