Manusia memiliki waktu dua puluh empat jam dalam satu hari untuk menyelesaikan segala aktifitasnya. Ada banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya makan, belajar, bekerja, membersihkan rumah, tidur, dan lain sebagainya. Beberapa orang bahkan membutuhkan banyak tenaga dalam pekerjaannya yang banyak melibatkan aktifitas fisik. Untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, tentunya manusia perlu fisik yang sehat dan bugar agar tetap lancar.
Kelancaran manusia dalam melakukan aktifitas fisik ditentukan oleh kebugaran jasmaninya. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang manusia untuk melakukan aktifitas tanpa menjadi terlalu lelah sehingga masih memiliki cadangan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas lainnya. Arti dari bugar sedikit berbeda dengan arti kata sehat. Badan yang sehat berarti badan yang terbebas dari segala bentuk penyakit. Sedangkan badan yang bugar yaitu saat seseorang masih memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan aktifitasnya tanpa menjadi terlalu lelah.
Untuk mengukur seberapa bugar seseorang, diperlukan adanya tes kebugaran jasmani. Tes ini merupakan tes yang memang digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Tes ini merupakan tes yang penting dan banyak dilakukan oleh orang di seluruh penjuru dunia. Bahkan, ada suatu komite internasional yang menyusun dan menstandarkan tes kebugaran jasmani. Komite tersebut dinamakan International Committee on the Standardization of Physical Fitness Test. Komite ini pertama kali dibentuk di Tokyo pada tahun 1964. Sekarang, nama dari komite tersebut telah diubah menjadi International Council for Physical Activity and Fitness Research.
Banyak orang yang belum tahu mengenai fungsi tes kebugaran jasmani . Padahal tes kebugaran jasmani memang merupakan tes yang sangat penting. Ada berbagai manfaat yang didapatkan saat tes kebugaran jasmani dilakukan. Berikut adalah fungsi tes kebugaran jasmani bagi manusia:
1. Mengukur kemampuan fisik dan kebugaran jasmani seseorang
Setiap orang memiliki kebugaran jasmani yang berbeda-beda. Kebugaran jasmani dan kemampuan fisik orang sulit untuk diukur tanpa alat ukur standar yang sama bagi setiap orang. Dengan adanya tes kebugaran jasmani yang sama, setiap orang dapat mengetahui sejauh mana kemampuan fisik dan kebugaran jasmani yang ia miliki.
2. Hasilnya dapat dijadikan acuan bagi seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmani
Tidak semua orang tahu dan sadar akan kebugaran jasmaninya masing-masing. Dengan adanya tes kebugaran jasmani, seseorang bisa tahu kemampuan fisiknya. Apabila tingkat kebugarannya dirasa masih kurang, maka ia dapat berlatih kembali dan menjaga pola hidupnya agar bisa meningkatkan kebugaran jasmaninya.
3. Mengetahui perkembangan kebugaran jasmani seseorang
Tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat berubah seiring dengan waktu. Perubahan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya aktifitas yang dilakukan, rutinitas dalam berolahraga dan beraktifitas fisik, pola makan dan pola tidur atau istirahat, dan lain sebagainya.
Perkembangan kebugaran jasmani seseorang seiring berjalannya waktu dapat menjadi lebih baik atau malah bisa menjadi menurun. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan tes kebugaran jasmani secara berkala. Apabila kebugaran jasmani seseorang menurun atau tidak sesuai standar orang seusianya, maka ia harus berusaha untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
4. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan aktifitas yang perlu dilakukan
Tes kebugaran jasmani dapat memberikan hasil berupa tingkat kebugaran jasmani seseorang dibandingkan dengan standar orang seusianya. Hal ini dapat digunakan juga untuk membandingkan kebugaran jasmani antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Untuk tujuan penentuan aktifitas, tes kebugaran jasmani dapat dilakukan untuk menyeleksi seseorang yang akan melakukan kegiatas tertentu. Misalnya untuk menyeleksi calon atlet perwakilan sekolah atau daerah, untuk menyeleksi peserta lomba lari maraton, dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan bahkan membutuhkan karyawan yang bugar fisiknya sehingga menambahkan tes kebugaran jasmani pada saat menyeleksi calon karyawan.
Ada beberapa komponen atau unsur dalam penilaian kebugaran jasmani seseorang. Setiap komponen yang berbeda dinilai menggunakan tes fisik yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis tes kebugaran jasmani yang dilakukan beserta fungsi tes kebugaran jasmani tersebut:
- Tes denyut nadi maksimal
Jantung manusia akan bergerak memompa darah lebih cepat saat melakukan aktifitas fisik yang lebih berat. Denyut nadi merupakan acuan detak jantung yang dapat dirasakan di permukaan kulit di bagian tubuh tertentu, misalnya di leher atau pergelangan tangan.
Semakin berat latihan fisik yang dilakukan, denyut nadi akan semakin cepat sampai ke batas maksimalnya. Seseorang tidak dianjurkan untuk langsung berlatih sampai denyut nadi maksimalnya, melainkan dilakukan secara bertahap seiring peningkatan kebugaran tubuh.
- Tes kekuatan
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan otot seseorang dalam menerima beban saat otot bekerja. Beberapa jenis tes kekuatan yang umum digunakan yaitu push up, squat jump, angkat beban, dan lain-lain.
- Tes daya tahan
Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat menerima beban aktifitas fisik. Komponen ini sangat dipengaruhi oleh kerja organ dalam manusia seperti jantung dan paru-paru. Contoh dari tes daya tahan yang dapat dilakukan yaitu tes lari jarak jauh atau lari 12 menit.
- Tes kecepatan
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang sama dengan waktu sesingkat mungkin. Contohnya adalah tes lari sprint atau lari jarak pendek.
Demikian penjelasan mengenai fungsi tes kebugaran jasmani. Semoga bermanfaat.