Sebagai negara yang terkenal dengan kisah pendekar berpedang atau samurai, membuat Jepang memang memiliki berbagai macam jenis olahraga tradisional yang menggunakan pedang. Terlebih Jepang sebagai negara timur yang menjunjung tinggi adat istiadatnya, membuat olahraga tradisional yang negara ini miliki masih tetap dilestarikan dan bahkan menyebar ke berbagai belahan negara lain, termasuk Indonesia dengan olahraga tradisionalnya teknik dasar pencak silat.
Berikut ini adalah beberapa olahraga pedang tradisional jepang dan penjelasannya termasuk teknik gerakan yang diperlukan, untuk Anda yang ingin mengetahuinya lebih lanjut.
1. Kendo
Seni beladiri kendo memiliki arti kata ken yang bermakna pedang dan do yang memiliki arti jalan. Sehingga dari dua kata tersebut, kendo adalah sebuah perjalanan untuk membentuk pribadi samurai (pedang) dengan melewati proses disiplin agar menjadi pemberani dan loyal. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan olahraga pedang ini adalah shinai, kendogi dan bogu. Shinai adalah pedang yang terbuat dari bambu, kendogi (dan hakama) adalah baju yang digunakan dan bogu adalah pelindung. Bogu sendiri dibedakan menjadi empat macam, antara lain men (pelindung kepala), do (pelindung badan), kote (pelindung tangan) dan tare (pelindung paha dan kemaluan).
Ada 4 macam teknik kendo yang diperlukan pada pelatihan kendo, antara lain adalah teknik melangkah (Ashi sabaki), teknik dasar (Kihon), teknik lanjutan (Waza) dan teknik latihan (Keiko). Penjelasan keempat teknik tersebtu adalah sebagai berikut:
- Teknik melangkah (Ashi sabaki)
Teknik ini terdari dari tiga jenis, yaitu melangkah kea rah depan dengan menyeret kaki secara bergantian (Ayumi-ashi), melangkah ke sebelah kiri ataupun kanan dengan seretan kaki sebesar 45⁰ (Haraka-ashi) dan melangkah ke depan dengan menyeret kaki di mana kaki kanan selalu di depan (Okuri-ashi). Okuri-ashi adalah salah satu bentuk latihan yang paling umum digunakan dalam olahraga kendo.
- Teknik dasar (Kihon)
Teknik dasar kendo terdiri dari 8 gerakan, antara lain bergerak maju ke arah lawan dengan melakukan tebasan kecil (Seme), menebas berulang-ulang (Suburi), melakukan tebasan besar yang dimulai dari punggung menuju ke lantai (Joge buri), pukulan men yang diarahkan ke kanan dan kiri untuk menyasar pelipis kepala (Sayumen), melakukan tebasan di kepala (Shomen), menebas kepala dua kali secara berturut-turut (Nikkado men), melakukan tebasan dengan cepat dengan melompat (Hayasuburi) dan Kiri kaeshi yang merupakan tebasan yang merupakan gabungan dari gerakan men satu kali, sayumen ke depan 4 kali, sayumen ke belakang 5 kali serta men lagi satu kali.
- Teknik lanjutan (Waza)
Pada teknik ini terdapat 8 gerakan, antara lain mendekati dan mendorong lawan (Taiatari), menghambat gerakan shinai lawan (Tsuba zeriai), menyerang tepat pada saat lawan akan memulai serangan (Debana), menggeser shinai lawan ke arah kanan atau kiri untuk membuka pertahanan lawan lalu menebas lawan (Harai), melangkah ke belakang setelah terjadi benturan (Hiki), menangkis dan membalik serangan (Kaeshi), menghindari serangan dengan melangkah ke belakang lawan dan melakukan serangan balik (Nuki) serta menangkis serangan dengan membentuk huruf J dan melakukan serangan balik (Suriage).
- Teknik latihan (keiko)
Ada empat macam teknik latihan yang perlu dilakukan di olahraga kendo, yaitu latihan kompetisi (Shiai-geiko), latihan tanding bebas (Jigeiko), latihan serangan bebas (Kakari-geiko) dan latihan serangan kombinasi (Uchikomi-geiko).
2. Iaido
Seperti halnya kendo, olahraga pedang tradisional lain adalah Iaido yang merupakan seni beladiri dengan mengandalkan kesadaran dan kecepatan dalam menarik pedang dan respon terhadap serangan mendadak. Berbeda dengan teknik Aikido, Iaido merupakan pengendalian dalam gerak menarik pedang degnan halus dari sarung pedang (saya) untuk menyerang dan memotong lawan.
3. Ninjutsu
Nama lain dari olahraga pedang Ninjutsu adalah ninpo. Ninjutsu berarti seni beladiri dengan strategi dan taktik yang dilakukan di medan perang maupun untuk gerilya yang dilakukan oleh shinobi, atau di luar Jepang disebut dengan Ninja (laki-laki) atau Kunoichi (wanita). Dalam Ninjutsu terdapat 17 cabang ilmu atau keahlian yang perlu dimiliki. Selain penguasaan jiwa dan ketrampilan fisik, ninja juga diwajibkan mempelajari latihan batin agar memiliki kemampuan untuk menyatu dengan alam maupun siklus di sekitarnya.
Cabang ilmu ninjutsu antara lain adalah Seishin teki kyoyo (pemurnian jiwa), Ninja ken (pedang ninja), Tai jutsu (bertarung dengan tangan kosong), Shuriken jutsu (senjata lempar), Bo jutsu (jurus tongkat dan bilah), Naginata jutsu (jurus pedang bertongkat), Yari jutsu (jurus tombak), Henso jutsu (ilmu menyamar dan membaur), Kusari gama (jurus rantai dan bandul), Ba jutsu, Shinobi iri (ilmu mengintai dan menyusup), Bo ryaku (ilmu strategi), Sui ren (ilmu tempur dalam air), Inton jutsu (teknik meloloskan diri dan menghilang), Cho ho (ilmu spionase), Chi mon (geografi) dan Ten mon (meteorologi).
Cabang ilmu Tai jutsu yang bertarung dengan tangan kosong, seperti halnya teknik gulat, merupakan perpaduan dari berbagai macam ilmu seperti daken taijutsu yang berupa pukulan, tendangan dan tangkisan; ju taijutsu dengan bergumul, mencekik dan lolos dari kuncian; taihen jutsu yang berupa gerakan tanpa suara, melompat, berguling dan tata cara jatuh.
4. Kenjutsu
Salah satu olahraga pedang tradisional lainnya yang berasal dari Jepang adalah Kenjutsu. Kenjutsu atau kenshi adalah gerakan yang menggunakan teknik pedang sebenarnya untuk pertempuran, tidak seperti kendo yang sebagai disiplin meditasi atau jalan pedang.
Ada 9 teknik serangan dalam olahraga pedang Kenjutsu, yaitu karatake (di bagian atas kepala), Sakagesa (arah turun di bahu kanan), Kesagiri (arah turun di bahu kiri), Hidarinagi atau Gyakudo (lateral di bagian kiri), Miginagi (lateral di bagian kanan), Migikiriage (arah sisi kanan), Hidarikiriage (arah sisi kiri), Kiriage atau Sakakaze (mengarah ke atas dari tanah) dan Tsuki atau serangan ke depan dnenga menusuk pada jarak paling pendek.
5. Naginatajutsu
Naginatajutsu adalah olahraga tradisional Jepang yang menggunakan senjata yang disebut Naginata. Naginata merupakan batang kayu dengan mata pisau melengkung di bagian ujungnya. Naginata memiliki bagian pedang tajam seperti tsuba yang dipadan di dalam koshirae. Ukuran Naginata adalah 30 cm hingga 60 cm dan ditempa dengan cara tradisional seperti pedang Jepang pada umumnya.
Naginata ada sejak tahun 1146 atau pada akhir zaman Heian. Namun di zaman Edo naginata kurang berfungsi untuk digunakan kaum pria pada saat berperang. Naginatajutsu yang ada sekarang ini merupakan sebuah bentuk modernisasi yang disebut juga dengan Gendai bujo sebagai ajang kompetisi.
Itulah tadi penjelasan mengenai 5 macam olahraga pedang tradisional jepang dan penjelasannya yang dapat menambah pengetahuan bagi kita. Selain olahraga tradisional dengan menggunakan pedang, Jepang juga memiliki olahraga tradisional lain yang hanya mengandalkan tubuh, seperti sumo, teknik dasar judo dan teknik dasar karate yang terdapat di macam-macam beladiri di Indonesia.