Teknik lari cepat pada dasarnya tak begitu banyak perbedaannya dari teknik lari sprint di mana dalam jenis olahraga ini, dibutuhkan aksi lari dalam kecepatan sangat tinggi walau jarak lari adalah jarak pendek. Tentu saja lari cepat ini tidaklah sama dengan teknik lari marathon dan memiliki cara-caranya sendiri untuk diperhatikan sekaligus dipraktikkan secara sempurna.
- Teknik Start
Ketika hendak melakukan start, yang paling baik adalah seorang pelari bisa berkonsentrasi secara penuh serta mencoba untuk fokus hanya pada aba-aba ‘bersedia,’ ‘siap,’ dan ‘ya.’ Pada teknik awalan ini ada beberapa posisi yang harus diperhatikan karena pada ketiga aba-aba tersebut memiliki posisi berbeda satu dengan lainnya.
- Posisi bersedia bisa dilakukan dengan salah satu kaki diletakkan di bagian blok yang bersisi miring paling depan, sementara tangan keduanya dapat Anda letakkan tepat pada bagian belakang garis start sebagai penopang tubuh. Kaki lainnya tak lupa diposisikan di permukaan blok belakang, dan untuk kepala pun dijaga agar tetap segaris dengan tubuh sambil merilekskan leher dan pandangan ke arah depan.
- Posisi siap tumpuan berat badan pelari dapat diatur seimbang sambil mengangkat poros pinggul agar lebih tinggi dari bahu. Sementara itu, kedua tangan bisa tetap ada di depan pada kondisi tegak lurus menopang tubuh.
- Posisi ya adalah ketika pelari harus sudah siap menolak untuk berlari dan kaki belakanglah yang harus lebih dulu digerakkan sambil lengan kiri diayun ke depan dan lengan sisi kanan diayun ke belakang.
- Teknik Gerakan Tubuh saat Lari
Pada olahraga lari cepat, gerakan lari haruslah berkecepatan tinggi namun bukan berarti para pelari mengabaikan gerakan tubuh yang benar di kala berlari. Inilah beberapa hal yang wajib diperhatikan agar lari bisa dilakukan dengan cepat namun juga tepat.
- Gerak Lengan – Karena lengan harus bisa menyeimbangkan dengan gerak kaki, otomatis sewaktu berlari, para pelari perlu menekuk lengan secara benar yakni dengan sudut 90 derajat berikut juga dengan ayunan dengan sudut yang sama. Lengan yang terayun tak dianjurkan untuk sampai melewati garis tengah tubuh supaya ruang paru-paru tidak sempit.
- Gerak Tubuh Atas – Supaya gerakan tubuh dapat senantiasa stabil, ayunan putaran tubuh harus benar sehingga gerak lengan juga tepat. Pastikan untuk intensitas ayunan tubuh cukup besar namun jangan terlalu besar dan arah putaran tubuh pun bila dilihat dari atas tampak berlawanan dari arah putaran kaki.
- Gerak Langkah Kaki Efisien – Supaya gerakan lari bisa secepat kilat, langkah kaki yang dianggap paling efisien justru adalah saat langkah dilakukan pendek-pendek dengan kecepatan sedang akan turnover. Justru cara inilah yang memberi dorongan cepat pada tubuh supaya berlari cepat tanpa membuat kaki gampang capek.
- Injakan Kaki – Pola injakan kaki harus selalu benar, yakni tak menginjak pada permukaan tanah terlalu lama, titik injakan di bagian telapak kaki tengah, serta posisi sewaktu menginjakkan kaki selalu dengan kaki tegak lurus di bawah pinggang yang kemudian bisa ditolakkan ke arah belakang.
- Teknik Postur Tubuh saat Berlari
Bila ingin berlari dengan cepat dengan performa yang maksimal, tentu postur tubuh pun perlu diperhatikan. Setiap pelari wajib untuk tahu bagaimana postur badan yang memampukannya berlari cepat sekaligus dapat menghemat energi. Berikut merupakan beberapa tips teknik untuk mengatur postur tubuh saat sedang berlari.
- Tubuh Tidak Ditekuk – Pastikan untuk mengatur postur tubuh tetap lurus dan itu artinya Anda tak sebaiknya menekuk tubuh. Hal ini perlu dilakukan agar ruang perut dada bisa lebih luas dan membuat jalannya pernapasan lebih gampang. Selain itu, cara ini juga ampuh dalam mencegah kram perut yang merupakan salah satu dari jenis cedera saat berlari.
- Kepala Tetap Tegak – Sewaktu berlari cepat, ingat bahwa kepala tak dianjurkan untuk menunduk. Hal ini juga perlu dilakukan oleh para pelari lari cepat supaya pernapasan bisa lebih mudah. Tak hanya kepala yang dijaga tetap tegak, pandangan pun sebaiknya tetap fokus ke arah depan.
- Tubuh Miring ke Depan – Dengan postur ini, otomatis para atlet pelari akan merasakan adanya dorongan yang lebih besar untuk berlari. Dengan demikian, tenaga yang dikeluarkan oleh kaki juga bakal lebih sedikit.
- Teknik Pernapasan
Dalam melakukan lari cepat sambil bernapas dengan benar mungkin dianggap cukup sulit karena harus menjaga supaya perpaduan antara ritme dan napas itu sendiri tetap baik. Untuk pelari cepat, lebih dianjurkan untuk melakukan pernapasan dalam-dalam meski lebih lama sedikit supaya dalam satu hembusan saja, masuknya persentase volume udara ke paru-paru lebih banyak.
Pada umumnya, lari cepat membutuhkan ritme pernapasan 3-3, yakni mengambil napas ketika sudah 3 langkah kaki, dan mengembuskan udara selama 3 langkah kaki. Namun pada kasus atlet lari cepat yang sudah profesional, teknik ritme pernapasan yang digunakan adalah 2-2. Memperbanyak latihan fisik dan memahami cara bernafas saat berlari paling tepat adalah yang perlu dilakukan para atlet baik yang sudah pro maupun yang masih pemula agar performa makin meningkat.
- Teknik Mendarat
Pendaratan pada olahraga lari cepat pun tidaklah bisa dilakukan secara sembarangan. Yang paling benar untuk dilakukan adalah kaki mendarat ke tanah dengan ujung telapak kaki yang menyentuh tanah lebih dulu. Tak hanya itu, pastikan pula bahwa posisi lutut sudah agak ditekuk yang menyebabkan langkah berikutnya menjadi lebih lentur.
Demikianlah sejumlah teknik lari cepat paling penting untuk diperhatikan, khususnya bagi yang masih tergolong pelari pemula. Kiranya teknik-teknik tersebut dapat dilakukan dengan baik dan benar yang mendukung performa makin sempurna. Carilah juga cara memilih sepatu lari yang tepat supaya Anda dapat berlari dengan nyaman ketika berpartisipasi dalam pertandingan lari cepat.