Home » Olahraga A - Z » Atletik » 4 Peraturan Tolak Peluru Terbaru

4 Peraturan Tolak Peluru Terbaru

by Rita Nora

Pada cabang olahraga atletik seperti tolak peluru memiliki peraturan-peraturan yang perlu diketahui dan diikuti dengan baik oleh para pesertanya. Selain teknik tolak peluru, peraturan dasarnya pun merupakan suatu hal wajib untuk dipahami oleh setiap atlet. Adanya peraturan bertujuan supaya permainan tolak peluru bisa berjalan dengan lancar, maka segala aturan dan syarat perlu sebaik mungkin diikuti.

Sama halnya dengan peraturan lempar lembing, peraturan permainan bola voli, atau peraturan olahraga lain, peraturan bukan hanya meliputi cara bermain yang benar saja. Lebih dari itu, detil tentang sarana dan prasananya perlu untuk diketahui juga. Bahkan tentang juri yang menjadi bagian dalam permainan ini pun penting untuk masuk dalam pemahaman kita.

Baca juga:

Fasilitas/Sarana dan Prasarana

Dalam setiap permainan olahraga, baik itu cabang atletik atau bukan, selalu ada fasilitas atau sarana dan prasarana yang dianggap sah untuk mendukung jalannya permainan yang baik. Fasilitas pendukung tolak peluru juga masih menjadi bagian dari peraturan pada tolak peluru dan sebagai syaratnya, bisa disimak seperti berikut:

  1. Lapangan

Untuk sektor lemparan atau lapangan, yang paling benar dan paling dianggap sah adalah lapangan yang dibatasi 2 garis menuju pada pusat lingkaran dan kemudian melalui tepi balok lemparan yang panjang baloknya diketahui adalah antara 1,21 hingga 1,23 meter. Ketebalan balok juga adalah 9,8 hingga 10,2 cm dengan lebar antara 11,2 hingga 30 cm.

  • Lingkaran tolak peluru wajib untuk dibuat dari baja, besi atau bahan-bahan lain yang memang sesuai untuk bisa dilengkungkan. Bagian dalam lingkaran harus terbuat dari aspal, semen atau lainnya yang terbukti padat namun tak menyebabkan peserta mudah terpeleset. Bagian atas dibuat rata bersama permukaan tanah luarnya. Sementara untuk permukaan dalam lingkaran perlu sedatar mungkin, yakni antara 20 mm hingga 6 mm yang lebih rendah ketimbang bibir bagian atas lingkaran besi.
  • Di atas lingkaran besi harus dibuat garis selebar 5 cm dan menjulur dnegan panjang 0.75 meter di kiri dan kanan lingkaran garis. Pembuatan garis tersebut bisa dengan kayu atau cat.
  • Bagian dalam lingkaran tolak bisa berdiameter 2,135 meter dengan ukuran ketebalan minimum 6 mm pada besi lingkaran tolak dan perlu dicat dengan warna putih.
  1. Bobot Peluru

Bukan hanya soal lapangan saja yang perlu untuk diperhatikan. Bahkan peluru yang akan digunakan dan ditolakkan oleh para peserta pun memiliki ukuran tersendiri yang memang menjadi standar dan dianggap sah untuk bisa dipakai dalam suatu kompetisi atau pertandingan.

  • Bobot peluru untuk junior putri adalah 3 kg.
  • Bobot peluru untuk senior putri adalah 4 kg.
  • Bobot peluru untuk junior putra adalah 5 kg.
  • Bobot peluru untuk senior putra adalah 7.257 kg.
  1. Alas Kaki

Bukan hanya soal fasilitas utama seperti lapangan dan peluru saja yang perlu diperhatikan, melainkan untuk alas kaki pun perlu untuk diketahui dengan baik. Untuk sepatu yang bisa dan wajib dipergunakan oleh peserta/atlet tolak peluru adalah sepatu yang memang memiliki alas keras. Pastikan juga bahwa sepatu tersebut tanpa paku karena justru sepatu seperti itulah yang paling dibutuhkan oleh para pemainnya. Peserta juga pastinya akan lebih nyaman ketika mengenakan sepatu khusus untuk olahraga ini.

  1. Kapur atau Tali Rafia
  2. Bendera Berukuran Kecil
  3. Rol Meter

(Baca juga: cara bermain bowlingteknik dasar judoperalatan renang)

Juri dalam Tolak Peluru

Pada sebuah kompetisi alias perlombaan tolak peluru, tentu saja akan ada juri-juri yang bertugas untuk menentukan pemenang pada tiap perlombaan yang diadakan. Tugas juri bukan hanya sebagai penentu siapa pemenang pada sebuah perlombaan tolak peluru, melainkan juga menentukan sah atau tidaknya hasil tolakan peluru yang dilakukan oleh para pesertanya.

Juri memiliki kekuasaan tinggi pada sebuah perlombaan tolak peluru dan setiap peraturan yang ada sudah pasti berada di bawah kuasa juri. Tujuannya adalah agar jalannya perlombaan dapat terdukung dengan baik dan lancar selama proses pelaksanaan. Setiap atlet tolak peluru perlu juga mengetahui tentang juri-juri dalam permainan ini.

Paa perlombaan tolak peluru, ada 3 orang juri yang bertugas dan dikenal dengan sebutan juri 1, juri 2, maupun juri 3 yang tiga-tiganya ini sangat berwenang selama jalannya perlombaan. Tugas dan wewenang ketiga juri tidaklah sama dan untuk itulah keterangan di bawah ini dapat disimak agar dapat memahaminya dengan lebih baik.

  • Juri 1 – Untuk juri 1, tugas utamanya adalah sebagai pengawas adanya kesalahan kaki atau tangan atau keduanya yang kemungkinan dilakukan oleh peserta di sisi yang paling dekat dengannya ketika masuk lingkaran. Tugas lainnya yang utama adalah memanggil peserta serta melakukan pengukuran hasil lemparan yang dilaksanakan peserta.
  • Juri 2 – Untuk juri 2, tugas paling utamanya adalah sebagai penentu apakah lemparan/tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta sudah sah atau belum. Penentuan sah tidaknya lemparan peluru akan dilakukan dengan cara melambaikan bendera. Juri ini jugalah yang memiliki peran untuk mengamati berkenaan dengan kesalahan kaki yang kiranya terjadi di bagian lingkaran lempar sisi papan penahan dan bagian atas papan penahan. Kesalahan yang dimaksud di sini adalah seperti peserta yang menginjak atau tidak pada garis lingkaran lapangan.
  • Juri 3 – Untuk juri 3, tugas paling utama adalah sebagai penentu tempat jatuhnya peluru dan hal ini perlu dilakukan dengan menancapkan paku tepat pada lokasi jatuhnya peluru setelah dilemparkan oleh peserta. Meski tak ada paku, juri 2 ini boleh juga menggunakan bendera kecil dan juri biasanya dapat dijumpai di sisi kanan wilayah lemparan apabila memang peserta adalah seorang kidal, namun juri akan ada di sebelah kiri wilayah lemparan apabila peserta menggunakan tangan kanan.

(Baca juga: latihan fisik bulu tangkis latihan dribbling sepak bola peraturan permainan bola basket)

Pelanggaran/Diskualifikasi

Dalam setiap perlombaan olahraga, selalu ada pula hal-hal tertentu yang dianggap sebagai pelanggaran. Sebagai atlet yang baik dan profesional, bahkan peraturan pelanggaran dalam tolak peluru pun perlu dipahami secara detil sehingga dapat menghindari apa yang kiranya dapat mengancamnya terdiskualifikasi dari perlombaan. Berikut di bawah ini adalah sejumlah peraturan yang paling penting untuk diperhatikan:

  • Menyentuh balok batas atas.
  • Menyentuh tanah yang berada di luar lingkaran.
  • Masuk dan keluar lingkaran justru dari muka garis tengah.
  • Memakai dopping; ini adalah salah satu upaya peserta untuk membuat prestasi mereka meningkat namun dengan mengonsumsi zat tertentu.
  • Tidak berhasil meski sudah melempar dalam 3 kali kesempatan.
  • Sebelum peluru benar-benar menyentuh lantai, peserta sudah keluar lingkaran.
  • Keluar dari area tolakan atau keluar lingkaran pada area lemparan.
  • Menginjak bagian garis batas area lemparan atau garis lingkar lapangan.
  • Menaruh peluru di belakang kepala.
  • Peluru yang ditolakkan atau dilempar oleh peserta jatuh di luar area lingkaran.
  • Peserta yang sudah dipanggil selama 3 menit tak melakukan pelemparan juga atau tidak melakukan tolak peluru juga.

Peserta tolak peluru jelas akan dianggap gagal ketika melakukan hal-hal tersebut. Aturan-aturan tersebut dibuat agar perlombaan atau permainan dari tolak peluru bisa berlangsung secara lancar dan diharapkan juga tanpa ada peserta yang bermain secara curang.

(Baca juga: latihan fisik tenis lapanganpelanggaran dalam bola basketgaya lompat tinggi)

Hal yang Dianjurkan selama Permainan Berlangsung

Jika peraturan pelanggaran adalah hal-hal yang perlu dihindari oleh peserta, ada pula beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan selama berlangsungnya permainan. Berikut ini adalah beberapa peraturan yang bisa diikuti untuk menghasilkan permainan sempurna:

  • Tungkai kiri lebih rendah.
  • Memperoleh dan menjaga keseimbangan gerak kedua tungkai dengan tungkai sebelah kiri sebagai pemimpinnya di bagian belakang.
  • Menjaga supaya tubuh bagian atas nyaman dan santai saat bagian tubuh bawah bergerak.
  • Dengan tungkai kiri dapat menghasilkan rangkaian.
  • Memutar kaki sebelah kanan ke dalam ketika luncuran dilakukan.
  • Mempertahankan pinggul sebelah kiri sambil bahu tetap menghadap ke arah belakang selama yang peserta mampu.
  • Membawa tangan kiri mendekati tubuh.
  • Menahan sekuat tenaga posisi ini menggunakan tungkai kiri.

Baca juga:

Itulah sedikit informasi tentang peraturan tolak peluru yang kiranya bisa diperhatikan sekaligus juga menjadi hal yang dapat diikuti dengan baik oleh setiap atlet/peserta.

You may also like