Karate adalah salah satu cabang olahraga yang banyak diminati, baik dari kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak. Ketertarikan pada gerakan karate serta rasa ingin melindungi diri sendiri dari kejahatan membuat karate menjadi pilihan populer dalam olahraga bela diri saat ini.
Meskipun banyak yang menyukai dan mengikuti karate, namun ternyata tak semua orang bisa menjadi seorang atlet karate profesional. Pada dasarnya, untuk menjadi seorang atlet karate profesional haruslah dimulai sejak dini agar teknik yang dimiliki lebih mudah dipelajari.
Untuk menjadi atlet karate, mulailah untuk sering melakukan latihan fisik yang kuat. Salah satu latihan fisik paling dasar yang harus dijalani adalah push up. Push up dalam karate sendiri memiliki tahapan tertentu. Pada awalnya push up dilakukan seperti biasa, lalu setelah tubuh mulai terbiasa, maka push up dilakukan dengan mengepalkan tangan.
Inti dari push up sambil mengepalkan tangan adalah untuk memperkuat tangan agar pukulan juga menajdi lebih kuat. Tangan seorang atlet karate akan mengalami kapalan jika push up yang dilakukan cukup banyak dan ini menunjukkan kemajuan dalam latihan dasar.
Latihan lain seperti latihan lari dan bernafas juga harus sering dilakukan untuk mendapatkan keseimbangan tubuh dan pikiran yang baik. Hal ini dikarenakan inti dari karate adalah serangan yang tenang sehingga bukan hanya fisik saja yang dilatih, tapi juga emosi yang dirasakan.
Jika sudah merasa cukup kuat, maka daftarkan diri pada dojo karate yang telah menelurkan banyak atlet karate terbaik. Dari dojo karate inilah akan didapatkan latihan karate yang baik dan benar. Untuk bisa menjadi atlet karate, tidak harus memiliki sabuk hitam karena pertandingan karate yang diadakan secara nasional maupun internasional dilakukan sesuai dengan tingkatan warna sabuk.
Sabuk putih adalah sabuk paling awal, lalu sabuk kuning, sabuk hijau, sabuk biru, sabuk coklat, dan terakhir sabuk hitam. Untuk sabuk hitam, biasanya dipakai oleh para pelatih atau sensei/sempai. Untuk mengikuti sebuah pertandingan nasional maupun internasional, maka biasanya dojo menerima informasi dari Kemenpora atau Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI).
Para pelatih akan memilih siapa saja yang pantas untuk mengikuti kejuaraan, lalu mendaftarkannya secara langsung. Setelah lulus seleksi di daerah, barulah atlet tersebut bisa mengikuti kejuaraan nasional atau internasional.
Namun sayangnya, cabang olahraga karate agak sulit ikut olimpiade dikarenakan terlalu banyaknya cabang karate dengan berbagai karakteristik tersendiri. Namun saat ini, karate tradisional diakui IOC dalam kerangka World Karate Federation namun tetap harus diikuti dengan karate jenis lainnya.